Jangan Kasih Bengkak! Ini 6 Trik Penggunaan Kartu Kredit yang ‘Sehat’

Bagi kaum urban, memiliki kartu kredit sudah menjadi hal yang lazim. Kartu kredit merupakan salah satu pilihan alat transaksi non tunai yang paling disukai karena praktis dan menyuguhkan banyak kemudahan.

kartu kredit traveler

Beli apapun bisa tinggal gesek tanpa harus repot membawa uang tunai. Keuntungan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari poin rewards, diskon belanja, cashback, voucher, dan lain-lain.

Tak heran kalau semakin hari, banyak sekali orang yang kian meminatinya. Mengacu pada data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi kartu kredit per Maret 2018 lalu telah mencapai Rp 755,28 miliar.

Nilai tersebut meningkat 9,82% dibandingkan Februari 2018 yang hanya mencapai Rp 687,69 miliar. Di sisi lain, penggunaan kartu kredit tidak selamanya menguntungkan.

Jika tidak bisa mengontrolnya setiap bulan, siap – siap saja mendapatkan tagihan yang gendut. Nah untuk menghindari hal itu, simak trik penggunaan kartu kredit yang ‘sehat’ berikut ini:

1. Limit harus sesuai

Pada dasarnya, limit kartu kredit ditentukan oleh bank penerbit berdasarkan gaji seseorang. Kamu memang tidak bisa memilih sendiri.

Namun, ada kalanya pihak bank menawarkan untuk meng-upgrade limit tersebut sebagai apreasiasi jika tagihanmu lancar. Jangan pernah tergiur dengan penawaran seperti ini.

Karena secara tidak langsung, kamu bakal lebih konsumtif dibuatnya. Dengan limit yang besar, kamu dapat membeli apapun yang diinginkan. Barang branded ataupun non branded bisa kamu miliki dengan hanya menggesek kartu kredit. Tapi begitu harus membayar, ujung-ujungnya ‘besar pasak daripada tiang’.

(Baca juga: 5 Salah Kaprah Pemahaman Kartu Kredit yang Sering Anda Percayai)

2. Pahami syarat dan ketentuan

Syarat dan ketentuan mutlak dibaca dan dipahami dengan teliti agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari. Pasalnya, beberapa hal penting mengenai kartu kredit sering kali tidak disadari betul-betul oleh penggunanya.

Semisal iuran tahunan yang begitu ditagih ternyata cukup besar. Begitupun soal denda keterlambatan, sampai komponen administrasi terkecil seperti biaya materai.

Semua harus jelas serta benar-benar dipahami sebelum menggunakan kartu kredit.

3. Sebisa mungkin bayar penuh

Walaupun ada pilihan membayar tagihan minimum yakni 10 persen dari total bill, usahakan untuk tetap melunasinya di setiap bulan. Pembayaran minimum hanya akan menumpuk sisa-sisa tagihan yang ada (outstanding balance).

Ketika masuk ke tagihan bulan selanjutnya, jumlah outstanding balance tersebut pun bakal ditambah lagi dengan bunga beberapa persen. Bisa dibayangkan seberapa besar utang kartu kreditmu tersebut? Tentunya sangat menguras kantong.

(Baca juga: Alasan Mengapa Tarik Tunai Kartu Kredit Sebaiknya Dihindari)

4. Manfaatkan cicilan 0 Persen

Menyicil barang dengan kartu kredit tentunya sah-sah saja. Toh, fasilitas itulah yang paling diandalkan banyak nasabah.

Dengan catatan, pilih merchant yang menawarkan cicilan 0%. Tenornya juga sebisa mungkin jangan yang terlalu lama.

Demi mengurangi bebanmu dari membayar cicilan yang rasanya tidak kunjung selesai. Selain itu, gunakan kartu kredit hanya untuk pembelanjaan yang menawarkan poin reward.

Poin ini nantinya dapat Anda ditukarkan dengan berbagai penawaran dari kartu kredit, mulai dari fasilitas menunggu di lounge bandara kelas satu hingga diskon pembelian barang-barang tertentu di toko yang telah bekerja sama dengan penerbit kartu kredit.

5. Hindari tarik tunai

Sebaiknya jangan pernah melakukan tarik tunai dengan kartu kredit. Bank Indonesia bahkan melarang hal ini, terutama bila transaksi dilakukan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC).

Selain membuatmu berutang lebih banyak, ada beberapa kerugian lain yang muncul dari kegiatan tersebut. Seperti penyalahgunaan data, kredit macet, hingga risiko pencucian uang.

Lagipula, biaya administrasi tarik tunai juga cukup besar. Selagi masih ada uang di rekening, pergunakan yang ada saja.

(Baca juga: 6 Jurus Mengatasi Tagihan Kartu Kredit Menunggak)

6. Jangan dijadikan dana cadangan

Mengandalkan kartu kredit sebagai dana cadangan? Salah besar. Jadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat urgent saja.

Seperti kehabisan uang tunai saat traveling ke luar negeri, menyicil barang tertentu, atau terdesak keperluan di luar dugaan. Jika hendak memakainya untuk keperluan darurat dalam jumlah besar, pastikan bisa melunasinya saat tagihan datang.

Upaya Negosiasi Pembayaran

Bila kondisi keuangan sedang bermasalah sehingga sulit membayar tagihan kartu kredit, tak perlu sungkan untuk mendatangi bank penerbit untuk berkonsultasi.

Pihak bank bisa memberi solusinya. Kamu akan dibantu mengatur rencana pembayaran tagihan lewat negosiasi.

Tidak ada yang salah dengan penggunaan kartu kredit. Hanya saja, mungkin beberapa orang sering lalai dalam menggunakan produk keuangan ini.

Tetap sesuaikan penggunaan kartu kredit dengan penghasilanmu, niscaya tagihan membengkak pun tinggal kenangan. Mengajukan kartu kredit sekarang tak hanya bisa dilakukan langsung di bank terkait saja.

CekAja.com adalah marketplace produk keuangan, dimana salah satunya menawarkan beragam pilihan kartu kredit dari bank-bank kenamaan di Indonesia.

Mekanisme pengajuannya cukup mudah, hanya tinggal mengisi formulir untuk mempermudah proses perbandingan dan aplikasi kartu kredit secara online. Lalu ikuti petunjuk demi petunjuk yang sudah tertera pada website.