Kanker Ini Bisa Muncul karena Stres Bekerja
3 menit membaca
Pernahkah kamu merasa, saking beratnya beban, pekerjaan seperti perlahan membunuhmu? Istilah membunuh dalam kalimat ini tentu hanya kiasan. Tapi tahukah kamu jika pekerjaan benar-benar bisa membunuhmu?
Sebuah studi yang dilakukan oleh Université de Montréal menemukan bahwa penyakit serius seperti kanker berkaitan dengan stres jangka panjang yang disebabkan tekanan pekerjaan. Partisipan dari studi ini adalah mereka yang mengalami stres selama 15-30 tahun lamanya.
Apa yang menyebabkan stres dalam bekerja? Salah satunya adalah kontrol. Studi yang dilakukan peneliti di Indiana University’s Kelley School of Business menemukan bahwa 15,4% karyawan yang terbiasa bekerja dengan tuntutan dan tak punya kontrol atas pekerjaan mereka punya risiko meninggal lebih cepat daripada mereka yang bekerja tanpa tuntutan. Tuntutan dalam pekerjaan biasanya berupa target yang harus diraih.
Di Amerika, stres bekerja dianggap sebagai masalah serius. Berdasarkan survei American Psychological Association, hampir 65% penduduk Amerika merasa bahwa pekerjaan merupakan biang utama stres. Di Jepang bahkan dikenal istilah karoshi untuk menjelaskan kematian karena stres bekerja.
Tidak hanya berdampak pada psikologi, stres juga berdampak buruk pada kesehatan. Inilah lima jenis kanker yang berhubungan dengan stres karena pekerjaan.
Kanker paru-paru
Berdasarkan data WHO (World Health Organization), kanker paru-paru menyumbang lebih dari 1,69 juta kematian di seluruh dunia. Apa hubungannya kanker paru-paru dengan stres bekerja?
Saat stres, terjadilah peningkatan denyut jantung dan pernapasan. Jika terjadi terus-menerus di bawah tekanan kerja, hal ini mengakibatkan tekanan pada paru-paru sehingga komplikasi sistem pernapasan. Stres berkepanjangan juga dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru kronis.
Penanggulangan: Salah satu cara untuk mengurangi dampak stres pada paru-paru adalah berlatih meditasi atau berlatih pernapasan. Jadi ketika tekanan datang, berhenti sebentar untuk mengambil napas dalam-dalam lalu atasi pekerjaan dengan tenang.
Kanker kolon (kolorektal)
Kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang dari sel-sel usus besar. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Rektum adalah bagian 15 cm terakhir dari usus besar dan terletak di dalam rongga panggul ditengah tulang pinggul.
American Cancer Society memperkirakan di Amerika saja ada 95.520 kasus kanker kolon pada tahun 2017. Rupanya kolon juga sensitif terhadap stres. Gejalanya yang paling terasa adalah konstipasi.]
Penanggulangan: Diet tinggi serat, minum banyak air, dan mengalihkan pikiran dari penyebab stres dapat membantu meringankan sembelit kecemasan. Lakukan juga meditasi, istirahat teratur, olahraga, dan terapi pijat.
Kanker rektum
Studi juga menemukan tingginya penderita kanker rectum pada partisipan dengan stres jangka panjang. Kanker rectum merupakan berada di posisi ke tiga sebagai kanker yang paling banyak diidap di dunia. Selain stres, faktor penyebab lainnya adalah usia, riwayat kesehatan keluarga, kondisi fisik, dan indek massa tubuh.
Penanggulangan: Stres terkadang dapat menyebabkan kebiasaan buruk. Menurut penelitian, orang yang stres cenderung bekerja lebih lama, merokok lebih banyak, dan minum lebih banyak alkohol. Kalau kamu merasa kewalahan di tempat kerja, bukannya berarti sebatang rokok atau alkohol dapat menyelesaikan semua masalahmu. Ganti kebiasaan buruk dengan yang lebih sehat seperti berjalan-jalan atau berolahraga.
Kanker perut
WHO (World Health Organization) memperkirakan sekitar 754.000 kematian terkait kanker disebabkan oleh kanker perut. Menurut American Cancer Society, diperkirakan sekitar 28.000 kasus kanker perut akan didiagnosis pada tahun 2017 (17.750 pada laki-laki dan 10.250 pada wanita).
Penanggulangan: Faktor-faktor yang menyebabkan kanker perut antara lain pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, riwayat kesehatan keluarga, dan kondisi kesehatan kronis seperti penyakit asam lambung. Stres dapat memperparah nyeri lambung. Sestres apapun pekerjaanmu, biasakan untuk makan teratur dan tidak menunda-nunda makan. Jangan lupa untuk selalu memilih makanan sehat.
Limfoma non-Hodgkin
Limfoma non-Hodgkin adalah kanker yang tumbuh pada sistem limfatik tubuh. Sistem limfatik terdiri dari pembuluh-pembuluh limfe pembawa cairan bening (disebut cairan limfe) yang mengandung limfosit (salah satu jenis sel darah putih) dan organ limfe (nodus limfe, kelenjar timus, dan organ limpa).
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin, seperti obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, infeksi tertentu, dan kontaminasi bahan kimia tertentu (seperti gulma dan pembunuh serangga). Mereka yang berusia 60 tahun ke atas juga lebih berisiko.
Penanggulangan: Luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan organik, makan teratur, dan mengomunikasikan stres dengan teman atau keluarga yang bisa dipercaya.
Studi ini menemukan faktor-faktor seperti beban kerja dan tekanan tinggi bukan satu-satunya penyebab stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Para partisipan dalam penelitian juga menyinggung masalah keuangan, kurangnya keamanan kerja, dan konflik di tempat kerja sebagai penyebab stres.
Terlepas dari beratnya pekerjaanmu, penting untuk mencari cara mengontrol stres dalam tubuh. Contek Boleh Ditiru, Inilah Cara Miliarder untuk Mengusir Stres yang biasa dialami orang sehari-hari.