Investasi Tepat untuk Mahasiswa
1 menit membaca
Halo Mbak Prita, saya Restu seorang mahasiswi. Saya telah membaca blog Anda yang membahas tentang reksadana dan saya tertarik untuk mengambil reksadana. Setiap bulan saya mendapatkan pemasukan sebesar Rp 500.000. Pemasukan ini di luar uang saku saya dari orang tua. Dari Rp 500 ribu tadi pasti ada pengeluaran rutin setiap bulan sebesar Rp. 200-300 ribu. Kadang sisanya itu malah saya gunakan untuk membeli baju atau makanan untuk pribadi. Setelah saya pikir, lebih baik jika sisanya itu ditempatkan di reksadana. Kira-kira, untuk mahasiswi seperti saya, jenis reksadana mana, ya, yang cocok? Mohon bantuannya. Terima kasih sebelumnya.
Salam,
Restu
Prita menjawab:

Halo Restu, berinvestasi sejak mahasiswa adalah hal yang sangat bijaksana. Hal ini akan membentuk suatu kebiasaan baik yang nantinya akan berguna saat Anda mulai masuk ke jenjang karir dan bekerja.
(Baca juga: 5 Keuntungan Berinvestasi)
Produk investasi seperti reksa dana terdiri dari beberapa jenis dengan perbedaan di tingkat potensi imbal hasil dan tingkat potensi risiko. Jenis yang paling rendah risikonya adalah reksa dana pasar uang, diikuti oleh reksa dana pendapatan tetap, kemudian reksa dana campuran, dan yang paling tinggi risikonya adalah reksa dana saham.
Tentu saja, semakin kecil tingkat risiko, Anda juga harus mengharapkan imbal hasil yang lebih rendah. Semakin tinggi potensi imbal hasil juga berhubungan dengan keahlian yang harus dimiliki manajer investasi dalam mengelola dana. Itu sebabnya, biaya pembelian dan biaya manajemen untuk reksa dana saham umumnya lebih mahal dibandingkan reksa dana pasar uang.
(Baca juga: Mau mulai investasi di deposito, tepat gak sih?)
Seorang investor sebaiknya menyesuaikan pemilihan reksa dana dengan jangka waktu investasi yang dituju. Meski saat ini Anda berstatus mahasiswa, tahukah Anda untuk apa berinvestasi? Apakah untuk dana persiapan membeli rumah atau dana liburan? Tentukanlah. Jika jangka waktu investasi masih diatas 10 tahun, maka tidak ada salahnya memilih reksa dana saham. Namun, jika jangka waktu dibawah 10 tahun, Anda bisa memulai dengan reksadana.
Kunci sukses berinvestasi di reksa dana adalah memilih jenis reksa dana yang tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda. Kedua, memilih manajer investasi yang handal dalam mengelola dana kita. Berikutnya adalah disiplin dan berkomitmen penuh untuk selalu berinvestasi setiap bulan. Dan terakhir adalah selalu evaluasi hasil investasi Anda apakah masih sesuai rencana keuangan yang Anda susun. Live a Beautiful Life!