Inilah Daftar Negara dengan Gaji Rata-rata Terendah di Dunia

gaji terendah - CekAja.com

Siapapun pasti ingin mendapatkan gaji layak. Tapi faktanya, masih ada negera-negara yang upah rata-ratanya sangat rendah sehigga terus terkurung di dalam jerat kemiskinan. Data berikut merupakan negara-negara dengan gaji terendah tahunan yang dikeluarkan oleh International Monetary Fund dengan menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang kemudian dikonversi melalui daya beli paritas (PPP).

Seperti yang diperkirakan, sebagian besar negara yang masuk ke dalam daftar tersebut merupakan negara-negara berkembang dari benua Afrika. Dalam kebanyakan kasus, negara-negara tersebut menyediakan  kesempatan pendidikan yang terbatas.

Demikian pula stabilitas ekonomi dan politik merupakan isu utama turut membatasi pembangunan ekonomi, yang pada gilirannya memiliki efek negatif pada penyediaan keadaan pelayanan dasar termasuk perawatan kesehatan. Berikut daftar selengkapnya.

Togo (USD 1.146 = Rp 15.872.787)

Negara yang terletak di Afrika sebelah barat ini memiliki populasi 6,7 juta jiwa dengan Lome sebagai ibu kotanya. Ekonomi masih berbasis pertanian karena iklim yang menguntungkan. Upaya untuk menumbuhkan ekonomi dan menarik investasi asing telah terhambat oleh ketidakstabilan politik.

(Baca juga:  Sembilan Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia)

Pada tahun 1994 mata uang Togo, franc Afrika Tengah mengalami devaluasi   sampai 50%. Meski demikian, Togodianggap sebagai pusat perdagangan regional dengan biji kakao sebagai produk ekspor utama. Dengan melonjaknya harga biji kakao, ekonomi Togo juga diharapkan semkain membaik.

Mali (USD 1.137 = 15.748.132)

Diperkirakan setengah dari penduduk Mali yang sebanyak 14,5 juta jiwa di bawah garis kemiskinan. Ibukotanya adalah Bamako. Ekonomi Mali sebagian besar bergantung pada pertanian dan perikanan, serta sumber daya alam terutama emas dan garam. Negara ini telah berhasil membuat efisiensi penggunaan pembangkit listrik tenaga air yang mencakup setengah dari konsumsi energi negara.

(Baca juga:  Lewat Hitungan Ini, Ternyata Kamu Kehilangan 36 Juta Rupiah Kalau Telat Lulus Kuliah)

Guinea (USD 1.102 = Rp 15.263.361)

Guinea memiliki populasi 10,5 juta jiwa dengan Conakry sebagai kota terpadat. Pertanian menjadi sektor utama sekitar 80% dari penduduknya. Selain itu, Guinea juga kaya akan sumber daya alam termasuk berlian dan emas namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Tak hanya itu, Guinea juga merupakan produsen terbesar kedua penghasil bauksit. Tapi faktaya, negara ini memiliki masalah besar karena pengangguran muda belum tertangani dengan baik. saat ini adalah masalah terbesar di negara itu yang masih perlu ditangani. Wabah ebola yang menyerang pada 2014 juga membuat masa depan negeri ini makin suram.

Afghanistan (USD 1.072 = Rp 14.847.843)

Kemiskinan Afghanistan diakibatkan karena perang dan kurangnya investasi asing. Dengan populasi 32 juta jiwa, produksi pertanian merupakan sektor ekonomi utama. Baru-baru ini perbaikan telah dilakukan untuk infrastruktur transportasi yang telah meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian negara, khususnya di ibu kota Kabul. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 5 juta ekspatriat telah kembali ke Afghanistan, segingga perekonomian ini perlahan-lahan semakin membaik.

Ethiopia (USD 1.000 = Rp 13.850.000)

Ethiopia merupakan rumah bagi 90 juta penduduk, menjadikannya salah satu terpadat di dunia. Ibukotanya adalah Addis Ababa. Ekonomi Ethiopia cukup berkembang sampai kemudian menderita kemunduran besar baru-baru ini akibat inflasi yang tinggi.

Negara ini tidak bisa mengandalkan pertanian untuk pertumbuhan ekonomi. Dengan 14 sungai utama (termasuk Nil) yang mengalir ke dalam tabel air Ethiopia dan cadangan air terbesar di Afrika, sangat ironis karena negara ini tidak memiliki sistem irigasi yang tepat untuk memanfaatkannya.

Madagaskar (USD 972 = Rp 13.462.783)

Negara yang terletak di sebelah tenggara  Afrika ini merupakan pulau terbesar ke-4 di dunia dan memiliki populasi 22 juta jiwa. Antananarivo adalah ibu kotanya. Pemberontakan tahun 2009 berdampak negatif terhadap perekonomian Madagaskar hari ini. Sekitar 69% penduduk hidup di bawah garis kemiskinan. Sektor pariwisata (terutama ekowisata) dialokasikan sebagai salah satu area potensial pertumbuhan ekonomi, namun rencana ini terhambat oleh ketidakstabilan dan krisis politik bangsa.

(Baca juga:  Tujuh Negara Ini Pernah Membuat Takut Investor)

Malawi (USD 893 = Rp 12.368.585)

Dengan populasi 16,7 juta jiwa,   sebagian besar penduduk Malawi (sekitar 85%) hidup di area pedesaan. Oleh karenanya perekonomian negara ini berbasis paa pertanian. Lebih dari sepertiga PDB dan 90% pendapatan ekspor berasal dari industri ini. Negara ini memiliki layanan kesehatan yang buruk dengan tingkat kematian bayi tinggi dan tingkat harapan hidup rendah. Hal ini makin diperparah dengan luasnya penyebaran virus HIV dan AIDS.

Nigeria (USD 853 = Rp 11.814.561)

Beribukota di Niamey, Nigeria memiliki populasi sebanyak 17,1 jiwa. Tanah yang kering dan tidak subur berkontribusi pada sulitnya perekonomian negara ini. Sektor pertaniannya tak bisa diandalkan. Pelayanan kesehatan yang buruk dan rendahnya kualitas pendidikan membuat masyarakatnya sulit membangun tanah airnya.