Jelang Melahirkan, Siapkan Dana Untuk 7 Hal Ini

Menyambut kelahiran sang buah hati ke dunia, merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu.

Bukan hanya untuk calon ibu, tapi juga ayahnya. Terlebih jika ini adalah anak pertamamu, excitement yang dirasakan pasti berbeda.

mudik dengan ibu hamil _ asuransi perjalanan - CekAja.com

Sudah masuk trimester 3 kehamilan? Itu artinya, kamu perlu menyiapkan beberapa hal jelang kelahiran “the little kicker” dalam perutmu.

Kendati tidak sedikit, rencanakan dana sematang-matangnya untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut.

Berikut ini, CekAja rangkum apa saja kebutuhan yang kira-kira diperlukan jelang persalinan:

1. Perlengkapan bayi

Jika ini anak pertamamu, perlengkapan bayi yang harus dibeli otomatis akan lebih banyak jumlahnya.

Tapi sebenarnya, kamu tidak perlu membeli semua keperluan perlengkapan bayi pada waktu bersamaan.

Begitu masuk trimester 3, kamu bisa langsung menyicilnya secara bertahap. Mulai dari bulan ketujuh, kedelapan, hingga kesembilan.

Di setiap bulannya, rencanakan apa saja perlengkapan yang ingin dibeli. Berapa dana yang dibutuhkan? Siapkan paling tidak Rp 5 juta.

Tenang, untuk anak kedua nanti, percayalah tidak akan sebanyak ini. Beberapa perlengkapan bisa dipakai ulang, termasuk semua pakaiannya. Apalagi kalau jenis kelamin mereka sama.

(Baca juga: Tips Saat Puasa Bagi Ibu Hamil Menyusui)

2. Kelas pengasuhan anak

Di kelas ini, kamu akan diajarkan cara merawat bayi di bulan-bulan pertamanya. Seperti bagaimana memandikan, merawat tali pusat, mengganti popok, dan beragam perawatan lain yang membantu si kecil tetap nyaman.

Materi yang diajarkan oleh tutor terpercaya di kelas ini juga termasuk pertolongan pertama saat bayi sakit. Uniknya, semua kelas tersebut bisa diikuti calon ayah, lho.

Sehingga kelak, orangtua dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam merawat anak.

3. USG 4D

Beberapa tahun belakangan, USG 4D mulai populer lantaran sering dijadikan media untuk melihat wajah sang buah hati.

Termasuk mengabadikan rekaman janin saat bergerak dalam bentuk CD.

Pada dasarnya, USG 4D sendiri benar-benar diwajibkan apabila dokter menemukan ada kelainan di pemeriksaan sebelumnya. Kondisi organ janin akan terlihat jelas.

Jumlah jarinya, pergerakan organ vital seperti jantung dan paru-parunya, termasuk aliran darahnya.

USG 4D umumnya hanya dilakukan oleh dokter obgyn dengan sub spesialis fetomaterna.

Maka dari itu, biaya untuk sekali periksanya cukup mahal. Sekitar Rp 500 ribu – Rp 800 ribu.

4. Ke konselor laktasi

Semua ibu pastinya mendambakan ASI berlimpah, demi menunjang kesehatan dan kedekatan dengan bayi.

Tak heran begitu mengalami permasalahan ASI, banyak ibu yang merasa gagal hingga merasakan baby blues.

Untuk menghindari hal tersebut, berkonsultasi dengan konselor laktasi amatlah penting.

Konselor laktasi adalah spesialis menyusui profesional, umumnya mereka bersertifikasi IBCLE (International Board of Location Consultant Examiners).

Mintalah tips bagaimana agar produksi ASI mencukupi, semaksimalnya hingga anak berusia dua tahun.

Selain itu untuk para working mom, konselor laktasi juga akan memberi tahu cara penyimpanan ASI perah terbaik.

Sekaligus pemberian ASI tersebut, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh bayi.

(Baca juga: Ibu Hamil Mau Si Kecil Jadi Sehat dan Pintar? Konsumsi 5 Makanan ini)

5. Pemeriksaan laboratorium

Jelang persalinan, calon ibu juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan seorang ibu hamil menjelang kelahiran di trimester 3.

Diantaranya hematologi, golongan darah + rhesus, serologi, dan urinalisa. Pemeriksaan ini berguna untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang mengganggu proses melahirkan.

Semisal jika kadar hemoglobinmu rendah, risikonya persalinnya nanti akan cukup membahayakan.

Mulai dari rasa lemas berlebih, pendarahan, hingga masalah kontraksi. Untuk biaya pemeriksaan laboratorium tersebut, umumnya sekitar Rp 300 ribu – Rp 500 ribu.

6. Biaya Persalinan

Ada sejumlah cara untuk melakukan persalinan, di antaranya yang paling umum adalah normal dan caesar.

Biaya yang diperlukan oleh seseorang yang melahirkan dengan cara normal berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Sedangkan biaya yang harus disiapkan apabila terpaksa menjalani tindakan caesar, rata-rata mulai Rp 11 juta hingga Rp 30 juta.

Tentunya perbedaan ini tergantung di rumah sakit mana yang dipilih serta kelas dari kamar yang digunakan.

Ingin mencoba inovasi water birth? Konon, persalinan ini lebih membuat ibu rileks dan mengurangi rasa sakit.

Biaya yang dibutuhkan untuk melahirkan dengan metode ini berada di kisaran Rp 7 juta hingga Rp 15 juta.

7. Imunisasi bayi

Jangan lupa setelah bayi lahir, ia pun membutuhkan beberapa imunisasi secara bertahap. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, mewajibkan anak yang berumur 0-18 bulan untuk melakukan imunisasi.

Imunisasi penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap suatu penyakit. Caranya dengan memasukkan vaksin lewat suntikan khusus.

Vaksin yang pertama kali diberikan adalah vaksin Hepatitis B. Pemberian vaksin ini baiknya diberikan tidak lebih dari 12 jam setelah bayi dilahirkan.

Biaya imunisasi di rumah sakit cukup beragam, belum ditambah biaya dokter spesialis anak dan administrasi.

Jika ditotal, siapkan lah dana sekitar Rp 6 juta untuk semua jenis vaksin. Namun jika kamu bersedia memilih Puskesmas, serangkaian imunisasi tersebut umumnya gratis.

Itulah beberapa hal yang harus dipenuhi, jelang detik-detik kelahiran sang buah hati. Tentunya tidak akan memberatkan bila semua dana telah kamu persiapkan dengan baik.

Dalam mendukung persiapan ini, peran asuransi sangatlah penting. Biaya perawatan sebelum melahirkan dan persalinan bisa discover sesuai ketentuan plafon.

Jadi, tidak ada kata “belum perlu” untuk asuransi. Miliki asuransi kesehatan terbaik sekarang juga hanya di CekAja.com.