Giring Nidji: Saya Berinvestasi untuk Mencari Kebahagiaan dan Ketenangan

investasi ala giring-CekAja.com

Vokalis band Nidji, Giring Ganesha, adalah sosok yang sudah cukup lama akrab dengan dunia  investasi. Dengan latar belakangnya sebagai musisi, Giring mengharapkan sesuatu yang aman untuk masa depannya.

Investasi merupakan jawaban untuk keinginannya tersebut. Baginya, tujuan berinvestasi sama halnya dengan mencari  kebahagiaan dan ketenangan.

Pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1983 ini serius membagi uangnya ke beberapa instrumen investasi. Giring juga sudah pernah lho mencicipi manisnya hasil investasi untuk menambah biaya pernikahan dan membayar uang muka rumahnya. Kini, salah satu alasan kuat yang membuatnya semangat berinvestasi adalah masa depan pendidikan untuk anak-anaknya.

Dalam berinvestasi, instrumen favoritnya adalah saham. Ya, Giring merupakan salah satu dari sekitar 570.000 investor saham ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).  Bagaimana kisah lengkap Giring dalam berinvestasi? CekAja.com sempat mewawancarai Giring, berikut ini hasilnya.

Bagaimana awal mula mengenal investasi?

Mengenal investasi dari ibu saya yang mengenalkan saya ke Ligwina Hananto, financial planner. Dari situ saya belajar mengenai reksadana, emas, dan juga investasi   di pasar modal.

Sudah berapa lama berinvestasi?

Mulai mengenal investasi setelah album pertama Nidji, atau mungkin menjelang album kedua ya. Tahunnya lupa, antara 2006 – 2008.

Apa alasan kuat yang melandasi untuk investasi?

Simpel saja sih, karena kita nggak pernah tahu ya masa depan kita seperti apa. Kedua juga sebagai musisi ingin punya yang safety untuk masa depan, kita tahu bahwa kalau sistem royalti di Indonesia kan belum sebaik di luar negeri.

Selain itu, karena bertambahnya umur ya akhirnya investasi. Waktu awal-awal itu saya menabung di reksa dana itu untuk down payment (DP) rumah dan biaya pernikahan, setelah itu sekarang fokus investasi untuk menyekolahkan anak, agar bisa kuliah setinggi-tingginya, kalau bisa di luar negeri.

Apa tujuan berinvestasi?

Tujuan investasi sama seperti tujuan kita hidup, yaitu mencari kebahagiaan dan ketenangan, as simple as that.

Instrumen investasi apa yang Anda punya? Mengapa?

Emas

Dulu saya beli buku tentang berkebun emas. Jadi  kalau kita bandingkan harga mobil dan emas ya harga emas stay di situ dan bahkan cenderung naik, begitu, coba bandingkan dengan mobil. Jadi emas itu untuk first starter   kayaknya paling ok.

Reksadana

Reksadana juga untuk first starter juga paling ok dibandingkan kita menabung di deposito atau menabung di tabungan saja. Menurut saya menabung di reksadana itu ok banget, kita tinggal pilih produk yang sesuai untuk tujuan investasi kita, contohnya kita tahu misalnya tujuan tersebut sifatnya long term, taruh saja yang high risk. Sedangkan tujuan yang short term, pilih saja reksadana pendapatan tetap, yang aman-aman saja.

Sampai saat ini saya masih menabung di reksadana, bagus untuk menimbun uang selagi pasar modal masih di atas, jadi kita masih santai. Kalau pasar modal sedang turun, saatnya membeli saham, cairkanlah uang di reksadana, dan beli saham yang kita suka dengan harga diskon.

Investasi di startup

Kebetulan saya juga investasi di startup. Saya punya startup namanya Kincir.com, saya investasikan pikiran dan keahlian saya, dan kalau masalah investasi uang di sana berapa, tidak terlalu banyak lah. Istri saya juga investasi di beberapa website.

Obligasi negara

Saya suka obligasi negara saya karena mengikuti sebuah teori yang saya suka yaitu compounding, bunga berbunga. Jadi begini ceritanya, kalau kita membeli obligasi negara, setiap bulan akan dikirim kupon dari bagi hasil.

Nah kuponnya itu saya minta ke bank untuk langsung membelikan reksadana pendapatan tetap, jadi bukan yang long term tapi short term, reksadana yang ini basisnya juga obligasi negara jadi otomatis bunganya akan terus berbunga.

Saham

Kalau saya pribadi, instrumen investasi paling favorit itu saham, pasar modal. Karena saya sudah beberapa tahun ini jadi peggiat di situ, dari yang cuma investor saja, tetapi sekarang sudah mulai mengerti mengenai trading. Sekarang saya bagi tugas dengan istri, kalau   istri lebih ke trader, kalau saya lebih sebagai investor. Saya investasi di saham-saham yang blue chip.

Sudah merasakan hasil investasi?

Alhamdulillah sudah banget, kan dulu waktu masih nabung reksadana, sudah bisa untuk DP kredit pemilikan rumah, sudah bisa untuk DP gedung buat pernikahan. Sekarang semenjak sudah mulai main saham, walaupun pasar saham sempat turun, tetapi sekarang semua portofolio saya di saham sudah alhamdulillah untungnya, sudah gede banget.

Adakah tips untuk investor pemula?

Investor pemula harus banyak baca buku, banyak belajar. Selanjutnya, kalau memang ingin menabung di pasar modal, harus menguasai dua hal, yaitu fundamental analysis sama technical analysis, maka dari itu harus banyak baca tuh.

Kalau benar-benar ingin merasakan dapat untung di pasar modal, bisa mulai belajar dari reksadana dulu sih, saya dulu juga reksdana dulu baru saham. Kalau benar-benar ingin langsung ya pilih saham blue chip. Tidak usah dilihat-lihat selama 10 tahun, insya Allah bakal naik kok.

Apa pesan untuk masyarakat Indonesia terkait investasi?

Memang terkadang   apa yang kita lihat di media sosial banyak orang yang lebih mementingkan lifestyle daripada menabung. Sebelum memamerkan lifestyle di media sosial, penuhin dulu lah tabungan kita atau investasi, bisa reksadana, saham, obligasi, atau emas.

Apakah Anda memanfaatkan teknologi dalam berinvestasi? Bisa dijelaskan?

Kalau teknologi lebih ke istri saya, saya menyimpan uang di saham bluechip jadi tergolong aman, istri saya jam sembilan kurang lima ada alarm buka laptop atau handphone, melihat kondisi pasar modal terkini, karena dia seorang trader. Seorang trader lebih enak menggunakan teknologi karena lebih efisien dan mobile, bisa trading di mana saja kapan saja.