Ini Bedanya Perayaan Imlek di Negara-negara di Asia
2 menit membacaTahun baru Imlek (lunar new year) merupakan perayaan penting bagi warga Tionghoa yang menandakan pergantian kalender bulan dalam penanggalan China kuno. Imlek sendiri dirayakan selama 15 hari berturut-turut dan di negara asalnya perayaan ini disebut sebagai Spring Festival. Menjelang perayaan, masyarakat Tiongkok berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan bersama keluarga.
Perayaan tahun baru Imlek sebagai bagian dari budaya Tionghoa tidak hanya dirayakan di China. Imlek juga dirayakan di sejumlah negara-negara lain di Asia meski penamaannya berbeda. Tentunya cara merayakan disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Inilah kemeriahan perayaan Imlek di negara-negara lain.
(Baca juga: 5 Makanan Ini Bisa Bawa Hoki Jika Disantap Saat Imlek)
1. Korea Selatan

Imlek di Korea disebut sebagai Seollal. Seollal jatuh pada hari pertama dari kalender bulan Korea yang penanggalannya sama dengan China. Seollal dijadikan hari libur paling penting dan dirayakan selama tiga hari.
Sama halnya dengan di China, orang Korea pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi orangtua dan berkumpul bersama saudara. Mereka lalu bersama-sama melakukan ‘charye’, yakni ritual untuk menghormati leluhur. Ketika merayakan Seollal, wanita Korea mengenakan ‘hanbok’, baju tradisonal Korea yang berwarna-warni. Sedangkan bagi yang tidak mengenakan hanbok akan memakai baju baru.
Seperti lebaran di Indonesia, harga kebutuhan pokok menjelang Seollal cenderung naik karena banyaknya permintaan. Banyak keluarga bahkan memilih tidak menyajikan makanan khas Seollal, karena untuk melaksanakan tradisi tersebut dibutuhkan uang yang tidak sedikit.
2. Vietnam

Tet atau tahun baru imlek versi Vietnam juga merupakan salah satu perayaan terbesar dalam budaya Vietnam. Istilah Tet merupakan kependekan dari Tết Nguyên Äán yang artinya ‘Perayaan pada pagi hari di hari pertama’. Perayaan Tet juga jatuh di hari yang sama dengan penanggalan China.
Orang Vietnam mempersiapkan Tet dengan cara membersihkan rumah dan memasak makanan spesial. Tradisi lain yang dilakukan saat Tet termasuk mengunjungi kerabat yang lebih tua, menghormati leluhur, memberikan uang pada anak-anak dan tetua keluarga, serta mengunjungi kelenteng bersama-sama. Selama Tet, orang Vietnam akan melupakan masalah di masa lalu agar memperoleh kemudahan di tahun mendatang.
3. Mongolia

Di Mongolia, Imlek dikenal sebagai Tsagaan Sar. Jika di China rangkaian perayaannya disebut Spring Festival, di Mongolia disebut dengan The White Moon. Tsagaan Sar dianggapa sebagai hari libur penting bagi masyarakat Mongolia.
Selama perayaan, keluarga bersama-sama membakar lilin di altar sebagai simbol pencerahan Buddha. Tsagaan Sar dirayakan meriah sambil menggunakan baju tradisonal Mongol. Dalam menghormati orangtua, anggota keluarga yang lebih muda membawa pakaian panjang dari sutera yang disebut ‘khadaq’. Setelahnya mereka akan makan buntut kambing, susu, dan nasi yang dimasak dalam susu pekat. Orang Mongolia juga menjalankan tradisi mengunjungi teman dan keluarga, serta saling bertukar hadiah.
Persamaan dari Imlek di China, Korea, Vietnam, dan Mongolia adalah mereka membersihkan rumah sebelum perayaan tiba dengan harapan awalan yang baik di tahun baru. Orang Mongol juga percaya bahwa melunasi utang sebelum Tsagaan Sar akan membuat mereka terberbas dari utang di tahun mendatang.