Jumlah Uang Beredar Tembus Rp5.300 Triliun, Cek Faktanya!
2 menit membacaSelama ini, Anda menggunakan uang untuk melakukan berbagai transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda jumlah uang yang telah beredar di tengah masyarakat saat ini?
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah uang beredar pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp5.394,9 triliun. Jumlah uang beredar tersebut tumbuh 7,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Namun, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya di tahun ini, pertumbuhan tersebut terbilang melambat. Pada bulan sebelumnya yaitu Februari 2018, jumlah uang beredar tumbuh 8,3 persen (yoy)
Pertumbuhan uang beredar yang melambat ini terjadi pada seluruh komponen. Komponen uang kuasi tercatat tumbuh 6,2 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7 persen (yoy). Sedangkan komponen uang beredar dalam arti sempit tercatat tumbuh 11,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,0 persen (yoy).
“Komponen lainnya berupa surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan resmi.
(Baca juga: OJK Genjot Transparansi Agar Masyarakat Tak Bingung Pilih Produk Keuangan)
Menurutnya, melambatnya pertumbuhan uang beredar dikarenakan tagihan bersih Pemerintah Pusat pada Maret 2018 tercatat menurun drastis dibandingkan bulan lalu dari 10,1 persen menjadi 5,9 persen. Hal ini didorong oleh peningkatan simpanan Pemerintah Pusat terkait akhir periode laporan pajak dan penerimaan dari penerbitan sukuk global.
Selain itu, aktiva luar negeri bersih pada Maret 2018 juga mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yaitu dari 13,6 persen menjadi 9,3 persen.

Penyaluran Kredit Tumbuh
Meski uang beredar turun, penyaluran kredit perbankan pada Maret 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 8,5 persen (yoy) atau tercatat Rp4.768,8 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2018 yang tumbuh 8,2 persen (yoy).
Pertumbuhan penyaluran kredit didorong oleh berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain dari meningkatnya penyaluran kredit korporasi dari 7,3 persen pada Februari 2018 menjadi 7,8 persen pada bulan Maret 2018. Tidak hanya itu, penyaluran kredit konsumsi dan kredit investasi juga meningkat pada bulan Maret 2018, masing-masing menjadi 5,3 persen dan 11,4 persen.
Kemudahan masyarakat untuk mengakses kredit turut mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit tersebut. Apalagi, sekarang ini Anda bisa mengajukan kredit dengan mudah. Anda bisa duduk manis mengajukan proses kredit secara online melalui layar komputer dan handphone.
Suku Bunga Kredit Turun
Data BI juga memperlihatkan suku bunga kredit dan simpanan berjangka mengalami penurunan sejalan dengan berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia. Pada Maret 2018, rata-rata suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,18 persen atau turun 9 basis poin dari bulan sebelumnya.
Nah, turunnya suku bunga kredit adalah kesempatan yang tepat bagi Anda untuk mengajukan kredit. Mengapa? Karena turunnya suku bunga dapat memperkecil cicilan dari kredit yang Anda ajukan.
(Baca juga: Mau Nonton Avengers: Infinity War? Cek Cara Nonton Hemat)
Ingin mengajukan kredit secara online? CekAja.com siap membantu Anda!