K-Pop, Budaya Lokal yang Mendunia!

Belakangan ini anak – anak muda di dunia sedang mengalami demam K-Pop atau Korean Pop. Genre musik yang dulu dikenal hanya di negara asalnya, Korea Selatan kini mewabah ke seantero dunia.

Ya, sekarang dunia tidak lagi hanya membicarakan Justin Bieber, Taylor Swift, Maroon 5, The Beatles dan sederet artis dunia lainnya. Nama-nama seperti BTS, EXO, SNSD, Red Velvet, Black Pink juga acap terdengar di dalam pembicaraan kaum muda – mudi.

Mencoba menggali informasi kapan para genre musik yang tergolong baru ini hadir. Hingga sekarang masih terdapat perdebatan tentang siapa yang memulai debut pertama kalinya, namun banyak yang berpendapat bahwa K-pop pertama kali muncul berkat grup Seo Taiji and Boys pada tahun 1992 lalu.

Grup yang digawangi oleh Seo Taiji, Yang Hyun Suk dan Lee Juno itu ternyata mampu memberikan warna baru pada musik pop Korea. Meskipun masih sangat kental akan nuansa pop Koreanya, Seo Taiji and Boys sudah memadukan genre musik barat kedalam lagu-lagu mereka.

Nah hingga sekarang, musik yang disuguhkan oleh artis K-Pop juga terus bertransformasi, menyesuaikan selera pasar. Hal itu pula yang akhirnya membuat K-pop mampu merebut hati masyarakat, terlebih bagi kaum muda.

Baru-baru ini, sebuah prestasi kembali ditunjukkan oleh grup musik asal Korea Selatan. Grup yang berada dibawah naungan Big Hit Entertainment, Bangtan Sonyeondan atau yang dikenal dengan BTS berhasil memboyong 2 penghargaan sekaligus dalam penghargaan bergengsi Billboard Music Awards 2019.

Grup yang memulai debutnya pada tahun 2013 itu menyabet penghargaan sebagai Top Social Artis dan Top Duo/ Group. Adanya hal itu membuktikan bahwa musik korea bukan lagi sekadar musik lokal, melainkan musik yang sudah membudaya menjadi bagian dari dunia.

(Baca juga: 7 Tren Fashion ala K-Pop yang Paling Digemari)

Hadirnya BTS dalam Billboard Music Awards 2019 juga menyiratkan akan besarnya potensi industri musik yang ada di Korea Selatan. Apalagi dalam penghargaan tersebut BTS menyingkirkan artis-artis papan atas yang sebelumnya sudah banyak digandrungi masyarakat luas seperti Maroon 5, Imagine Dragons, Panic! At The Disco dan juga Dan + Shay.

Sebelumnya, Psy yang terkenal dengan lagunya yang berjudul Gangnam Style juga berhasil menduduki posisi teratas di Billboard Music Awards pada 2013 lalu. Sebagai catatan, keberhasilan Bangtan Boys di Billboard Music Awards sudah dimulai sejak tahun 2017 dan 2018.

K-pop dan Pemerintah Korsel

Membincang industri K-pop memang seakan tidak ada habisnya. Ada banyak hal yang bisa dibicarakan, mulai dari ketampanan dan kecantikan artis – artisnya.

Kemudian totalitas visualisasi dan aksi panggung para artis, belum lagi jika membahas tentang militansi para penggemarnya.

Namun mendunianya K-pop tidak bisa dipisahkan dari peran pemerintah Korea Selatan dalam mendorong industri ini tetap maju dan berkembang.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah Korsel dalam industri ini adalah adanya kebijakan yang dinamakan Lima Tahun Rencana Pengembangan Budaya.

Melalui kebijakan tersebut Pemerintah Korsel bakal memusatkan pada pengembangan industri budaya dan juga pemanfaatan sektor teknologi informasi (IT).

Ya, Korsel merupakan salah satu dari sedikit negara yang menjadikan seni dan budaya sebagai komoditas ekspor.

Tidak berhenti disitu, seni budaya dalam kacamata Korsel juga dikembangkan menjadi sebuah soft power dalam berdiplomasi. Bahkan Korsel juga sudah membentuk beberapa badan pemerintah khusus untuk mengembangkan budaya korea, mulai dari Kocca, Kofice dan KTO.

Ketiga Lembaga pemerintah tersebut secara khusus dibentuk untuk mengembangkan dan menyebarkan budaya korea atau yang dikenal dengan Hallyu (Korean wave). Nah K-pop sendiri merupakan bagian dari Hallyu.

Penyebaran budaya k-pop juga tidak dapat dipisahkan dari adanya tayangan serial drama korea, Full house pada tahun 2004. Bisa dibilang tayangan drama korea merupakan jembatan masuknya Hallyu.

(Baca juga:  Kamu Seorang K-popers? Hitung Yuk Biaya yang Sudah Dikeluarkan)

Saking seriusnya mendorong penyebaran Hallyu, pemerintah Korsel pada tahun 2017 mengalokasikan dana sekitar Rp80 triliun atau USD7,5 miliar untuk pengembangan dan penyebaran Hallyu. Dana tersebut mencapai 2 persen dari total anggaran nasional Korsel.

Meskipun belum ada data resmi terkait dampak Hallyu terhadap PDB Korsel, tetapi dikabarkan efek Hallyu mampu mencapai 3 persen hingga 5 persen. Memang perlu peran pemerintah agar industri musik ataupun budaya setempat dapat mendunia, seperti yang terjadi di Korsel.

Indonesia sendiri sudah memiliki badan ekonom kreatif ( Bekraf) yang membawahi sektor-sektor ekonomi kreatif seperti musik dan budaya misalnya. Jadi ayo tunjukan kemampuanmu lalu minta dukungan kepada pemerintah.

Berpikir kreatif tidaklah rumit, karena hal itu justru mendorong pikiran kita untuk memanfaatkan keterbatasan yang ada menjadi barang yang bisa digunakan atau dijual.

Jadi biasakanlah berpikir kreatif ya. Jangan juga lupa, kalau butuh modal untuk usaha kamu, akses CekAja.com dan ajukan produk tanpa agunan dari bank pilihan kamu.