10 Perusahaan Fintech Terbesar di Dunia

Masifnya perkembangan teknologi ternyata membawa dampak yang tidak sedikit terhadap kehidupan masyarakat. Melalui teknologi proses hidup dan berkehidupan manusia menjadi lebih efisien dan juga cepat. Good Job!

transaksi di fintech

Lewat teknologi pula kebutuhan masyarakat akan produk keuangan menjadi lebih cepat dan aman, bahkan dengan adanya barang yang dinamakan teknologi, sukses melahirkan industri keuangan baru yang dinamakan Financial Technology (fintech).

Perkembangan teknologi memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Ya, dengan beragam tuntutan dan juga kompleksitas yang ada, peran teknologi sangat diandalkan untuk menjembatani sempitnya waktu dan padatnya jalanan ibukota.

Maka tak aneh jika sekarang banyak industry keuangan yang berbasis teknologi mulai bermunculan. Ada yang berbasis bisnis penyaluran pinjaman, pembelian asuransi, penghimpun dana dan marketplace dari produk-produk keuangan.

(Baca Juga : Perusahaan Skor Kredit Terbesar di Dunia)

Pola bisnis seperti itu muncul karena adanya “tuntutan” dari masyarakat yang ingin tetap memiliki akses keuangan dengan cepat namun tetap mengedepankan keamananan dan kenyamanan. Bahkan jika mengacu pada data Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), saat ini untuk Lembaga fintech yang berbasis pada pembayaran (payment) sudah mencapai 235 perusahaan, jumlah tersebut belum memperhitungkan Lembaga fintech yang berbasis bisnis marketplace produk keuangan dan juga agregator.

Nah bagaimana dengan Lembaga fintech di luar negeri. Model bisnis seperti ini pada awalnya memang lahir dan besar di negara maju dimana penetrasi internet dan juga tingkat literasi keuangannya sudah jauh lebih baik dibanding negara berkembang. Berikut ini merupakan 10 perusahaan financial technology terbesar di dunia versi Forbes, cek yuk!

1. GreenSky

Peringkat pertama untuk kategori fintech terbesar di dunia adalah GreenSky. Perusahaan yang berbasis di Atlanta, Georgia Amerika Serikat itu memilki total pendanaan 560 juta dolar AS atau sekitar Rp6 triliun.

Perseroan merupakan perusahaan fintech yang berbasis pada pembayaran atau payment. Saat ini GreenSky tercatat di bursa saham NASDAQ dengan total revenue pada 2017 mencapai 325,9 juta dolar AS.

2. Kabbage

Bisnis perseroan selama ini didorong oleh penyaluran pinjaman dan juga data analisis. Perusahaan fintech peringkat ke-2 di dunia ini memiliki total pendanaan senilai 500 juta dolar AS.

Kabbage mulai didirikan pada tahun 2008 lalu oleh Rob Frohwein selaku Chief Executive Officer (CEO). Perseroan mengklaim, dapat mencairkan dana pinjaman si pemohon hanya dalam waktu 5 menit begitu aplikasinya disetujui.

3. Stripe

Perusahaan yang memilki total pendanaan sekitar 450 juta dolar AS itu berada di peringkat ke versi Forbes Fintech 50 2018. Perseroan merupakan perusahaan fintech yang mengandalkan bisnis pembayaran online.

Didirikan pada tahun 2010 lalu oleh dua persaudara, Patrick dan John Collison. Saat ini Stripe sudah bisa melayani pembayaran dengan segala jenis mata uang.

4. Affirm

Perusahaan fintech yang juga berbasis pembayaran online ini berada di posisi ke-4 Forbes Fintech 50 2018 dengan total pendanaan mencapai 450 juta dolar AS. Model bisnis perusahaan mirip dengan cara kerja kartu kredit, dimana Anda dapat membeli produk dengan menggunakan akun Affirm untuk kemudian membayarnya di bulan berikutnya.

Affirm didirikan oleh Max Levchin yang berbasis di San Fransisco, California Amerika Serikat. Affirm membantu masyarakat yang tidak memiliki akses ke kartu kredit untuk membangun riwayat kredit mereka.

5. TransferWise

Perusahaan fintech yang berbasis di London itu memiliki total pendanaan 397 juta dolar AS versi Forbes Fintech 50 2018. Bisnis perusahaan bergerak di bidang pembayaran internasional.

6. Credit Karma

Perusahaan yang di nakhodai oleh Kenneth Lin ini memiliki total pendanaan senilai 369 juta dolar AS. Credit Karma berbasis di California, Amerika Serikat dengan menjalankan bisnis model penyaluran pinjaman, data analisis.

Perseroan pada tahun 2017 lalu juga memberikan credit scores dan credit monitoring secara gratis kepada nasabahnya.

7. Betterment

Perseroan merupakan perusahaan fintech yang mengelola portfolio reksadana (ETF) dengan risk tolerance hingga 0,25%. Total pendanaan Betterment saat ini mencapai 275 juta dolar AS.
Perusahaan dimiliki oleh Jon Stein dengan basis perusahaan berada di New York, Amerika Serikat.

8. Adyen

Perusahaan asal Amsterdam, Belanda ini bergerak di bidang pembayaran online. Saat ini perseroan memilki total pendanaan senilai 266 juta dolar AS. Perseroan didirikan oleh Pieter Van Der Does pada tahun 2006 lalu.

9. Symphony

Perusahaan finansial teknologi satu ini bergerak di bidang investasi dan data analisis. Perseroan memiliki total pendanaan senilai 234 juta dolar AS.

Symphony dikepalai oleh David Gurle dengan kantor pusat berada di Palo Alto, California Amerika Serikat

10. Coinbase

Perusahaan pengelola blokchain dan mata uang digital ini memiliki total pendanaan senilai 217 juta dolar AS. Perseroan dipimpin oleh Brian Armstrong dengan kantor pusat di San Fransisco, Amerika Serikat.

Melihat data diatas, memang model bisnis yang saat ini banyak digeluti oleh perusahaan fintech adalah pembayaran atau payment. Hal itu dapat dipahami lantaran masih banyak jumlah masyarakat yang tidak memiliki akses ke sektor perbankan.

Pasar itulah yang kemudian digarap oleh industry fintech untuk menjembatani akses keuangan masyarakat ke Lembaga keuangan. Di Indonesia kehadiran fintech sendiri sudah banyak membantu tingkat literasi dan juga inklusi keuangan nasional menjadi lebih baik.

Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman berhubungan dengan industry fintech, akses Cekaja.com. Disana Anda dapat melihat dan membandingkan ragam produk keuangan yang dimiilki oleh perbankan, perusahan asuransi dan juga investasi. Anda juga dapat mengajukan aplikasinya langsung secara online jika ingin mengajukan KTA, Kartu kredit atau produk keuangan lainnya di CekAja.com.