Ini Nama 5 Pahlawan yang Sering Dijadikan Nama Jalan!

Banyak pahlawan nasional yang berjasa bagi negara, bahkan berkat jasanya sering kali nama para pahlawan Indonesia dijadikan nama jalan. Tujuannya adalah agar dapat selalu dikenang hingga kapanpun.

Ini Nama 5 Pahlawan yang Sering Dijadikan Nama Jalan!

Apresiasi seperti ini ternyata juga dilakukan oleh negara lain seperti Belanda. Sebut saja nama jalan-jalan pada kota besar mulai dari Amsterdam, Venlo, Harleem, sampai Utrecht., semuanya memiliki nama pahlawannya, Membanggakan!

Meski demikian, sayangnya tak banyak orang yang tahu bagaimana jasa-jasa mereka selama ini. Terutama generasi yang lahir pada tahun 2000-an. Untuk itu di Hari Pahlawan ini, yuk kenali sosok mereka lebih dalam di sini. Berikut beberapa pahlawan nasional yang dimaksud:

1. Kartini

Pahlawan nasional asal Jepara ini amat dikenang karena perjuangannya membela hak-hak wanita. Penulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang ini, namanya diabadikan menjadi nama jalan hampir di seluruh kota besar dan kabupaten di Indonesia, kecuali Ternate.

Di Belanda, meski hari kelahiran Kartini tak diperingati, namun mereka memiliki jalan yang dinamakan Raden Adjeng Kartini. Tak hanya satu, tetapi empat tempat sekaligus. Jalan Kartini sendiri tampaknya cukup istimewa karena berukuran lebih besar dari jalan-jalan dengan nama pahlawan lain yang juga mendunia seperti Che Guevara.

Hal ini dikarenakan semasa hidupnya, Kartini memang sering mengirimkan surat-surat dan tulisannya yang bersuarakan emansipasi wanita pada surat kabar ke Negeri Kincir Angin tersebut.

(Baca juga: Cek! 5 Cara Liburan Hemat Saat High Season)

2. Jenderal Soedirman

Selanjutnya, sang pahlawan revolusi Jenderal Soedirman. Pada usia yang masih cukup muda, yaitu 31 tahun, Soedirman telah menjadi seorang jenderal. Selain itu, Ia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih.

Meskipun ia sedang menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap berjuang dan bergerilya bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda pada Agresi Militer II. Maka tak heran jika kemudian, Jenderal Soedirman digunakan sebagai nama jalan yang juga terbanyak di Tanah Air.

Bahkan nama besarnya juga diabadikan menjadi salah satu perguruan tinggi negeri di Banyumas, Jawa Tengah.

Banner KTA CekAja

3. Gatot Subroto

Gatot Soebroto merupakan sosok yang membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dimana kelompok ini merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia. Semua pemberontakan di Tanah Air, seperti Peristiwa Madiun, DI/TII, PRRI/Permesta sampai pertikaian Kahar Muzakar berhasil dipadamkan.

Ia dianggap contoh seorang pemimpin yang layak diapresiasi karena jasa dan sifatnya begitu solider terhadap rakyat kecil. Oleh karenanya, Gatot Subroto kini banyak dijadikan nama jalan baik di Jakarta, Bandung, Malang, Pekanbaru, ataupun Makassar.

(Baca juga: 5 Pahlawan Finansial Indonesia, Siapa Saja?)

4. Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol merupakan pahlawan nasional yang berperang melawan Belanda. Tepatnya dalam peperangan yang dikenal dengan Perang Padri pada tahun 1803-1838.

Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan paderi cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1824.

Kini, Ia menjadi pahlawan yang populer digunakan sebagai nama jalan di Indonesia, kecuali di wilayah bagian timur seperti Ternate dan Jayapura. Namun di kota Sorong, Papua Barat, nama Imam Bonjol disematkan sebagai nama jalan di Kecamatan Salawati.

(Baca juga: Semangat Frans Kaisiepo untuk Papua, Tokoh Pahlawan di Cetakan Uang Rupiah Baru)

5. Cut Nyak Dien

Termasuk salah satu wanita yang juga amat berpengaruh pada masanya, Cut Nyak Dien adalah sosok yang peka terhadap pederitaan rakyat Aceh akibat penjajahan para menir. Ketika Perang Aceh meletus pada 1873, Ia tak gentar memimpin perang di garis depan melawan pasukan Belanda yang bersejata lebih lengkap.

Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dhien berhasil membangun kekuatan kembali dan mampu menghancurkan markas musuh di sejumlah tempat. Walaupun sudah tiada, kini nama Cut Nyak Dien tetap bisa ditemui pada berbagai jalan besar. Misalnya saja di Jakarta, Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, serta Medan.

Itulah sejarah singkat mengenai kelima pahlawan nasional yang paling banyak dijadikan nama daerah di kota-kota besar di Indonesia. Teranyar, pejuang hak asasi manusia Munir Said Thalib Al-Kathiri pun diresmikan namanya menjadi nama jalan di Den Haag.

Munirpad diresmikan pada 14 April 2015 atas gagasan yang dibuat oleh Amnesty International. Walaupun bukan pahlawan nasional, Munir tetap dianggap sebagai orang yang amat berpengaruh terhadap pembelaan berbagai kasus HAM di Indonesia.