Harga Bagasi Mahal? 5 Tips Ini Bisa Menyiasatinya

Bagasi merupakan komponen terpenting dalam bepergian dengan pesawat. Terutama bagi penumpang yang selalu memboyong koper dalam ukuran besar.

long weekend 2020

Sejumlah maskapai penerbangan low cost carrier (LCC) pun sempat menggratiskan layanan ini. Penumpang jadi cukup membayar tiket saja yang sudah termasuk bagasi seberat 10-20 kilogram.

Tapi sayangnya, kini layanan tersebut sudah dihapuskan alias berbayar. Lion Air dan Wings Air adalah beberapa diantara maskapai LCC yang telah menerapkan kebijakan baru itu sejak 8 Januari 2019.

Adapun tarif yang dikenakan tergantung pada rute yang ditempuh. Misalnya untuk rute Jakarta-Denpasar yang diasumsikan lebih jauh ketimbang Jakarta-Surabaya, harga bagasinya jelas berbeda.

Penghapusan bagasi gratis bahkan dianggap Kementerian Perhubungan sebagai upaya mendisiplinkan masyarakat dalam bepergian secara efisien dan efektif.

Aturan mengenai bagasi berbayar juga terdapat dalam Pasal 22 Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Dengan adanya kebijakan penghapusan bagasi gratis tersebut, apakah era tiket pesawat murah sudah berakhir? Memang, biaya yang dikeluarkan oleh penumpang pesawat otomatis akan sedikit membengkak.

Katakanlah untuk bagasi seberat 20 kilogram, Anda diharuskan membeli dengan harga Rp 400.000. Akan tetapi jika merasa terlalu mahal, bagasi yang lebih ringan dari itu juga tersedia.

Ada bagasi 5 Kg dengan harga Rp 100.000, bagasi 10 Kg seharga Rp 200.000, atau bagasi 15 Kg seharga Rp 300.000.

Selain memilih bagasi yang ringan, masalah penghapusan layanan gratis ini sebenarnya masih bisa disiasati dengan cara lain. Agar cukup membawa barang di kabin pesawat saja, berikut tips-tipsnya:

(Baca juga: Uang atau Barang Hilang di Bagasi Pesawat? Segera Lakukan Ini!)

1. Sortir barang bawaan

Membawa barang yang pada akhirnya tidak diperlukan hanya akan memenuh-menuhi koper. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan tentu saja menyortir barang bawaan tersebut seefisien mungkin.

Hindari prinsip ‘Bawa saja, barangkali perlu’, ingatlah beberapa barang sebenarnya bisa Anda beli di tempat tujuan tanpa harus repot membawanya serta.

Contoh, amenities seperti alat mandi dan hairdryer justru seringkali tersedia dengan gratis di penginapan. Bila sesuatu itu bukan termasuk kebutuhan khusus, lebih baik tak usah dibawa.

2. Pelajari trik packing

Setiap maskapai membolehkan Anda untuk membawa tas atau barang bawaan pribadi seberat maksimal 7 Kg. Manfaatkan dengan baik ketentuan ini, karena sedikit repot lebih baik dibandingkan membayar biaya bagasi yang cukup mahal.

Nah, seberapa banyak barang yang akan dibawa nanti, pastikan Anda juga tahu cara packing yang benar. Tujuannya agar semua barang bisa muat dalam satu koper kabin tanpa harus menambah tas lagi.

Untuk pakaian, gulung semuanya sampai menjadi bagian terkecil. Sedangkan kosmetik atau skincare, cukup bawa yang travel size. Bila ingin membawa sepatu/sandal, masukkan ke paperbag saja.

Manfaatkan beberapa kantung dalam koper untuk menyimpan barang-barang lain agar lebih menghemat space. Kalau sudah, timbang koper Anda demi memastikan lagi beratnya.

(Baca juga: Ini Fakta-Fakta Kebijakan Bagasi Berbayar di Maskapai Indonesia)

3. Beli baju di daerah tujuan

Baju memang hal terpenting untuk dibawa. Terlebih kalau ingin traveling ke tempat tertentu seperti pantai.

Khususnya wanita, pasti membutuhkan baju renang dan pakaian dalam tambahan. Lain cerita lagi kalau ternyata daerah yang Anda tuju beriklim dingin.

Akan lebih sulit pastinya untuk memuat jaket atau sweater tebal dalam koper yang minimalis. Maka dari itu, cukup bawa sedikit baju dari rumah.

Lalu, beli sisanya yang Anda inginkan begitu sampai di tempat tujuan. Dengan begitu, Anda bisa menghemat biaya bagasi saat berangkat nanti.

Namun tetap perlu diingat prinsip packing untuk pulang. Mungkin ketika berangkat Anda sudah berhasil menyiasatinya masalah bagasi, tapi bagaimana nasib baju-baju yang sudah dibeli?

Nah uniknya, beberapa traveler ada yang menyumbangkan baju yang tidak akan mereka pakai lagi di kawasan mereka berwisata. Anda mungkin bisa menyontoh cara ini juga.

4. Kirim barang lewat ekspedisi

Mengirim barang bawaan lewat ekspedisi akan sangat berguna saat pulang kampung. Apabila ingin membawa barang berbobot ekstra, bandingkan tarif bagasi tambahan dengan jasa ekspedisi pengiriman.

Tarif pengiriman melalui pos atau kurir logistik umumnya lebih murah, tidak sampai seharga bagasi 20 kilogram. Begitupun jika Anda membeli oleh-oleh dari tempat berlibur untuk dibawa pulang, tapi enggan menambah biaya bagasi yang cukup mahal.

Agar oleh-oleh tersebut sampai bersamaan dengan Anda di daerah asal, belilah beberapa hari sebelum Anda pulang lalu kirimkan lewat jasa ekspedisi pengiriman tadi.

(Baca juga: Cukup Lakukan Hal Ini, Ongkos Naik Pesawat Bisa Makin Irit)

5. Gabung dengan mailing list maskapai

Selain tiket, beberapa maskapai memberi keuntungan lain dari segi bagasi tambahan untuk para anggota yang terdaftar dalam mailing list atau milis. Caranya dengan memiliki kartu kredit berfitur air miles, lalu kumpulkan poin dari milis tersebut sebanyak mungkin.

Penumpang berkebutuhan khusus bahkan dapat membawa satu kursi roda atau alat bantu lain yang mereka butuhkan jika tergabung dalam milis ini. Untuk memiliki kartu kredit dengan fitur air miles, ajukan sekarang juga melalui website CekAja.com.

Ada banyak pilihan kartu kredit travel yang bisa Anda tentukan sendiri di sana. Itulah kelima tips bepergian hemat, di saat bagasi pesawat sudah tidak gratis lagi seperti dulu.

Namun bila ternyata mau tidak mau harus menambah bagasi, belilah secara online dari jauh-jauh hari. Sebisa mungkin jangan membelinya saat di bandara, karena tarif bagasi tambahan akan menjadi lebih mahal.

Bagasi tambahan dapat Anda beli lewat situs resmi maskapai atau agen perjalanan terpercaya. Pre paid baggage, begitu istilahnya sering kali dibanderol dengan harga terjangkau.

Anda dapat membelinya bersamaan dengan tiket pesawat atau sesudahnya dalam batas waktu enam jam sebelum keberangkatan.