Ini Bukti Kalau Penyesalan Selalu Datang Terlambat

Ini Bukti Kalau Penyesalan Selalu Datang Terlambat

Kamu pasti sering mendengar kalimat ‘penyesalan selalu datang terlambat’. Dalam hidup, memang banyak sekali peristiwa yang kita sesali.

Namun, penyesalan itu baru akan tiba ketika hal tersebut sudah terlanjur terjadi. Sebelumnya, kamu mungkin tak sadar akan ada sesuatu yang membuatmu menyesal.

Sebenarnya, kamu dapat mengantisipasi berbagai penyesalan di masa depan. Berikut ini beberapa hal yang dapat menimbulkan penyesalan di kemudian hari dan bagaimana kamu bisa mengantisipasinya.

Belum bisa beli rumah karena resepsi nikah berlebihan

Setelah melewati beberapa tahun masa pernikahan, kamu dan pasangan masih kesulitan untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah. Alasannya mulai dari tidak punya cukup uang untuk membayar down payment (DP), tidak mampu membayar cicilan, atau alasan keuangan lainnya.

Lalu kamu mencoba mengingat-ingat, biaya yang dikeluarkan bersama pasangan untuk menyelenggarakan resepsi mencapai sekitar Rp100 juta. Padahal jika biaya ditekan, kamu bisa menyisihkan sebagian untuk DP rumah. Kamu lalu menyesal dan berpikir, ‘coba dulu resepsinya biasa saja’.

Tabungan ludes untuk bayar rumah sakit

Suatu ketika, kamu harus mengeluarkan biaya sangat banyak untuk mengobati suatu penyakit.

Hal ini rentan terjadi jika kamu adalah pekerja lepas atau wiraswasta yang tak menghiraukan pentingnya perlindungan kesehatan.

Kamu berpikir membayar premi asuransi hanyalah membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak pasti.

Jika memang jatuh sakit, pasti akan ada rezeki untuk membayar rumah sakit. Dan ketika sakit itu datang, rupanya kamu dan keluarga kelimpungan. Penyesalan pun muncul dalam hati, ‘andai dulu nggak ragu daftar asuransi kesehatan’.

Iri melihat teman mencairkan deposito

Seorang kawan bercerita, dia telah mencairkan deposito berjangka selama dua tahun. Dia membocorkan jumlahnya dan membuat kamu iri karena terbilang lumayan.

Tiba-tiba kamu mengingat-ngingat kemana saja uangmu pergi selama ini. Kamu sering membeli barang yang tidak penting dan mementingkan gengsi dalam penampilan.

Kamu pasti akan menyesal dan bergumam dalam hati, ‘andai dulu nggak boros dan rajin menabung’.

Tempat usaha kebakaran

Siapa yang tahu kapan akan tiba musibah? Salah satunya musibah kebakaran, yang bisa kapan saja terjadi di rumah, atau tempat usahamu. Penyesalan baru akan tiba setelah semuanya dilalap api, ‘andai dulu daftar asuransi’.

“Ngemper” di bandara karena pesawat delay

Kamu seorang traveler yang beberapa kali kesal karena pesawat delay. Bahkan, terkadang harus duduk di emperan bandara saat menunggu.

Tahukah kamu asuransi perjalanan menanggung risiko pesawat delay? Kamu akan mendapat kompensasi yang pantas jika mendaftar asuransi perjalanan sebelum pergi. Kalau tidak, siap-siap menyesal, kalimat ‘andai beli asuransi perjalanan’ akan terngiang di telingamu.

Kiriman anak selalu kurang

Di masa depan kelak, saat kamu telah pensiun dari pekerjaan, bukan tidak mungkin kamu akan mengandalkan kiriman anakmu setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, anakmu juga akan memiliki keluarga sendiri yang butuh biaya. Alhasil, kiriman yang sampai ke tanganmu pas-pasan atau bahkan kurang.

Itu akan terjadi jika kamu tidak mempersiapkan masa pensiun dengan baik, atau bahkan cenderung tidak menghiraukannya.

Bisa jadi, kamu tak sadar bahwa masa pensiun terhitung cukup lama. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka harapan hidup di Indonesia pada 2010-2015 adalah 70,1 tahun.

Masa pensiun akan kamu lalui pada usia 55 – 70 tahun, atau selama 15 tahun. Jika umurmu panjang, masa itu akan lebih lama tentunya.

Perusahaanmu mungkin saja telah menyiapkan masa pensiun pegawainya dengan mendaftarkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/ BPJS Ketenagakerjaan atau perusahaan dana pensiun. Bagaimana jika tidak? Dan bagaimana jika jumlahnya kurang mencukupi? Akan timbul penyesalan dalam dirimu, ‘coba dulu saya nabung untuk pensiun’.