Hemat Energi, Corona Bikin Polusi Berkurang di 4 Negara Ini

Virus Covid-19 alias Corona membawa kepanikan di berbagai negara. Tidak tanggung-tanggung, dalam beberapa bulan banyak nyawa yang melayang akibat virus ini.

Namun siapa sangka merebaknya Corona ke banyak negara di dunia, justru bisa menghemat energi sehingga mampu mengurangi polusi.

1. Berkurangnya Emisi Karbon di Italia

Berkurangnya Emisi Karbon di Italia - Hemat Energi Corona Bikin Polusi Berkurang di 4 Negara Ini

Italia yang ribuan nyawa warganya sudah terenggut virus Corona sudah melakukan penguncian total di seluruh wilayah negara.

Meski ekonomi Italia konon mulai ambruk, ada dampak positif dari keputusan negara pizza melakukan hal tersebut.

Badan Antariksa Eropa mengatakan lockdown memiliki efek positif besar pada perbaikan emisi CO2.

Satelit ESA’s Sentinel-5P memperlihatkan konsentrasi nitrogen dioksida di Italia yang diproduksi oleh mobil dan pembangkit listrik mengalami penurunan drastis sejak tanggal 1 Januari hingga 12 Maret 2020.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar mobil berbahan diesel di negara tersebut tidak berjalan seperti biasanya.

Oleh karena itu, negara tersebut akhirnya bisa menikmati udah terbersih yang pernah terjadi terutama di Italia bagian Utara. Fenomena yang terjadi di Italia juga terjadi di Spanyol dan Inggris.

(Baca juga: 5 Fakta Laga Atalanta vs Valencia, Biang Penyebaran Corona di Italia)

Selain itu akibat lockdown dan berkurangnya kegiatan pariwisata, air di Venezia jadi lebih jernih karena berkurangnya lalu lintas perahu yang biasanya membawa wisatawan di kanal.

Berkurangnya lalu lintas kapal dan perahu biasanya membawa sedimen ke permukaan air, sehingga membuat air menjadi keruh.

Selain itu, kondisi udara di Venezia juga ikut menjadi lebih baik, yang sangat disambut baik oleh banyak warga masyarakatnya. Apalagi tahun lalu, Venezia terkena musibah banjir. Hal ini menyebabkan kerusakan kota senilai US$5,5 juta setara dengan Rp90,2 miliar.

Warga setempat sudah melakukan kampanye untuk mengurangi kegiatan pariwisata sebagai Langkah melestarikan infrastruktur kota bersejarah tersebut.

2. Polusi Udara di China Berkurang

Polusi Udara di China Berkurang - Hemat Energi Corona Bikin Polusi Berkurang di 4 Negara Ini

Seperti halnya Italia, social distancing dan lockdown kota-kota tertentu di China telah mengurangi lalu lintas mobil di jalan, yang berarti gas berbahaya yang disemburkan kendaraan, pembangkit listrik, dan fasilitas industri hampir berhenti total.

Bahkan keadaan udara di negara tersebut sudah membaik sejak 1 Januari 2020. Scientific American mencatat bahwa peristiwa saat ini mirip resesi tahun 2008 saat emisi karbon menurun karena penghematan yang dilakukan negara tersebut.

Peneliti mengatakan pelambatan ekonomi China yang disebabkan oleh Covid-19 mampu mengendalikan polusi udara yang diperkirakan dapat membunuh lebih dari 1 juta warga China dalam setahun. Setiap tahun sebanyak 1,15 juta hingga 1,24 juta orang di China meninggal akibat polusi udara.

Secara rinci, di China, tingkat emisi berkurang 25 persen di awal tahun, ketika orang-orang diperintahkan untuk tinggal di rumah. Pabrik-pabrik tutup dan penggunaan batu bara di 6 pembangkit listrik terbesar di China merosot hingga 40 persen.

3. Polusi Amerika Serikat Berkurang

Polusi Amerika Serikat Berkurang - Hemat Energi Corona Bikin Polusi Berkurang di 4 Negara Ini

Volume lalu lintas kendaraan di Amerika Serikat (AS) turun 30 persen pada Maret 2020 dan dengan minimnya aktivitas mobil di jalan raya, polusi udara di San Francisco berkurang hingga 50 persen.

Selain itu New York, Michigan, dan California menjadi kota dengan penurunan polusi udara sebesar 37 persen. Penurunan ini disebut-sebut menjadi yang paling drastis secara internasional.

Meski banyak pakar yang mengatakan hal ini tidak akan berlangsung selamanya, hal ini tentu angin segar bagi masyarakat sehingga bisa menghirup udara dengan kualitas yang lebih baik.

4. Berkurangnya Sampah di Jakarta

Berkurangnya Sampah di Jakarta - Hemat Energi Corona Bikin Polusi Berkurang di 4 Negara Ini

Kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 16 Maret 2020 berhasil membuat pengurangan tonase sampah dari Jakarta menuju TPS Bantargebang, Bekasi rata-rata 620 ton per hari saat pandemi virus Corona.

Hal ini sangat jauh dari biasanya sekitar 7.700 ton per harinya.

(Baca juga: 7 Makanan Unik Bertema Corona, Mulai dari Burger hingga Cup Cake Masker)

Berkurangnya jumlah sampah terutama dari sumber komersial, seperti  hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata.

Kualitas udara yang membaik di China dan Eropa di saat wabah virus Covid-19 meluas juga dirasakan Indonesia, terutama wilayah Indonesia bagian Barat.Warga di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bisa menghirup udara yang jauh lebih bersih pada Maret 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, beberapa peneliti belum yakin apakah kualitas udara yang membaik di Indonesia ini benar-benar dipengaruhi oleh kebijakan WFH yang diterapkan oleh sejumlah perusahaan atau tidak.

Pasalnya, saat ini juga Indonesia selalu diguyur hujan yang jelas berkaitan dengan turunnya tingkat polusi.

Nah itu tadi beberapa sisi positif dari penyebaran Virus Corona yang dirasakan sejumlah negara di dunia. Tapi kalau melihat jumlah korban jiwa yang melayang, gak ada positif-positifnya juga sih si Corona ini ya. Akan lebih baik kalau kesadaran untuk melakukan penghematan energi datang dari diri kita sendiri, tanpa perlu adanya si Corona.

Soalnya selain menyebabkan kematian, Corona juga sudah mengganggu penghasilan banyak orang. Kamu yang sehari-hari berwiraswasta pasti merasakan sendiri penurunan omzet penjualan selama pandemi ini bukan?

Kalau memang membutuhkan pinjaman untuk mempertahankan bisnis kalian, ajukan kredit tanpa agunan (KTA) dari bank Permata lewat CekAja.com saja ya. Syaratnya mudah dan prosesnya cepat.