Ingin Punya Kolam Renang di Rumah? Ini Pertimbangan dan Perawatan yang Harus dilakukan

perawatan kolam renang - CekAja.com

Pasti enak kalau punya kolam renang di halaman belakang rumah. Tidak perlu jauh-jauh ke kolam renang umum, olahraga renang bisa rutin dilakukan di rumah sendiri.

Ditambah lagi kamu bisa menikmati sore dengan secangkir kopi di pinggir kolam renang.  Keberadaan kolam renang di halaman rumah selama ini memang dinilai sebagai prestis. Jika rumah memiliki kolam renang, maka pemiliknya dianggap kalangan menengah ke atas.

Tapi di balik ‘wah-nya’ kolam renang, pemilik rumah harus rela merogoh kocek untuk serangkaian biaya perawatan.  Kalau Anda bukan atlet renang yang harus berlatih setiap hari atau jarang punya waktu untuk olahraga, sebaiknya pikir ulang untuk membangun dan membeli rumah dengan kolam renang karena alasan ini.

Jika diurus sendiri banyak yang harus dilakukan

Perawatan kolam renang bisa dilakukan secara konvesional maupun modern. Secara konvesional, yang harus kamu lakukan adalah memasukan kaporit tablet sebanyak dua tablet per minggu, memberikan gincu kolam supaya airnya tidak hijau, menyerok daun kering setiap hari, vakum dua kali per minggu, dan top up air per minggu.

cekaja-daftar-kartu-kredit

Selain itu filter dan pompa harus dinyalakan minimal dua jam sehari. Filter dan pompa ini memakan biaya listrik yang tidak murah karena rata-rata memakan 1500 watt.

Butuh  biaya pemeliharaan

Kamu sebenarnya bisa mempekerjakan orang lain (di luar asisten rumah tangga) untuk merawat kolam renang. Kalau tinggal di cluster mewah, kamu bisa menyerahkan urusan ini ke pengolola cluster. Kamu jika bisa meminta bantuan jasa pengelola kolam renang yang sudah banyak di kota-kota besar.

Menurut pengalaman salah seorang pemilik kolam renang di sebuah forum, ia harus mengeluarkan Rp2 juta per bulan pada pengelola cluster. Padahal kolam renang tersebut dipakai seminggu sekali saja tidak.

Wajib melakukan abatisasi (pemakaian abate) teratur

Indonesia adalah negara tropis. Iklim hangat adalah iklim yang disukai nyamuk berkembang baik. Dalam berbagai penyuluhan, kamu pasti sering mendengar saran untuk menutup bak mandi atau penampungan air lainnya. Kolam renang termasuk ke dalamnnya.

Meski bisa ditutup, pemilik kolam renang harus melakukan abatisasi sesuai jadwal. Kolam renang yang tidak diabatisasi bisa menjadi sarang nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah.

Suatu saat akan bosan

Punya kolam renang di belakang rumah memang asyik. Anak-anak biasanya suka main air, sehingga orangtua tidak perlu bermacet-macetan membawa anak rekreasi ke luar. Tapi lama-lama pasti datang rasa jenuh.

Ketika anak sudah besar, anak mungkin akan meminta datang ke kolam renang dengan fasilita perosotan dan permainan asyik. Biaya perawatan yang ke luar jadi tidak sebanding dengan pemakaian. (Baca juga:  Sushi Termahal di Dunia yang Harganya Bikin Orang Kenyang Mendadak)

Jika rusak harus keluar biaya mahal

Jangan pikir membuat kolam renang semudah menggali tanah, menempel ubin, dan mengisi dengan air. Kolam renang memerlukan instalasi supaya air tidak rembers dan tidak cepat keruh.

Biasanya kerusakan pada kolam renang terletak pada penyaringan yang tidak berfungsi dengan baik atau terjadi kebocoran pada pompa air sehingga air pada kolam renang menjadi hijau. Ketika instalasi rusak, kamu pun harus keluar biaya yang tidak murah.

Tidak membuat harga jual rumah tinggi

Ketika rumahmu harus dijual, pembeli akan menawar dengan harga semurah mungkin. Ketika kamu berharap keberadaan kolam renang justru menaikkan harga jual, pembeli berpikir kolam renang justru membebankannya ongkos tambahan karena biaya perawatan yang mahal. Keberadaan kolam renang tidak selalu membuat harga jual rumah menjadi tinggi.

Ajukan Kredit Pemilikan Rumah secara online di sini