Iran-AS Memanas, Saatnya Borong Emas Sebelum Cetak Rekor Baru Lagi!

Perang Dunia III atau World War III sempat menjadi trending topic di Twitter beberapa hari lalu. Pemicunya adalah aksi serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Elit Quds, dan Komandan Milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Iran-AS Memanas, Saatnya Borong Emas Sebelum Cetak Rekor Baru Lagi!

Pentagon sendiri sudah mengakui melakukan serangan tersebut, yang membuat Pemerintah Iran meradang. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas serangan tersebut yang menimbulkan kekawatiran terjadinya perang dunia ketiga.

Kalau tahun lalu perekonomian dunia banyak dipengaruhi adanya perang dagang AS dengan China. Maka tahun ini diprediksi guncangan perekonomian bakal terjadi dipicu potensi perang terbuka antara AS melawan Iran.

Bagi kamu yang tekun berinvestasi di portfolio emas batangan, ancaman perang ini justru menjadi babak baru semakin kinclongnya harga emas.

CNBC melaporkan, sepanjang 2019, harga emas di pasar spot menguat sebesar 17,9 persen. Jika periode tersebut diteruskan hingga hari ini, maka penguatan emas mencapai 22,8 persen.

Di pembukaan awal pekan ini, harga emas mencapai titik tertinggi dalam enam tahun! Hari ini, Senin (6/1), logam mulia di pasar spot diperjualbelikan di harga USD1.575,41 per troi ons.

Asal tahu saja, saat kondisi ekonomi dan politik global berkecamuk, aset safe haven alias produk investasi minim risiko seperti emas banyak diburu. Akibatnya harga jadi melambung.

(Baca juga: AS – Iran Berseteru, Perang Dunia III Bakal Terjadi ?)

Di Indonesia sendiri, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah menaikkan harga emasnya Rp9.000 menjadi Rp783.000 per gram pada pembukaan perdagangan Senin (6/1), dibandingkan harga pembukaan Sabtu (4/1) di level Rp774.000.

Selain harga jual, Antam juga mengerek harga pembelian kembali atau  buyback  emas Logam Mulia Rp7.000 menjadi Rp700.000 dibanding harga sebelumnya.

Di samping potensi perang AS-Iran, penguatan harga emas juga diprediksi analis bakal terjadi karena bank sentral AS alias The Federal Reserve kemungkinan tidak menaikkan suku bunga acuan.

Walau ekonomi AS mengalami perlambatan, The Fed masih melihat fundamental ekonomi Paman Sam yang masih kokoh dan penurunan suku bunga yang dilakukan pada 2019 bukan merupakan periode penurunan terus menerus. Kabar ini tentu menjadi kabar positif untuk harga emas.

Minyak Bisa Tembus USD150 per Barel

Jika Iran benar membalas serangan udara AS, hingga memicu perang terbuka, sudah otomatis harga minyak mentah dunia akan meroket kembali.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, dalam keadaan perang, harga minyak bisa naik hingga ke USD150 per barel. Pasalnya, negara-negara di Timur Tengah termasuk Iran, adalah salah satu pemasok utama minyak dunia.

“Pelaku pasar perlu hati-hati karena pasar saham bisa terkoreksi, balik lagi ini tergantung respon Iran bagaimana. Kalau dilihat statement-nya mereka kan bilang akan melakukan balasan. Kita khawatir bakal ada Perang Teluk lagi,” ujar Hans dikutip dari Tempo.

Menurut Hans, naiknya harga minyak ke level USD80 hingga USD90 per barel saja sudah menjadi peringatan untuk Indonesia. Sebab, Indonesia hingga saat ini masih memenuhi kebutuhannya dari impor. Harga minyak mentah Brent pada hari ini, terpantau di USD70,19 per barel.

Senada dengan Hans, Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal mengatakan konflik di Timur Tengah secara tidak langsung akan mengerek harga minyak dunia.

“Kalau kita melihat rangkaian di teluk itu berkorelasi dengan harga minyak dunia. Ini kan bakal menambal ketidakpastian seperti resesi ekonomi global,” tutur Fithra.

Kendati demikian, Fithra belum bisa memprediksi kenaikan harga minyak yang mungkin terjadi nanti. Ia mengatakan bisa saja harga itu menembus USD100 per barel bergantung kepada respon masing-masing negara.

(Baca juga: Awali Pekan, Harga Emas Meroket Rp9.000)

Jadi sudah siap untuk menambah portfolio emas kamu? Manfaatkan fasilitas perbandingan harga emas yang disajikan setiap hari oleh CekAja.com, sehingga kamu bisa membeli emas dengan harga terendah atau menjualnya kembali dengan harga tinggi di beberapa peritel yang dipantau oleh CekAja.com.