Heboh Virus Corona, Inilah Kelompok yang Patut Dicurigai Terinfeksi
4 menit membacaMasyarakat dunia tengah menaruh perhatian besar kepada virus corona. Virus tersebut awalnya teridentifikasi di Wuhan, China dan dinamai 2019 novel coronavirus atau 2019-nCoV. Siapa saja kelompok yang patut dicurigai terinfeksi virus ini?
Virus penyebab pneumonia tersebut berasal dari kelompok yang sama dengan SARS-CoV dan MERS-CoV. Belum pasti dari mana asal-usul virus corona yang muncul di Wuhan ini, tetapi para peneliti memiliki dugaan virus tersebut dari kelelawar. Menurut Word Health Organization (WHO), virus corona memiliki karakter zoonosis, yaitu ditularkan antara hewan dan manusia. Dalam sebuah jurnal, dijelaskan kelelawar punya proporsi virus zoonosis yang secara signifikan lebih tinggi dari mamalia lain.
Namun, muncul pula pendapat dari seorang ahli perang biologis Israel yang memiliki kecurigaan virus tersebut mungkin saja berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Nah, terlepas dari bagaimana asal-usulnya, kita harus memiliki sikap waspada di tengah kondisi geger virus corona. Simak fakta-fakta terbarunya hingga mengenali siapa saja kelompok yang patut dicurigai terinfeksi virus tersebut.
Fakta Terbaru
Jumlah korban virus corona terus bertambah, bukan hanya di China tetapi juga telah menyebar ke berbagai negara lainnya. Bahkan, diberitakan di media, China membangun sebuah rumah sakit khusus untuk menangani korban virus corona dengan kapasitas 1.000 ranjang hanya dalam hitungan hari.
Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari Departemen Teknik Sipil Universitas John Hopkins membuat peta online terkait virus corona Wuhan. Berdasarkan data terbaru yang diakses dari peta tersebut Senin (27/1) pukul 14.20 WIB, terdapat korban meninggal hingga 80 orang.
Jumlah kasus yang terkonfirmasi di China telah mencapai 2.737. Sementara kasus yang ditemukan di negara lain yaitu di Hong Kong (8), Thailand (8), Macau (6), US (5), Australia (4), Jepang (4), Malaysia (4), Singapura (4), Taiwan (4), Perancis (3), Korea Selatan (3), Vietnam (2), Kanada (1), dan Nepal (1).
(Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona)
Kelompok yang Dicurigai
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui siaran pers menjelaskan virus 2019-nCoV dapat menyebabkan pneumonia yaitu peradangan di jaringan paru yang menyebabkan gangguan pertukaran oksigen. Tubuh akan berusaha bernapas lebih yang akan terlihat sebagai sesak. Pada gambaran radiologis paru dijumpai lesi/bercak pada kedua paru (bilateral).
Pneumonia biasanya didahului salesma (common cold), radang saluran napas atas dengan gejala batuk, pilek, dan demam akibat infeksi kuman. Pada sebagian kasus, kuman menyebar hingga ke paru dan terjadilah pneumonia.
Menurut IDAI, anak atau orangtua yang memiliki keluhan tertentu patut dicurigai untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keluhan yang dimaksud yaitu demam dan gejala saluran pernapasan bawah (misalnya batuk, sesak, napas cepat). Dengan catatan, dalam waktu 14 hari sebelum munculnya gejala terdapat riwayat bepergian ke Wuhan, China.
Atau, dalam waktu 14 hari sebelum munculnya gejala memiliki kontak dekat dengan orang yang sedang dalam investigasi untuk 2019-nCoV saat orang tersebut sedang sakit. Atau, dalam 14 hari ada kontak dekat dengan pasien 2019-nCoV yang terkonfirmasi bakteriologis. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pelaporan ke Dinas Kesehatan setempat bagi pasien yang dicurigai tersebut.
Himbauan bagi Masyarakat
Wabah virus corona tentu saja menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Inilah beberapa himbuan dari IDAI untuk masyarakat yang bisa kita terapkan untuk diri sendiri dan keluarga:
- Tetap tenang, waspada, dan tidak panik.
- Jika anak demam, batuk dan napas cepat segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
- Tidak menutup hidung dan mulut dengan tangan saat batuk atau bersin. Gunakan tisu atau lengan baju. Selanjutnya buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan.
- Sering cuci tangan, gunakan sabun selama minimal 20 detik. Bisa juga memakai cairan sanitasi yang berbahan alkokohol jika tidak ada air dan sabun.
- Lengkapi imunisasi anak khususnya terkait pneumonia (DPT, HiB, Campak, PCV, influenza).
- Update info dari Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.
(Baca juga: Negara yang Terjangkit Virus Corona)
Jika Terpaksa ke Negara dengan Kasus Virus Corona
IDAI juga memberikan travel advice sebagai berikut:
a. Hindari rencana pergi ke China jika tidak ada yang sangat mendesak, apalagi jika bawa anak-anak.
b. Jika terpaksa akan membawa anak balita yang akan ke negara yang terdapat kasus corona:
- Hindari kontak dengan hewan (hidup atau mati), pasar hewan, dan produk yang berasal dari hewan (misal daging yang tidak matang).
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Sering cuci tangan dengan air dan sabun minimal 20 detik. Jika tidak ada, gunakan cairan sanitasi berbahan alkohol.
- Lengkapi status imunisasi anak khususnya terkait pneumonia (DPT, HiB, Campak, PCV, influenza).
c. Apabila telah bepergian ke China dan timbul gejala demam, batuk, sesak, hal yang dapat dilakukan adalah:
- Tidak bepergian ke luar rumah, kecuali untuk mencari pertolongan medis. Cegah kontak dengan orang lain.
- Segera cari pertolongan medis. Telepon dahulu ke rumah sakit untuk memberi tahu gejala dan riwayat bepergian.
- Bisa diberikan obat untuk atasi gejala seperti parasetamol, pastikan hidrasi atau minum yang cukup.
- Tidak menutup hidung dan mulut dengan tangan saat batuk atau bersin. Gunakan tisu atau lengan baju. Selanjutnya, buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan.
- Sering cuci tangan, gunakan sabun selama minimal 20 detik. Bisa juga memakai cairan sanitasi yang berbahan alkohol jika tidak ada air dan sabun.
Itulah sekilas gambaran tentang virus corona yang sedang membuat geger di China dan berbagai negara lain di dunia. Kita pasti tak ingin terserang penyakit, apapun bentuknya, karena kesehatan amat berharga. Maka dari itu, jangan lupa untuk lindungi diri kita dan keluarga dengan perlindungan kesehatan terbaik. Cek pilihannya di toko finansial CekAja.com!