Jaga Kesehatan Dengan Cuci Hidung, Efektif Cegah Penularan Virus

Di masa pandemi, kita harus ekstra menjaga kesehatan. Salah satu caranya adalah jaga kesehatan dengan cuci hidung. Jangan dianggap sepele, sebab hal ini efektif mencegah penularan segala virus.

Jaga Kesehatan Dengan Cuci Hidung

Penularan Virus Dapat Melalui Cairan Hidung

Hidung sebagai salah satu panca indera memiliki peran penting sebagai bagian tubuh terluar yang menghidup udara agar tubuh mendapat suplai oksigen.

Hidung sendiri memang memiliki bulu atau rambut-rambut halus yang berada di bagian bawah saraf pembau sebagai penyaring kotoran. Namun, proses penyaringan udara ini tidak mampu memfilter virus dari luar, maupun menghambat penularan virus yang ada di tubuh kita ke orang lain.

Sehingga virus bisa tersebar dari dalam hidung (melalui cairan hidung dan udara sisa yang dikeluarkan hidung) ke luar, maupun masuk melalui hidung.

Salah satu contohnya adalah persebaran Covid-19 yang bisa ditularkan melalui cairan hidung yang tersebar ke luar, kemudian cairan itu tersentuh dan masuk ke mata, mulut, maupun hidung orang lain.

Oleh karenanya, jaga kesehatan dengan cuci hidung sangat penting sebagai tindakan antisipasi. Agar virus yang sempat menempel di area hidung bisa langsung hilang karena dibersihkan. Baik dengan menggunakan air bersih, maupun cairan steril.

Begitu pula apabila kita memiliki virus yang berjangkit di tubuh, cuci hidung bisa menghambat penularan virus maupun bakteri tersebut.

(Baca Juga: Amankah Pakai Masker Saat Olahraga? Ini Kebenarannya!)

Manfaat Jaga Kesehatan Dengan Cuci Hidung

Cuci hidung merupakan salah satu cara menjaga kesehatan yang disarankan sejak dulu pada masyarakat tradisional. Kemudian pada abad ke-19, cuci hidung akhirnya direkomendasikan oleh para ahli pengobatan barat.

Jaga kesehatan dengan cuci hidung memiliki berbagai manfaat, di antaranya sebagai berikut:

  • Membersihkan hidung dari debu dan kotoran berbahaya.
  • Menjaga kelembaban rongga hidung.
  • Mencegah terjadinya alergi.
  • Membantu mengobati salesma, rhinitis alergi, dan rhinosinusitis.
  • Membantu mengencerkan lender kental.
  • Mengurangi pembengkakan akibat radang.
  • Mencegah penularan serta persebaran virus dan bakteri.
  • Meningkatkan fungsi pertahanan kesehatan (mukosilia) hidung.

(Baca Juga: 8 Buah Tinggi Antioksidan yang Mudah Ditemukan)

Berapa Kali Cuci Hidung Dilakukan?

Untuk melakukan cuci hidung, sebenarnya kamu disarankan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT). Jaga kesehatan dengan cuci hidung bisa dilakukan satu atau dua kali dalam seminggu.

Tetapi, di masa pandemi ini, intensitas cuci hidung bisa ditingkatkan menjadi tiga sampai empat kali dalam seminggu. Nah, untuk kamu yang memiliki mobilitas tinggi dan aktifitas yang padat, jangan lupa untuk jaga kesehatan dengan cuci hidung, ya.

Perlu diingat, cuci hidung tak perlu dilakukan setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar kinerja dan fungsi hidung tetap terjaga. Jadi, hidung tetap terbiasa bekerja maksimal dalam melindungi kamu dari kotoran dan debu yang terhirup.

Cara Jaga Kesehatan Dengan Cuci Hidung yang Benar

Untuk jaga kesehatan dengan cuci hidung, kamu perlu mengetahui cara cuci hidung yang benar. Cuci hidung yang kita kenal biasanya adalah dengan air bersih yang mengalir.

Tapi, cuci hidung yang lebih efektif menjaga kesehatan adalah yang menggunakan cairan steril yang mengandung garam alias senyawa NaCl dengan kadar 0,9 persen.

Jaga kesehatan dengan cuci hidung tak boleh dilakukan dengan asal-asalan. Berikut ini cara cuci hidung yang benar, sesuai dengan rekomendasi dokter dan para ahli kesehatan:

1. Siapkan alat dan bahan. Yakni cairan pencuci hidung berupa cairan infus NaCl kadar 0,9 persen, transofix, spuit 10 cc, alat suntik ukuran besar tanpa jarum, dan gelas untuk menaruh cairan. Kebutuhan cairan ini bisa kamu beli di apotek.

2. Cairan infus dituang ke gelas yang tersedia dengan menggunakan transofix.

3. Ambil cairan infus dengan alat suntik tanpa jarum

4. Bersiap untuk menyemprotkan cairan pencuci hidung. Pastikan kepalamu berada dalam posisi miring sesuai bagian hidung yang ingin disemprot (jika ingin menyemprot hidung kanan, maka miring ke kanan, begitupun sebaliknya).

5. Tempatkan alat suntik tanpa jarum di lubang hidung, mulut dalam keadaan terbuka, dan tahan napas.

6. Semprotkan cairan pencuci ke dalam hidung. Biarkan cairan itu melewati rongga hidung, dan sebagian   cairan lainnya kembali tersemprot ke luar.

7. Bersihkan sisa cairan dengan tisu, tidak perlu dibilas. Buang segera tisu bekas pakai ke tempat sampah. Lalu jangan lupa cuci tanganmu.

Proses cuci hidung ini harus dilakukan dengan alat, bahan dan tempat yang bersih. Selain itu, jangan lupakan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun. Serta jangan sembarangan menyentuh wajah dengan tanganmu.

Menjaga kesehatan dengan cuci hidung bisa menjauhkanmu dari infeksi bakteri dan virus. Agar makin sip, lindungi juga dirimu dengan produk asuransi kesehatan untuk mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal ketika sakit.

Pilih berbagai produk asuransi kesehatan premi terjangkau dengan nilai pertanggungan yang menarik untukmu hanya melalui CekAja.com. Proses pengajuan asuransi pun sangat mudah, karena semuanya dilakukan dengan sistem online.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, bandingkan, pilih, dan ajukan asuransi kesehatan sekarang juga!