Waktu Tepat Membeli Rumah di Tahun 2016, Kredit Perumahan Rakyat
2 menit membacaJika uang sudah tersedia, membeli rumah bisa kapan saja dilakukan. Namun tanpa melihat momentum yang tepat, pembelian tersebut bisa saja tidak menguntungkan. Contohnya, kamu membeli pada saat booming properti yang mengakibatkan harga rumah mahal. Sebaliknya, tahun 2016 bisa disebut sebagai waktu yang tepat untuk membeli rumah. Coba saja gunakan kredit pemilikan rumah (KPR) yang miliki banyak keuntungan.
Terdapat beberapa alasan yang membuat harga rumah menjadi lebih murah di tahun depan. Agar kamu tidak ketinggalam momentum, coba simak sejumlah alasan di bawah ini:
MRT kelar tahun 2018
Salah satu faktor pendukung harga properti adalah fasilitas transportasi. Contoh kasus argumen ini dapat kita lihat pada kenaikan harga tanah dan rumah di sekitar stasiun kereta dan bus.
Bagi kamu yang bekerja di wilayah Jakarta, tentu tahu bahwa pemerintah sedang mempersiapkan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai alternatif alat angkut. Dengan kehadiran MRT, harga tanah dan rumah di beberapa wilayah pasti terdongkrak.
Direktur Utama PT MRT, Dono Bustami, seperti dikutip dari Kompas.com mengatakan proyek transportasi cepat massal akan selesai pada tahun 2018. Biasanya, harga properti sudah semakin mahal setahun sebelum proyek selesai. Nah, sebelum harga properti meroket karena beroperasinya MRT, sebaiknya kamu sudah memiliki rumah pada tahun depan.
(Baca juga: Ini Tips Beli Rumah Bekas yang Bisa Bikin Kamu Untung Berlipat)
Daya beli meningkat karena BBM turun
Salah satu penyebab anjloknya pembelian rumah adalah menurunnya daya beli masyarakat. Penyebabnya adalah inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Tahun depan bakal menjadi angin segar karena pemerintah berencana menurunkan harga BBM. Rencanannya, BBM akan mulai turun pada periode penjualan Januari-Maret 2016.
Bunga kredit turun
Rumus ini berlaku universal: saat suku bunga Bank Indonesia (BI) turun yang menyebabkan bunga KPR turun, adalah momentum tepat membeli rumah. Untuk memberi stimulus agar pasar kembali bergairah, BI diprediksi akan menurunkan suku bunganya pada tahun depan.
Dengan turunnya suku bung acuan, diharapkan banka akan mengikuti dengan menurunkan KPR.
Dana FLPP (Pembiayaan Perumahan) Naik
Pemerintah meningkatkan =anggaran subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp 12,5 triliun di APBN 2016. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun 700 ribu unit perumah rakyat murah.
Dikutip dari Liputan6.com, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus mengatakan pagu anggaran FLPP ini dibanding tahun lalu senilai Rp 5,1 triliun.
Meningkatnya anggaran FLPP ini akan membuat suplai rumah kian banyak di pasar. Belum lagi pembangunan rumah non subsidi pemerintah oleh pengembang swasta. Dengan demikian, situasi pasar yang dipenuhi suplai akan mendukung untuk melakukan penawaran terbaik
(Baca juga: Baru Menikah, Ini Tips Cepat Beli Rumah Kurang dari 2 Tahun)
Momentum ambil untung investasi
Banyak pengamat pasar keuangan memprediksi tahun 2016 adalah waktu bagi pasar keuangan melakukan rebound. Hal ini disebabkan oleh pasar keuangan dalam negeri yang sudah tertekan sejak setahun terakhir.
Sehingga peluang untuk naik pada tahun 2016 semakin terbuka lebar. Nah, bagi kamu yang selama setahun terakhir rajin berinvestasi dan menabung, sudah saat kamu memetik hasilnya dan mengambil aksi ambil untung pada tahun depan.
Cairkan sejumlah keranjang investasimu seperti reksadana maupun deposito untuk dijadikan sebagai uang muka KPR pembelian rumah