Jokowi Masuk Dalam Peringkat 13 Muslim Berpengaruh!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai salah satu dari 500 orang muslim berpengaruh di dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC). Peringkat yang diterima oleh Joko Widodo naik dari tahun sebelumnya, dimana pada saat itu dia berada di tangga ke 16 dalam The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2020.

Melansir laman RISSC, peringkat Jokowi berada persis dibawah Emir asal Qatar yang berada di posisi 12, Sheikh Tamim bin Hamid Al-Thani.

Sedangkan posisi sesudahnya atau yang berada di tangga ke 14 adalah seorang Grand Sheikh Al-Azhar yang juga sebagai Imam Besar Masjid Al-Azhar, Ahmad Muhammad Al-Tayyeb.

Dalam laman tersebut quote Jokowi yang dipampang adalah Indonesian Islam is not Arabic Islam; it does not have to wear a robe, it does not have to wear a turban… The most important thing is the substance, that is the morality of Islam-robe, trousers, sarongs, no matter that.

Dalam terjemahan bebas dapat diartikan bahwa Islam di Indonesia berbeda dengan islam di Arab.

Di Indonesia tidak harus memakai jubah, tidak harus memakai turban untuk menjadi seorang muslim. Tetapi yang paling penting adalah moralitas islam.

Masuknya Jokowi dalam 50 tokoh muslim yang berpengaruh disebutkan dalam laman RISSC karena pria yang disebut bermazhab tradisional Sunni itu adalah pemimpin dari 271 juta rakyat Indonesia yang memilki 17 ribu pulau dan 700 bahasa.

Jokowi Gandeng Ma’ruf Amin

Disebutkan juga oleh Lembaga riset independen yang berkedudukan di Amman, Yordania itu bahwa Jokowi saat Pemilihan Presiden yang dilangsungkan pada bulan April 2019, berhasil menang dari lawan politik yang mempertanyakan keislamannya dengan mengantongi 55,5% suara.

Bahkan sekarang Joko Widodo memilih ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden dalam karir politiknya.

Budaya blusukannya yang secara acak melakukan kunjungan ke daerah-daerah juga disebut dalam riset RISSC sebagai medium untuk berinteraksi dan mendengar kritik dari publik sekaligus membangun hubungan personal yang baik dengan rakyat.

alam riset juga disebutkan Jokowi adalah politisi bersih yang menghindari korupsi dan juga nepotisme yang selama ini melekat di kebanyakan politisi. Adanya investasi yang kuat di bidang infrastruktur dan juga layanan sosial membuat sosok Jokowi tetap didukukung oleh rakyatnya.

(Baca juga:  Jokowi Bangun 1,25 Juta Rumah Murah, Begini Cara Milenial Bisa Memilikinya)

KH Said Aqil Siradj

Selain Jokowi, KH Said Aqil Siradj yang menjadi Pemimpin dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masuk dalam peringkat 19 dari 50 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

PBNU berhasil mengembangkan jaringannya hingga ke 30 wilayah dengan 339 cabang di seluruh Indonesia.

Jejaring ini mempraktikkan doktrin Ahl Assunah Wal Jama’ah kepada masyarakat. Dalam prakteknya, PBNU berlandasarkan pada sumber-sumber jurisprudensi Islam, terutama Al-Quran dan Hadits. Said Aqil masuk dalam muslim berpengaruh lantaran dia adalah pemimpin dari 40 juta anggota NU.

Sebelum menjadi ketua PBNU, Siradj pernah menjadi pemimpin di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Tidak lama ketiga Siradj menjadi orang nomor satu di PBNU, terjadi bentrok dan tindak kekerasan di Gereja, Siradj tampil dengan pernyataan yang mengecam diskriminasi terhadap kelompok minoritas Kristen di Indonesia.

(Baca juga:  Adab Utang Piutang dalam Islam)

Habib Luthfi Bin Yahya

Masih ada tokoh dari Indonesia yang masuk dalam 50 besar muslim berpengaruh didunia. Adalah Habib Luthfi bin Yahya yang menduduki peringkat 33 dalam The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims 2020.

Habib Luthfi berhasil naik dari posisi sebelumnya di 2019 yang menduduki peringkat 37. Dia merupakan Ra’is ‘Amm dari Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Nahdliyah, Ketua Forum Sufi Internasional, Ketua MUI Jawa Tengah dan spiritual leader of the Ba Alawi tariqah di Indonesia.

Pria bermazhab tradisional sunni itu telah mendirikan ribuan sekolah, masjid dan zawiyah di Indonesia, dan memiliki jutaan pengikut. Dia menekankan praktik spiritual, terutama pembacaan doa dalam proses hidup.

Kita patut berbangga hati melihat beberapa tokoh Indonesia masuk dalam Muslim Berpengaruh di Dunia, sejajar dengan tokoh besar lain. Indonesia dengan jumlah mayoritas muslim penduduknya merupakan berkah yang harus disukuri.