Fluktuasi IHSG Bikin Ragu Beli Saham? Ada Lho Alternatif Investasi yang Aman

Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu bulan terakhir pasti memengaruhi keputusan Anda dalam berinvestasi saham. Banyak orang yang merasa khawatir nilai uang yang diinvestasikan bakal ikut turun. Jangan khawatir, selalu ada alternatif pilihan investasi yang lebih aman.

Senior Investment Analyst Syailendra Capital, Lanang Trihardian,menyarankan untuk segera berinvestasi saham jangka panjang. “Ekspektasi investor sekarang turun 20-25 persen, menjadi lebih realistis. Itulah saat yang baik untuk masuk ke pasar saham,” katanya dalam bincang-bincang dengan cekaja.com.

Lanang melihat dalam beberapa waktu belakangan, pasar saham memang sedang turun cukup dalam. Namun, menurutnya ekspektasi investor sudah mulai kembali ke arah normal. Selain itu, valuasi saham yang berada di kisaran 14 X P/E (Price Earning Ratio) justru menjanjikan meski Lanang mengakui hal itu akan menjadi lebih tricky.

“Ekspektasi terhadap laba bersih mungkin justru lebih pesimis, sangat konservatif. Banyak yang melihat ekspektasinya lebih buruk lagi setahun ke depan. Tetapi kondisi ini yang bisa menjadi peluang, jauh lebih gampang untuk dicapai atau dilampaui dibanding yang terjadi 6 bulan atau setahun yang lalu,” katanya.

Pilih yang lebih gampang

Investor-investor yang telah terbiasa dengan aset berisiko sangat mungkin membeli saham di masa-masa seperti sekarang. Atau, hal serupa juga berlaku untuk reksa dana saham. “Potensi returnnya paling tinggi dibanding instrument investasi lainnya,” kata Lanang. Namun, mereka yang tidak berani ambil risiko bisa masuk ke obligasi, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang. (Baca Juga: [c88-article id=”55521″ title=”Mengenal Obligasi dan Reksa Dana Pendapatan Tetap” text=”Mengenal Obligasi dan Reksa Dana Pendapatan Tetap”])

Atau, ketika bermain sendiri di pasar saham terasa terlalu berisiko, Anda bisa memilih yang lebih gampang yaitu reksa dana saham. Tetapi tetap saja Anda harus teliti memilih manajer investasi yang bisa dipercayakan. Misalnya, investasi reksa dana saham ini ditujukan untuk anak sekolah nanti, kira-kira 5 – 6 tahun mendatang. Anda harus bisa memastikan bahwa manajer investasi yang ditunjuk sudah kokoh dan pasti akan tetap ada saat anak Anda masuk sekolah.

Pilih yang jangka panjang

Lanang menambahkan, salah satu pilihan bermain aman saat investasi saham adalah dengan memilih saham-saham blue chip. “Sangat cocok untuk jangka waktu 10 tahun, perusahaannya sudah matang, bisnisnya sudah mapan, kemungkinan harga sahamnya sampai jatuh itu akan sangat kecil,” katanya.

Selain itu, kondisi demografi Indonesia yang didominasi oleh masyarakat usia produktif juga bisa menjadi kekuatan ekonomi yang sangat besar. Lanang sangat yakin prospek investasi saham jangka panjang masih sangat bagus. Bahkan lebih bagus daripada investasi properti yang selama ini dianggap paling aman karena harganya selalu naik dari tahun ke tahun.

“Tetapi kalau dilihat dalam 25 tahun ke belakang, kenaikan rata-rata nilai properti berada di kisaran 10-15 persen, kalau saham return-nya secara rata-rata di atas 15 persen,” tuturnya. (Baca Juga: Wanita Kurang Matang Siapkan Pensiun Dibanding Pria, Kenapa?)

Jadi, masih tetap ragu untuk berinvestasi sekarang?

Mulai investasi properti untuk masa depan Anda di sini.