Ini Beda Orangtua Zaman Dulu dan Sekarang dalam Masalah Finansial

atur keuangan orang tua - CekAja.com

Lain dulu lain sekarang. Semua pasti setuju kalau zaman sekarang semua serba sulit. Karena itu, bila bicara tentang masalah finansial, orang tua zama dulu pun akan berbeda dengan orang tua zaman sekarang.

Harga-harga semakin mahal, harga rumah makin tak terjangkau, mendapatkan pekerjaan juga makin sulit. Karena kondisi yang serba sulit ini, akhirnya banyak generasi muda yang menunda pernikahan. Alasannya karena belum siap secara finansial untuk membangun keluarga.

Padahal kalau dipikir-pikir, orangtua zaman dulu menikah di usia muda, punya rumah tetap tanpa harus mencicil lama-lama, dan punya banyak anak. Mendapatkan pekerjaan pun relatif lebih mudah karena belum banyak saingan seperti sekarang. Apa enaknya jadi orangtua zaman dulu dibandingkan sekarang?

Orangtua zaman dulu tanahnya banyak, sekarang beli tanah susah

Orangtua zaman dulu memang tidak punya tabungan pensiun, tapi mereka punya aset berupa tanah atau sawah yang saat pensiun bisa dijual untuk bekal di hari tua. Aset tersebut juga nantinya diwariskan kepada anak-anaknya.

Tapi untuk membeli tanah apalagi rumah terasa makin sulit sekarang. Misalnya saja harga rumah di sebuah komplek di kota Bogor pada tahun 1990 kira-kira Rp10 juta. Tapi 25 tahun kemudian hampir sulit menemukan rumah yang harganya di bawah Rp500 juta.

Bahkan di kabupaten Bogor yang jaraknya masih dekat ke kota Bogor pun sudah berkisar di angka Rp300 jutaan.  (Baca juga:  Orangtuamu Beli Rumah Saat Usia 30, Kenapa Kamu Belum Sanggup Mengikutinya Hingga Kini?)

Dulu banyak anak banyak rezeki, sekarang banyak anak mesti banyak investasi

Anggapan banyak anak banyak rezeki rasanya sulit diterapkan di zaman sekarang. Apalagi di tengah harga kebutuhan pokok yang semakin naik, biaya pendidikan, serta kesehatan yang makin mahal.

Jika orangtua zaman dulu menyekolahkan anak ke SD di belakang rumah karena berpikir semua sekolah sama saja, tidak demikian dengan sekarang. Beda sekolah, beda pula kualitas pengajaran. Dan semakin bagus kualitas sekolah, makin mahal juga biayanya.   (Baca juga:  Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan yang Wajib Diketahui OrangTua)

Oleh karenanya orangtua harus mempersiapkan biaya pendidikan ini bahkan sejak anak belum bersekolah. Apalagi sekarang tabungan pendidikan dilengkapi asuransi. Sehingga jika orangtua meninggal dunia sedangkan anak masih bersekolah, pihak asuransi yang akan membayarkan iuran sekolah anak.

Sekarang mengurus anak harus lebih ekstra perhatian

Derasnya arus informasi membuat para orangtua harus lebih waspada dalam menjaga anak-anak mereka. Saat ini konten pornografi begitu mudah diakses. Tayangan tv pun makin banyak yang tidak berkualitas. Berita-berita menampilkan secara gamblang kriminalitas. Anak-anak jadi dewasa sebelum waktunya.

Orangtua zaman dulu tidak perlu keluar banyak untuk membelikan anak mainan karena anak-anak bisa bermain apa saja yang berasal dari alam. Tanpa mainan pun anak-anak asyik bermain permainan tradisional dengan teman-teman sebaya. (Baca juga:  Strategi Siapkan Uang Muka Beli Rumah dalam Dua Tahun)

Tapi zaman sekarang minimal orangtua harus membelikan gadget. Jika tidak mau anak kebanyakan main game online, banyak orangtua yang mendaftarkan anaknya les yang artinya harus keluar biaya lagi.

Zaman sekarang lebih gampang sakit karena lingkungan tercemar

Kualitas air dan udara di Jakarta semakin buruk dari waktu ke waktu. Jika dulu orangtua kita biasa mandi di sungai karena airnya jernih, sungai di kota-kota besar saat ini hanya jadi tumpukan sampah bahkan baunya menyaingi got. Begitu juga dengan kualitas udara.

Tingginya angka kendaraan membuat polusi di Jakarta melebihi ambang batas. Tidak hanya lingkungan, padatnya perkotaan juga bisa mempengaruhi kesehatan mental. Kemacetan yang jadi fenomena biasa di kota besar juga membuat stres.  (Baca juga:  5 Alasan Hidup di Kota Besar Bikin Pensiunmu Sengsara)

Kualitas lingkungan yang makin memburuk ini berdampak langsung pada kualitas hidup. Coba bayangkan kalau ternyata ikan yang selama ini kamu makan mengandung logam berat? Kalau kamu sampai harus berakhir di rumah sakit, siap-siap sedia kocek besar karena penyakit yang diakibatkan lingkungan tercemar biasanya digolongkan dalam penyakit berat.