Ini Perbandingan Tarif Metro Mini dan Bis-bis di Kota-Kota Lainnya di Asia Tenggara

Daftar Bus Sleeper Seat di Indonesia, Mewah, Nyaman dan Anti Pegal!

Kamu pasti ingat dengan kisruh Metro Mini yang terjadi di akhir tahun kemarin. Para supir Metro Mini sepakat mogok sebagai bentuk protes. Pasalnya Dinas Perhubungan Jakarta menilai Metro Mini sudah tak layak mengangkut penumpang karena sering memakan korban di jalan raya. Kendati demikian, aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir Metro Mini di sejumlah terminal rupanya tidak mendapat simpati dari berbagai pihak termasuk masyarakat.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga tidak peduli dengan aksi para sopir Metro Mini. Bahkan Ahok menilai hal itu lebih baik daripada sopir metromini ugal-ugalan di jalan dan membahayakan pengguna jalan lain. Kondisi bus Metro Mini memang banyak yang sudah tidak layak jalan ditambah dengan perekrutan pengemudi yang tidak jelas. Dampaknya, kecelakaan demi kecelakaan pun tak terhindarkan.

Pemerintah menawarkan agar Metro Mini bergabung dengan manajemen PT Transjakarta. Tak hanya itu, Ahok juga mengiming-imingi gaji besar dan kehidupan layak bagi para sopir. Sopir tidak perlu lagi mengejar setoran dan berebut penumpang karena akan dibayar per kilometer. Namun ada syarat yang harus dipenuhi para sopir, yakni mereka harus mengikuti pelatihan demi mendapatkan lisensi pengemudi berkualisifakasi.

Bus sebagai moda transportasi memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan. Lantas bagaimana dengan bus-bus di negara tetangga Indonesia?

Bangkok, Thailand

Sekilas, tampilan bus di Bangkok memang mirip Metro Mini karena berwarna oranye. Namun meski mirip, kondisinya terawat baik dan lebih bersih. Lantainya berbahan kayu dan ada yang ber-AC dan ada yang tidak tergantung pada trayek. Uniknya, rata-rata kondektur di Bangkok adalah wanita bahkan waria! Meski demikian mereka tetap berseragam rapi. Untuk menaiki bus di Bangkok, kamu cukup merogoh kocek 8-20 baht (Rp 3.200-Rp 8.000). Walaupun sekilas mirip Metro Mini, kamu tetap harus naik dan berhenti di halte alias tidak bisa menyetop sembarangan.

Singapura

Sebagai negara maju, bus-bus di Singapura memang sangat bagus dan modern. Bus juga sangat memfasilitasi pengguna kursi roda. Untuk kamu yang ingin membayar tunai harus mempersiapkan uang pas karena sopir tidak menyiapkan kembalian. Kalau berencana bepergian menggunakan bus selama di Singapura, akan lebih nyaman jika kamu memiliki kartu Ezlink karena tinggal menge-tapnya sebelum turun. Tarif bus di Singapura berkisar antara SGD 1-SGD 2,5 (Rp 10.000-Rp 25.000). Kamu bahkan bisa menggunakan bis untuk lintas negara dengan rute Singapura-Johor Malaysia.

Kuala Lumpur, Malaysia

Di ibu kota Malaysia, mayoritas bus dioperasikan oleh Rapid KL. Kondisi bus di Kuala Lumpur mirip dengan di Singapura. Pembayaran bisa tunai tanpa kembalian atau kartu prabayar. Dengan kondisi bus yang sangat nyaman, tarifnya ternyata terjangkau yakni RM 1-RM 2 ( Rp 3.000-Rp 6.000) sekali jalan. Selain itu sejak 2012, pemerintah Malaysia menyediakan bus GO KL. Bus ini sebenarnya diperuntukkan bagi para turis karena bus rutenya melewati tempat-tempat wisata terkenal dan tarifnya gratis!

(Baca juga: Apa Saja Kelebihan Asuransi Perjalanan? Yuk, Cek!)

Ho Chi Minh City, Vietnam

Bus di Ho Chi Minh City atau Saigon rata-rata bercat hijau. Meskipun kondisi bus tidak jauh berbeda dengan Kopaja keluaran terbaru, para penumpang tidak perlu merasa kegerahan karena semua bus sudah ber-AC. Tarif bus di HCMC bahkan lebih murah dari Metro Mini di Jakarta, yakni mulai dari VND 4.000 (Rp 2.000). Bus yang paling sering digunakan wisatawan yang berkunjung ke HCMC adalah bus No. 152 yang memiliki rute bandara ke pusat kota.

Siem Reap, Kamboja

Tidak ada bus di kota Siem Reap. Jika ingin bepergian, kamu harus menggunakan sepeda atau tuktuk. Tuktuk merupakan kendaraan kombinasi motor dan bajay. Tarif tuktuk mulai dari 1-5 USD (Rp 14.000-Rp 70.000) tergantung jauh dan lamanya perjalanan. Di Seam Reap, transaksi lebih populer menggunakan dollar Amerika karena Riel, mata uang asli negara ini sangat jatuh nilainya.

Manila, Filipina

Manila juga punya moda transportasi yang tak kalah unik. Adalah Jeepney, Jeep peninggalan Amerika pada masa perang dunia kedua yang dilas memanjang hampir dua meter menyerupai bus. Penumpang membayar ongkos ke sopir saat berada di dalam jeepney dengan cara mengoper ke penumpang lain, begitu juga dengan uang kembalian. Tarifnya sangat murah, yakni 8 PHP (Rp 2.500). Kalau kamu ingin berhemat dan banyak berinteraksi dengan warga lokal, naik Jeepney merupakan pilihan tepat.

(Baca juga: Kota-kota Termurah di Asia Ini Wajib Kamu Kunjungi Kalau Kamu Backpacker Sejati)

Negara-negara di Asia Tenggara memang murah. Namun kamu harus tetap berhati-hati jika berlibur menggunakan angkutan umum karena risiko kecopetan pasti akan selalu ada. Untuk melindungi risiko kehilangan barang-barang berharga saat berlibur, gunakan asuransi perjalanan di cekaja.com.