Hanya Karena 3 Hal Ini Mungkin Kamu Masih Miskin Hingga Sekarang

Hanya Karena 3 Hal Ini Mungkin Kamu Masih Miskin Hingga Sekarang

Semakin dewasa seseorang, semakin bijak ia seharusnya. Sementara kamu berpikir menjadi dewasa membuatmu lebih bertanggung jawab dan berhati-hati, hal ini tidak sepenuhnya benar apalagi jika dikaitkan dengan pengelolaan finansial.

Sebuah laporan yang dipublikasikan oleh Credit Bureau Singapore mengungkap, total ada 85.352 penduduknya yang kondisi finansialnya tidak aman (akibat tagihan kartu kredit, pinjaman, dll) selama tahun 2015.

Padahal, sejak kecil kamu telah diajarkan untuk cermat dalam mengelola keuangan. Inilah pelajaran masa kecil soal mengelola uang yang sering terlupakan.

Sebelum membeli sesuatu yang mahal, kamu harus memiliki uang dalam wujud nyata

Saat kamu kecil, kamu tidak punya akses ke kartu sehingga kamu benar-benar harus punya uang sebelum membeli sesuatu. Oleh karenanya kamu harus menabung sedikit demi sedikit sisa uang jajan di celengan demi membeli mainan.

(Baca juga: Lima Hal Ini Wajib Masuk dalam Daftar Resolusi Finansial Kamu di Tahun 2016)

Dulu kamu bisa konsisten menabung dan mengerti jika harga mainannya memang mahal, maka pengorbanan yang dibutuhkan lebih besar.

Pada akhirnya kamu akan menyadari bahwa ketika kamu tidak mampu membeli sesuatu, hidup kamu tetap akan baik-baik saja.

Tapi saat dewasa, tidak bisa membeli sepatu diskon yang dipajang di etalase membuat pikiranmu terbebani sepanjang hari.

Saat kecil kamu terbiasa menghitung pengeluaran setiap hari

Dengan uang jajan Rp 1000 perhari, kamu sudah tahu kalau membeli burger di McDonald adalah hal yang tidak mungkin. Hal ini juga semestinya berlaku saat kamu dewasa. Dengan anggaran hura-hura sebesar Rp 200.000 perbulan, tentu tepat kalau kamu menonton film di bioskop setiap akhir pekan.

(Baca juga: 7 Hal yang Sering Bikin Rencana Finansial Kamu Gagal Total di Usia 20-an)

Selain itu dengan Rp 1000 tadi kamu sudah tahu untuk dipakai jajan apa saja. Misalnya harga chiki Rp 300, es teh Rp 100, kue Rp 200, dan sisanya masuk ke celengan.

Kamu tahu ke mana uang kamu pergi dan untuk apa. Ini jelas lebih baik daripada kebanyakan orang dewasa yang tidak tahu ke mana gajinya lari saat tengah bulan sudah kehabisan uang.

Kamu meminjam dan mengembalikan

Ada masa ketika kamu harus meminjam uang dari teman ketika lupa membawa dompet atau ada keperluan mendadak di sekolah. Acap kali utangmu ini akan terus diingat oleh temanmu sehingga kamu merasa tidak enak hati jika belum mengembalikan.

Namun saat dewasa, kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembalikan pinjaman. Jika sewaktu kecil kamu tidak lupa membayar utang yang hanya Rp 500, tapi saat dewasa kamu lupa membayar uang pinjaman Rp 5 juta.