Jurus Cepat Cari Jodoh Lewat Aplikasi

Bagi sebagian orang, menemukan jodoh dalam hidup mungkin tidak semudah mengedipkan mata. Ada yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sampai melupakan arti penting dari pacaran, atau ada juga yang minder ketika harus berinteraksi dengan lawan jenis.

 

 

Namun dengan teknologi, segala problematika kehidupan termasuk di bidang asmara pun bisa terselesaikan. Munculnya beragam aplikasi kencan online adalah bukti yang paling nyata. Tidak sedikit orang yang berhasil menemukan pacar, atau bahkan hingga naik ke pelaminan.

Kemunculan Aplikasi Kencan Online

Aplikasi kencan online awalnya dipelopori oleh Tinder, buatan perusahaan developer IAC asal New York, Amerika Serikat. Tinder memungkinkan setiap orang mencari atau lebih tepatnya menyeleksi pasangan cukup dengan ‘swipe’ ke kanan atau kiri.

Cara penggunaannya sangat mudah. Anda hanya perlu log in memakai akun Facebook, lalu profil user lain yang bisa dipilih sesuai kriteria pun bermunculan. Uniknya, pengguna juga bisa mengatur pencarian dengan menyesuaikan jarak, gender, hingga usia.

Jika suka ‘swipe’ ke kanan, sebaliknya kalau kurang sreg, ‘swipe’ ke kiri. Bila Anda dan user tersebut saling suka, maka nanti akan masuk ke daftar ‘match’. Kemudian, bisa dilanjutkan dengan fitur chatting yang memungkinkan interaksi lebih dari sebelumnya. Untuk kelanjutan hubungan virtual tersebut, semua ada di tangan Anda.

Pada Mei 2013, Tinder menjadi salah satu dari 25 aplikasi teratas jejaring sosial berdasarkan frekuensi dan jumlah pengguna.

Melihat kesuksesan Tinder, developer lain tak mau kalah. Sejak itu, lantas muncul berbagai aplikasi kencan online lainnya seperti Paktor, Hinge, Bumble, dan masih banyak lagi.

Bahkan ada yang membangun citra khusus untuk aplikasi kencan online yang diusungnya. Contohnya Muzmatch yang dikhususkan untuk pencari jodoh bergama Islam atau AsianDating bagi perempuan yang sedang mencari pria bule.

Akan tetapi dari beberapa aplikasi tersebut, Tinder sejauh ini masih menjadi yang terbesar dari sisi pengguna. Mengutip International Business Times, Tinder pada 2015 memiliki 50 juta pengguna aktif dan mampu menghubungkan 8 miliar kali pertemuan/match.

Pro dan Kontra Blind Date

Dulu, urusan mencari calon pendamping sering kali terhalang oleh kendala waktu dan lokasi. Lain cerita dengan sekarang. Hadirnya aplikasi kencan online tak ubahnya angin segar bagi para pencari pasangan.

Hanya dengan membuka aplikasi di ponsel, aktivitas mencari jodoh jadi lebih mudah dan tidak ribet karena semua profil dan foto dari calon pasangan sudah tersedia dan. tinggal ‘tunjuk’.

Jika kurang sesuai dengan kriteria yang diinginkan atau tiba-tiba mendapat pesan yang menjurus ke arah kurang menyenangkan, Anda dapat menyudahi pembicaraan dengan memilih fitur unmatch. Sehingga profil orang beserta pesan-pesan tersebut tidak muncul lagi. Relatif aman untuk digunakan sebenarnya.

Namun di sisi lain, kehadiran Tinder dan kawan-kawan tidak sepenuhnya disambut dengan antusiasme. Di Indonesia sendiri, masih banyak yang merasa blind date merupakan suatu hal aneh. Rasanya mungkin tidak bisa dibayangkan, bertemu dengan orang asing yang Anda bahkan tidak tahu seperti apa wujud aslinya. Canggung? Sudah pasti.

Studi terbaru mengungkapkan pria dan wanita memandang Tinder dan aplikasi sejenisnya dengan cara yang berbeda. Pria cenderung menganggap aplikasi perjodohan layaknya sebuah permainan ‘just for fun’, sementara wanita lebih serius ingin mencari teman hidup.

Inilah yang kemudian memunculkan polemik antara user pria dan wanita, sehingga tak sedikit yang akhirnya kembali mencari jodoh dengan cara konvensional.

Awas Disalahgunakan!

Meski beberapa orang sukses menemukan jodohnya lewat aplikasi kencan online, hal tersebut bukan jaminan semua romansa yang dimediasi Tinder dan aplikasi-aplikasi sejenis selalu berakhir bahagia. Banyak juga yang kisahnya harus kandas di tengah jalan dengan beragam alasan.

Dari pengakuan mantan pengguna Tinder, ada yang harus ‘mengundurkan diri’ lantaran teman kencannya itu hanya main-main. Entah karena hanya memanfaatkannya secara materi, atau ketika ditelusuri ternyata sudah menikah.

Kasus penyalahgunaan aplikasi kencan online pun tampaknya sudah menjadi rahasia umum. Tak sedikit orang yang menggunakannya dengan tujuan one night stand belaka. Beberapa yang mengejutkan, bahkan berani terang-terangan ‘menjajakan’ dirinya. Hal ini menjadi salah satu sisi negatif dari aplikasi kencan online.

(Baca juga: Ini Berbagai Sumber Penghasilan Vanessa Angel)

Tentu penyalahgunaan itu bukan salah aplikasinya, melainkan pengguna yang kurang bijak memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, Anda harus lebih berhati-hati ketika ingin mengunakan aplikasi tersebut.

Tips Aman Aplikasi Kencan Online

Baik atau tidaknya dampak teknologi terhadap kehidupan, semua bergantung pada masing-masing individu dalam menggunakannya. Sekadar mencobanya jelas tidak salah, namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar tetap aman menggunakan aplikasi kencan online. Berikut ini beberapa tips ampuhnya:

  • Perhatikan bio dan foto user

Ketika mulai bermain, perhatikan baik-baik bio dan foto user dala profil singkatnya. Pastikan ia bukan poser yang menggunakan identitas orang lain demi keuntungan pribadi. Bila ternyata akun tersebut ‘nyata’, barulah Anda boleh swipe ke kanan.

  • Telusuri namanya lewat mesin pencarian

Sesekali, kepo itu perlu. Demi menghindari penipuan atau hal yang tidak diinginkan lainnya, telusuri nama user yang sudah matchlewat mesin pencarian. Ini akan memudahkan Anda mengenal siapa dirinya meski hanya secara umum.

(Baca juga: 20 Tahun Google, Cek 5 Fakta Menarik untuk Diketahui!)

  • Hindari langsung bertemu

Awali dengan hubungan yang intens, entah itu melalui chatting atau telepon. Jangan langsung memutuskan untuk bertemu. Terlebih yang Anda hadapi kemungkinan adalah orang asing. Butuh waktu paling tidak beberapa minggu untuk membangun komunikasi yang bisa membuat keduanya merasa nyaman

  • Jaga privasi

Sebagus apapun background teman kencan online Anda, jangan lantas begitu saja mempercayainya. Dengan kata lain, tetap jaga privasi dengan tidak mengumbar semua informasi soal diri kita ke orang tersebut.

Bila nantinya merasa sudah bertemu pria atau wanita yang tepat sebagai pendamping hidup melalui aplikasi kencan online, hindari terburu-buru mengambil keputusan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Stay cool, cobalah berpikir secara rasional dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan positif dan negatif ke depannya.