Jadi Karyawan Sambil Berbisnis, Ini Tips Ampuhnya

Menjadi karyawan, semua pasti bisa melakoninya. Tapi bagaimana jika sembari aktif berbisnis, apakah keduanya bisa sama-sama ditangani dengan maksimal?

karyawan dipecat - CekAja.com

Kalau diperhatikan, sudah banyak pengusaha yang kini berhasil mengembangkan bisnisnya namun tetap berkarir sebagai karyawan.

Sebagian besar dari mereka beranggapan, bisnis dapat menjadi backup bila sewaktu-waktu pekerjaan formal tidak dapat menjamin seluruh kebutuhan hidup.

Penghasilan ganda ini nantinya akan sangat mempermudah segala urusan, terlebih sekarang biaya apapun serba mahal. Untuk menjalankan kedua hal tersebut tentunya anda harus pintar-pintar dalam mengelola waktu.

Waktu adalah prioritas utama, disusul konsistensi dan profesionalitas. Tak perlu resign dari kantor, ini tips ampuh menjalankan bisnis sambil bekerja full time yang bisa kamu sontek:

1. Jangan sampai melanggar kontrak

Demi kelancaran bisnis dan karir secara bersamaan, patuhi apa yang sudah tertulis dalam kontrak/perjanjian kerja. Periksa dengan baik apakah ada larangan untuk menjalani pekerjaan sampingan.

Rata-rata perusahaan sih tak mempermasalahkan, hanya saja bisnis tersebut tidak boleh sama dengan jenis usaha yang tengah dikelola oleh kantor tempatmu bekerja.

Misalnya jika perusahaan tersebut adalah online travel agent, biasanya mereka akan melarang pegawainya untuk memiliki bisnis serupa.

(Baca juga: Setelah Lulus Kuliah, Sebaiknya Jadi Karyawan Kantoran atau Pebisnis?)

2. Pilih bisnis yang tepat

Selain mematuhi aturan perusahaan tadi, sebaiknya tentukan juga bisnis yang kira-kira tidak megganggu kinerjamu di kantor. Jangan nekat untuk langsung mengambilnya dalam skala besar.

Ingatlah bahwa kamu masih masih punya tanggung jawab lain yang tak kalah besar, yakni bekerja sebagai karyawan. Apalagi jika tingkat kesibukanmu amat tinggi, tentunya akan sangat membingungkan.

Sebaiknya, pilih bisnis yang bersifat tidak mengikat waktu. Menjadi pedagang online sudah paling ideal sebenarnya.

Kamu tinggal memanfaatkan social media untuk memasarkan produkmu sampai laku terjual.

3. Atur waktunya

Akui saja, masalah utama pelaku double job itu umumnya kurang bisa mengatur waktu dengan baik. Untuk mengatasi kendala tersebut, buatlah jadwal operasional secara berkala.

Cocokkan waktu antara pekerjaan kantor dan urusan bisnismu. Misalnya di pagi hari sebelum berangkat, kamu bisa mengurus pengiriman barang. Untuk menjaga keduanya tetap seimbang, kamu juga harus berani mengomunikasikan kepada pelanggan atau klien tentang “keterbatasan” ini.

Dimana ada saatnya kamu bisa dihubungi, tapi ada saatnya pula kamu akan sedikit lambat dalam merespon. Beri tahu kalau di weekend, kamu menerima pelayanan yang justru lebih fleksibel.

Nah, hal ini dapat menjadi kelebihanmu dibanding pengusaha lainnya.

(Baca juga: Keuntungan Memulai Bisnis Sampingan Karyawan)

4. Hire orang kepercayaan

Ketika bisnis semakin berkembang, semua urusan tak mungkin kamu handle seorang diri lagi. Apalagi kalau bisnismu sudah meranmbah ke toko-toko offline, jelas sulit untuk “jaga gawang” di saat kamu diwajibkan bekerja full time.

Paling tidak, kamu baru dapat mengontrolnya saat pulang kantor atau di akhir pekan. Di sinilah akhirnya kamu perlu mempertimbangkan untuk meng-hire satu hingga dua pegawai.

Pilih orang yang cukup berpengalaman dan berdedikasi tinggi, sebab kamu akan membutuhkannya dalam waktu lama. Jangan lupa juga, hitung budget yang harus dikeluarkan nantinya untuk membayar gaji mereka.

5. Tetap fokus bekerja

Tetaplah jadi karyawan yang profesional, selesaikan tugas setiap harinya dengan baik dan tepat waktu. Usahakan tidak sibuk mengurus bisnis ketika sedang bekerja di kantor.

Jangan sampai karena alasan bisnis, perkerjaan utamamu jadi terbengkalai. Cari waktu luang di sela-sela jam istirahat saja jika mendadak harus merespon hal yang berkaitan dengan bisnismu.

Mengingat jadwalmu ke depannya yang akan semakin padat, maka kurangi juga waktu untuk hal-hal yang kurang penting. Semua demi kinerja yang maksimal antara keduanya, kerja full time ataupun bisnis.

(Baca juga: Dari Karyawan Jadi Pebisnis, Ini Beberapa Hal yang Harus Kamu Persiapkan)

6. Pisahkan gaji dan hasil bisnis

Selain beberapa hal di atas, kamu juga harus mulai memisahkan keuangan yang dihasilkan dari gaji pribadi dan pendapatan bisnis. Kamu bisa menambahkan modal bisnis dari gaji yang terima, tapi jangan pernah mengambil pendapatan bisnis untuk pengeluaran pribadimu.

Untuk mengelola keuangan bisnis, buat pembukuan dengan mencatat modal, pendapatan, dan pengeluaran yang terjadi dalam bisnis. Bagi yang tak ingin hanya mengandalkan income dari bekerja sebagai karyawan, tentunya peluang untuk berbisnis akan sangat menggiurkan.

Namun sering kali, keinginan tersebut harus tertunda karena memikirkan segelintir tantangan yang mungkin akan timbul di kemudian hari. Satu hal yang kerap menjadi pertimbangan adalah soal modal.

Kekurangan modal tidak seharusnya menjadi alasan kamu urung untuk memulai bisnis. Fasilitas pinjaman tanpa agunan adalah solusinya.

Bank hanya akan mempertimbangkan kemampuan calon debitur untuk melunasi utang dari riwayat kreditnya, sebagai penentu diterima atau tidaknya pengajuan.

Hitung sebaik mungkin jumlah modal yang memang kamu butuhkan sekarang juga. Lalu jika sudah, tinggal ajukan KTA lewat CekAja.com. Praktis, cepat, dana langsung cair!