Ingin Keuangan Rumah Tangga Sehat? Lakukan 5 Hal Ini!

Siapa yang tidak ingin terbebas dari masalah keuangan dalam rumah tangga? Ya, tentu siapa pun ingin mencapai 10 Kunci Kebebasan Finansial ala Robert Kiyosaki. Siapa yang tidak mau jika semua kebutuhan rumah tangga senantiasa tercukupi?  

Asisten Keuangan Pribadi_IPOTPAY_CEKAJA

Hidup berumah tangga tentu sangat berbeda ketimbang saat masih hidup sendiri. Pengeluaran dan segala kebutuhan tentu akan semakin bertambah setelah berumah tangga. Tak jarang banyak keluarga yang retak gara-gara masalah finansial.

Oleh karena itu, setiap keluarga atau rumah tangga sangat mendambakan bisa hidup berkecukupan tanpa perlu memikirkan apakah besok bisa makan atau tidak. Dalam hal ini, sebuah keluarga harus mencapai kebebasan finansial.

Nah, ingin punya keluarga harmonis dengan kondisi keuangan sehat? Berikut lima hal yang harus dilakukan untuk mencapai kebebasan finansial dalam rumah tangga.  

Terbebas dari utang

Salah satu musuh utama dalam sebuah keluarga adalah utang. Pemerintah bahkan telah mewantikan agar seseorang tidak memiliki utang termasuk juga cicilan melebihi 30 persen dari penghasilan. Apalagi berutang untuk keperluan-keperluan yang bukan produktif.

Setiap orang tentu saja tak ingin memiliki sesuatu dengan cara utang. Baik dalam bentuk utang kepada saudara, teman atau kepada bank dalam jumlah besar. Boleh saja Anda berutang asalkan bisa disesuaikan dengan porsi dan kebutuhan. Dan yang terpenting adalah bisa membayar utang tersebut tanpa mengorbankan pos untuk pengeluaran kebutuhan lain.

Beruntung jika Anda memang terbebas dari utang. Dengan begitu, penghasilan yang Anda peroleh bisa digunakan untuk kegiatan lain yang lebih produktif.

(Baca juga:  Ibu Rumah Tangga, Ini Nih Kesalahan yang Bikin Keuangan Keluarga Morat-Marit)

Terbuka soal cashflow

Bagi Anda yang sudah berumah tangga, ada baiknya saling terbuka dengan pasangan tentang arus kas atau pendapatan dan pengeluaran keuangan. Jangan ada yang ditutup-tutupi tentang keuangan Anda. Jika sudah gajian, jujurlah pada pasangan tentang nominal yang diterima.

Saling terbuka satu sama lain tentang keuangan akan membuat rumah tangga saling percaya. Karena tak jarang lho suami atau istri yang tidak sepenuhnya terbuka dengan keuangan masing-masing.

Nah, oleh karena itu, untuk menjaga hubungan baik dalam rumah tangga, mulailah untuk terbuka. Bicarakan berapa besaran uang yang akan dibelanjakan untuk kebutuhan, bayar iuran listrik, PDAM, investasi, dan pengeluaran lain.

Punya rencana keuangan bersama

Setiap rumah tangga pasti punya rencana untuk masa depan yang lebih baik.  Mulailah dari sekarang untuk mengatur keuangan untuk kebutuhan keluarga di masa yang akan datang agar sesuai dan terencana. Aturlah keuangan bersama-sama dan saling memberi masukan satu sama lain.

Dari semua rencana tersebut tentu membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Maka dari itu, pasangan suami dan istri baiknya sudah menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang tentang apa yang akan dilakukan ke depan.

Contoh rencana yang wajib dibahas adalah soal hunian. Apakah akan membeli tanah kemudian membangun rumah? Atau memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)?

(Baca juga:  Dear Ladies, Inilah 13 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga)

Hemat

Tak ada yang salah sama sekali dengan berhemat. Bahkan dengan berhemat, keuangan rumah tangga Anda akan jauh lebih baik untuk masa depan. Jika sudah berhemat, maka Anda bisa menabung untuk keperluan lain.

Namun, apakah benar berhemat bisa membuat hubungan rumah tangga harmonis? Eits, jangan salah. Banyak rumah tangga berantakan karena suami atau istri suka belanja setiap bulannya. Sehingga tak terasa kondisi keuangan sudah mengempis.

Boleh ditanya deh, mana ada seorang suami yang mendukung istrinya belanja terus menerus, atau sebaliknya seorang istri yang mendukung suaminya mengeluarkan uang untuk merokok, kopi, nongkrong bersama temannya terus menerus. Kalau pun memang ada, tak ada jaminan keluarga tersebut bisa harmonis.

Saling menghargai soal pendapatan masing-masing

Bagi pasangan suami istri yang dua-duanya bekerja, haruslah saling menghargai pendapatan masing-masing. Misalnya, pendapatan istri lebih besar dari suami, bukan berarti sang istri bisa sewenang-wenang mengatur keluarga. Begitu juga sebaliknya, hargailah pendapatan suami berapa pun besarannya.

Saling menghargai dan memaklumi penghasilan masing-masing tentu akan menjauhkan dari konflik keuangan yang terjadi di rumah tangga. Sebaliknya justru dengan menghargai perbedaan finansial di rumah tangga akan membuat keduanya dewasa.

Dan jangan salah, dengan saling terbuka dan menghargai pendapatan satu sama lain, ini akan membuat hubungan rumah tangga lebih harmonis, bahagia dan saling melengkapi. Tidak percaya? Boleh dicoba!