Kacau! 4 Industri Ini Bakal Tumbang Kalau Corona Berkepanjangan

Pandemi Corona atau Covid-19 telah menyerang lebih dari 100 negara selama beberapa bulan terakhir.

Jutaan orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut. Bisa dibilang, Corona telah menjadi malapetaka bagi tiap negara.

bayi naik pesawat

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, virus Corona juga lambat laun mematikan banyak pelaku usaha yang ada.

Pasalnya, virus Corona memaksa beberapa usaha baik skala besar maupun kecil untuk menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Bahkan ada pula usaha yang terpaksa tutup akibat tidak ada pemasukan selama virus Corona menyerang.

Di sisi lain, konsumen pun semakin menghilang mengingat selama pandemi Corona mereka enggan keluar rumah kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

Beberapa perusahaan besar dunia seperti Walmart dan Tesla pun diketahui terkena dampak pandemi Corona akibat adanya tekanan pada harga saham masing-masing.

Pandemi Corona yang penyebarannya begitu cepat dan belum ditemukannya obat atau vaksin membuat para pengusaha dari beragam industri ketar ketir.

Mereka tidak yakin sampai kapan bisa bertahan di tengah pandemi Corona ini. Hampir semua industri di dunia terancam kolaps akibat pandemi Corona.

Berikut ini 4 jenis industri yang diprediksi tumbang kalau pandemi Corona berkepanjangan.

1. Penerbangan

Penerbangan bisa dikatakan menjadi industri paling terdampak akibat Corona. Pasalnya, orang-orang kini dihantui ketakutan untuk terbang ke luar negeri atau ke luar kota. Risikonya begitu besar mengingat virus Corona bisa menyebar sangat cepat.

Selain itu, pemerintah dari berbagai negara juga sudah menerapkan lockdown yang berarti tidak ada lagi yang bisa keluar dan masuk negaranya, tanpa terkecuali.

Banyak maskapai yang juga mengurangi jadwal penerbangannya di tengah pandemi Corona ini.

(Baca juga: Peluang Bisnis Makanan Sehat Di Tengah Penyebaran Pandemi Virus Korona)

Bukan hanya itu, beberapa maskapai kenamaan dunia juga ada yang menghentikan penerbangan ke China mengingat Negeri Tirai Bambu adalah tempat penyebaran virus Corona yang pertama kali.

Beberapa maskapai seperti British Airways, KLM Airlines, Cathay Pacific, Finnair, Turkish Airlines, Air France, Air Seoul, EgyptAir, Lion Air, Austrian Airlines, Kenya Airways, Vietjet, dan Lufthansa tercatat telah mengurangi maupun meniadakan penerbangan dari dan ke China.

2. Otomotif

Industri lainnya yang diprediksi tumbang akibat pandemi Corona adalah otomotif. Beberapa perusahaan mobil besar yang punya pabrik di China baik untuk manufaktur maupun rantai pasok bahan baku sedikit banyak sudah terdampak virus Corona ini.

Fiat Chrysler contohnya, perusahaan mobil asal Amerika Serikat (AS) ini telah berkomitmen untuk membatasi perjalanan ke Wuhan dan juga 10 kota lainnya di China. Sementara itu, Toyota pun menutup pabriknya yang ada di China untuk sementara waktu.

Di Indonesia, pada minggu pertama April 2020 sejumlah manufaktur otomotif roda dua ataupun roda empat telah mulai menghentikan aktivitas pabriknya.

Hal itu terjadi sebagai imbas dari lockdown di China sehingga pabrik pembuatan spare parts dari sana tidak bisa dikirim ke luar negeri, termasuk ke Indonesia.

3. Hiburan

Hiburan menjadi industri berikutnya yang terancam tumbang akibat pandemi Corona. Banyak perusahaan di industri hiburan yang terpaksa tutup akibat minimnya pengunjung sebagai imbas dari Covid-19.

Salah satu perusahaan industri hiburan yakni Disney tercatat sudah menutup resornya yang ada di Shanghai, China dan juga menutup taman bermainnya, Disneyland di Hong Kong.

Shanghai Disney Resort telah ditutup sejak 25 Januari hingga waktu yang belum ditentukan. Hal sama juga berlaku di Disneyland Hong Kong.

Tidak hanya itu, beberapa perusahaan kapal pesiar juga terpaksa menghentikan jadwal pelayarannya imbas dari pandemi Corona.

MGM Resort dan Royal Caribbean adalah contoh perusahaan kapal pesiar yang terdampak Corona lantaran tidak bisa beroperasi.

Hal itu diprediksi akan mengganggu laporan keuangan perusahaan tahun ini. Saham perusahaan tersebut pun diprediksi akan turun 10 sen per saham jika kondisi tak jua membaik.

4. Ritel Makanan

Ritel menjadi industri yang cukup terpukul secara global akibat pandemi Corona. Hal ini tentunya bukan tanpa sebab lantaran minimnya konsumen akibat kebijakan karantina dan lockdown di sejumlah negara.

Okupansi ritel pun menjadi semakin sedikit ditambah juga minimnya gerai yang buka semakin membuat terpuruk para pengusaha industri ritel.

Pengurangan jam kerja di pabrik dan toko atau penutupan total membuat pengusaha di industri ritel tidak bisa leluasa dalam menjalankan bisnisnya.

Baru-baru ini perusahaan makanan cepat saji seperti McDonald menutup gerainya dan juga menghilangkan fasilitas makan di tempat, melainkan hanya drive thru dan delivery.

(Baca juga: Kunci Bisnis Online Sukses! Hindari 5 Penyebab Kebangkrutan Ini)

Di China, Starbucks juga menutup hampir setengah gerainya di sejumlah lokasi ritel. Hal ini tentunya bukan hal baik bagi pemilik usaha ritel. Semakin banyak yang tutup, maka pemasukan bagi perusahaan semakin sedikit.

Bagaimana dengan usaha yang kamu jalani saat ini? Semoga tidak terimbas Corona ya. Sebagai pengusaha ulung, kamu tentu terbiasa berpikir taktis di tengah kondisi yang tidak menguntungkan.

Sebut saja kalau selama ini bisnis konveksi yang kamu jalani fokus untuk membuat pakaian anak-anak, kamu bisa saja mengalihkannya sementara waktu untuk memproduksi masker kain yang saat ini meningkat permintaannya.

Manfaatkan fasilitas kredit tanpa agunan (KTA) dari bank CTBC Indonesia untuk merambah bisnis baru tersebut. Ajukan KTA CTBC Indonesia lewat CekAja.com sekarang juga, karena prosesnya cepat, syaratnya mudah, dan ringan bunganya.