Intip 5 Kiat Sukses Usaha Katering Aqiqah di Sini

Bagi umat Muslim, kelahiran anak di rayakan dengan pemotongan seekor kambing. Proses yang dinamakan aqiqah itu dimaknai sebagai rasa syukur atas lahirnya sang anak, sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi terhadap sesama.

Dulu kebanyakan orang menyembelih dan mengolah sendiri daging kambingnya. Beruntungnya kini mengadakan ritual aqiqah tak serepot dulu.

Dalam artian, sudah ada jasa aqiqah yang bisa langsung membantu segala prosesi aqiqah. Mulai dari penyembelihan kambing, pengolahan daging, sampai pembuatan souvenir.

Tentunya cara ini dianggap praktis, serta tidak lepas dari syariat Islam yang dianjurkan. Meski bukan ibadah wajib, kesadaran masyarakat muslim untuk menyelenggarakan aqiqah anak-anaknya semakin meningkat.

Namun, di sisi lain mereka menginginkan servis yang ‘terima jadi’. Jika Anda sedang mencari usaha sampingan yang cukup prospektif, tak ada salahnya mencoba peruntungan baru dengan membuka katering aqiqah.

Ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan agar usaha ini dapat terus berkembang, berikut kiat-kiatnya:

1. Siapkan modal usaha

Bukan hanya niat, namun hal paling krusial dari memulai suatu usaha yakni ketersediaannya modal. Modal awal yang harus dipersiapkan untuk kambingnya sendiri cukup besar.

Harga kambing saat ini berada di kisaran Rp 1-3 juta. Jika Anda menerima 10 orderan, maka paling tidak, dana yang harus dipersiapkan sekitar Rp 40 jutaan lebih.

Modal yang Anda punya belum mencukupi? Jangan putus asa. Ada berbagai cara untuk bisa memperoleh tambahan modal, salah satunya dengan mengajukan pinjaman tanpa agunan di CekAja.com

(Baca juga: Strategi Amankan Uang untuk Beli Hewan Kurban Tiap Tahun)

2. Kerjasama dengan peternak kambing

Pasokan kambing bisa beli dari peternak atau pasar hewan. Anda cukup menyediakan lahan penampungan ternak.

Tidak perlu terlalu luas, dengan lahan seluas 20 meter persegi Anda sudah bisa membuat kandang penampungan. Kambing yang dipakai untuk akikah harus memenuhi sejumlah syarat, meliputi:

  • Sehat dan tidak cacat
  • Masuk usia layak potong, minimal enam bulan
  • Berat minimal 16 kilogram

Namun bila Anda tidak memiliki lahan untuk memelihara kambing, beberapa usaha sampingan katering aqiqah ada yang memilih bekerjasama dengan peternakan tertentu.

Jadi, semua kebutuhan kambing nanti dipenuhi oleh pihak mereka.

(Baca juga: Cara Aman Membeli Hewan Kurban Secara Online)

3. Menu harus variatif

Sebagai katering aqiqah, Anda juga perlu kreatif menentukan menu olahan daging. Teguhkan prinsip bahwa apapun yang dipesan konsumen, penuhi sebaik mungkin.

Biasanya, pelanggan akan tertarik dengan menu yang lebih variatif. Tidak hanya sate atau gulai saja, namun sediakan pula berbagai jenis olahan kambing lain, seperti kambing guling, semur, tongseng, dan steik.

Olahan kambing tersebut nantinya Anda kemas dalam nasi kotak, lengkap dengan nasi serta kudapan lain.

4. Beri harga paket beragam

Lalu tentukan harga tiap paket. Cukup bedakan menurut ukuran kambing yang dipesan.

Sebagai contoh, paket Rp 1 juta berupa satu ekor kambing yang setelah diolah menghasilkan 300 tusuk sate dan 50 porsi gulai. Sementara, paket Rp 2,5 juta menghasilkan 700 tusuk sate dan 100 porsi gulai.

Agar pelanggan semakin tertarik, beri layanan free delivery untuk yang berdomisili tak jauh dari kediaman Anda. Sementara untuk nasi kotak, tentu harganya di luar paket kambing tadi.

Harga nasi kotak berisi nasi, kerupuk, buah, daging olahan, dan dapat Anda banderol seharga Rp 8.000 per kotak.

(Baca juga: INTERVIEW: Kiat Sukses Bisnis Hewan Kurban ala H. Doni)

5. Tentukan media promosi

Promosi adalah bagian terpenting dari suatu usaha. Jika kurang maksimal dilakukan, nantinya tak ada orang yang ngeh dengan katering aqiqah Anda.

Pilih media promosi yang sedang ramai-ramainya digandrungi, seperti media sosial. Melalui akun tersebut, Anda bisa menginformasikan tipe dan harga kambing yang dijual.

Termasuk service secara keseluruhan. Bila perlu, sesekali post tentang berbagai hal tentang akikah yang bisa menjadi edukasi bagi calon pelanggan.

Selain iklan di media tersebut, pemasaran juga mereka lakukan lewat pembagian buku doa yang diselipkan dalam boks nasi. Pada dasarnya, tak harus memiliki keahlian khusus untuk menjalankan usaha sampingan ini.

Asalkan tenaga pemotong dan pengolah daging kambing yang Anda pilih juga sudah ahli di bidangnya. Jika memungkinkan, cobalah buka kerjasama dengan beberapa rumah sakit bersalin.

Kontribusi dari mereka konon cukup besar, bisa mencapai 30% untuk menaikkan penjualan Anda.