Film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak” Masuk Seleksi Oscar, Ini Faktanya!

Oscar, ajang penghargaan film paling bergengsi di dunia atau Academy Award 2019 bakal kedatangan nominasi kategori Film Berbahasa Asing Terbaik dari perfilman Indonesia, yakni film “Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak”. Simak fakta-fakta kenapa film tersebut bisa masuk seleksi nominasi dalam Piala Oscar 2019.

Film Indonesia Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Film yang mungkin gaungnya tak terdengar kencang ini malah banyak memborong penghargaan tingkat internasional. Penasaran seperti apa sepak terjang film tersebut? Yuk cek!

Singkirkan 101 Film Lain

Ketua Komite Seleksi Film Indonesia Christine Hakim mengatakan film Marlina masuk satu-satunya sebagai perwakilan film Indonesia untuk nominasi Film Berbahasa Asing Terbaik Oscar 2019. Tak tanggung-tanggung, film Marlina mendepak sekitar 101 film yang telah diseleksi tim.

Dari ke-101 tersebut, film Marlina memang dianggap laling layak masuk kriteria mewakili Indonesia yang ditetapkan pihak Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS). Syarat pertama yaitu film harus tayang mulai dari 1 Oktober 2017 hingga 30 September 2018.

Film juga harus ditayangkan selama tujuh hari berturut-turut di layar lebar di negara tersebut dan pernah diputar di ajang festival sebelum film resmi tayang secara komersil.

Namun demikian, dari 101 film yang tersebut, bukan berarti film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak merupakan yang terbaik, melainkan terpilih karena disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan Oscar.

(Baca Juga: 3 Aktor Indonesia di Film Berbujet Mahal Hollywood)

Dibintangi Aktris Ternama

Film Marlina dibintangi aktris papan atas Marsha Timothy yang tak bisa diragukan lagi aktingnya. Marsha sedikitnya telah membintangi 21 film layar lebar sejak 2006. Perempuan kelahiran Januari 1979 ini juga telah membintangi puluhan FTV, iklan dan video klip.

Selain itu, ada juga aktor senior Egi Fedly. Pria berusia 63 tahun ini sudah malang melintang di dunia perfilman Tanah Air. Ada sekitar 20 film yang dibintang Egy sejak 2005 dan puluhan sinetron sejak era 2000-an.

Sementara itu, beberapa pemain yang terlibat dalam film Marlina antara lain Yayu Unru, Indra Birowo, dea Panendra, Yoga Pratama, Norman R dan banyak lagi.

(Baca Juga: Tips dari 5 Film Serial Populer Ini Bisa Bikin Kariermu Gemilang)

Sarat Akan Keindahan Sumba

Meski film ini masuk dalam kategori drama yang menampilkan kekerasan, namun Anda akan menikmati sajian indah pemandangan Sumba sebagai lokasi film ini dibuat. Emosi penonton akan diaduk untuk meresapi film ini mulai dari suasana tegang, marah, sedih hingga takjub dengan kondisi alam yang indah di Sumba.

Anda yang sehari-hari sumpek dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibu Kota atau kawasan metropolitan lain, sejenak akan hanyut dalam nuansa alam pepohonan, bukit, rerumputan hingga hamparan langit biru yang begitu mempesona.

Selain itu, budaya Sumba yang kental dalam film ini tersaji dalam berbagai instrumen seperti bahasa, lagu, pakaian dan juga adat istiadat yang dihadirkan.

Ini semua ditangkap secara apik oleh sutradara Mouly Surya dengan bantuan tangan dingin Kelvin Nugroho selaku penata gambar dan Yunus Pasolang sebagai sinematografer. Kolaborasi ketiga orang inilah yang membuat film tersebut semakin pantas bertengger di kancah Internasional.

(Baca Juga: 4 Film Inspiratif Penuh Motivasi untuk Meraih Sukses)

Perjuangan dan Kritik Sosial

Hal yang paling penting dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ini adalah cerita tentang perjuangan seorang perempuan yang hidup sebatang kara di sebuah kampung di Sumba.

Marlina harus mengalami kehidupan pahit ketika anaknya yang masih dalam kandungan meninggal dunia. Sang suami juga telah tiada. Anehnya dalam film ini, sang suami mati tidak dikubur, tetapi diawetkan seperti mumi dan dipajang di dalam rumahnya.

Belum habis duka yang menyelimutinya, kehidupan Marlina kembali diusik oleh kedatangan sekawanan perampok yang berniat mengambil ternak dan juga kehormatan Marlina.

Penjahat yang dikomandani Markus (Egy Fedly) terus mengganggu Marlina. Tak ingin kalah dengan kebiadaban para penjahat, Marlina akhirnya bisa membunuh satu persatu penjahat tersebut dengan racun yang dituangkan ke dalam makanan.

Sementara Markus harus berakhir di atas ranjang. Marlina berhasil memenggal kepala sang ketua perampok tersebut.

Sabet Beberapa Penghargaan

Meski kehadiran film Marlina tidak setenar film-film Indonesia macam Dilan, AADC atau film lainnya, namun nyatanya film Marlina mampu menyabet beberapa penghargaan sejak film tersebut ditayangkan.

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak berhasil memboyong film terbaik versi Asian Next Wave dari The Qcinema Film Festival 2017 di Filipina.

Selain itu, sang aktris, Marsha Timothy juga berhasil menyabet penghargaan sebagai pemeran utama wanita terbaik di ajang Sitges International Fantastic Film Festival di Catalonia, Spanyol pada 2017.

Tak puas sampai di situ, film Marlina juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai film dengan skenario terbaik pada ajang Festival International du Film de Femmes de Sal di Maroko pada Oktober 2017.

Pada November 2017, Marlina juga berhasil mengantongi pernghargaan Network for the Prommotion of Asian Pacific Cinema di Five Flavours Asian Film Festival.

Sementara untuk tahun 2018 ini, film Marlina menyabet empat penghargaan sekaligus dalam ajang Asian Film Awards 2018 antara lain Aktris Utama Terbaik yakni Marsha Timothy, Desain Produksi Terbaik yakni Frans Paat, Sinematografi Terbaik yakni Yunus Pasolang dan Tata Surya Terbaik yang diberikan kepada Khikmawan Santosa.

Paling tidak, dari sederet penghargaan di atas, film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak memiliki cukup modal untuk memenangkan penghargaan di Oscar 2019.

Karena sejak 1987, Indonesia cukup sering mengirimkan perwakilan film yang masuk nominasi Film Terbaik Berbahasa Asing Oscar, namun tak pernah satu pun yang berhasil memboyong Piala Oscar ke Indonesia.

Semoga saja tahun ini jadi ajang pembuktian bahwa film Marlina bisa ‘membunuh’ sederet film lain yang masuk dalam nominasi Film Terbaik Berbahasa Asing Oscar 2019. Setuju?