Kebiasaan Buruk Soal Uang yang Sering Ditularkan Orang Tua ke Anak

biaya pendidikan anak _ investasi - CekAja.com

Finansial adalah ilmu yang tidak banyak diajarkan secara formal. Bila kamu tidak kuliah di jurusan ekonomi, mungkin pengetahuan finansial hanya kamu dapatkan secara tidak formal dari orang tua. Bila orang tua tidak mengajarkan secara langsung, maka biasanya anak akan menyerap kebiasaan yang mereka perhatikan dari orang tua.

Sayangnya tidak jarang kebiasaan yang diserap dari orang tua mengenai keuangan justru negatif. Berikut ini sejumlah contoh kebiasaan buruk soal uang yang sering ditularkan pada anak:

Membeli semua yang anak mau

Bukannya memberikan pemahaman mengenai perbedaan keinginan dan kebutuhan, orang tua seringkali memberi semua yang anak inginkan, terlebih ketika mereka memintanya dengan menangis dan merengek-rengek. Karena tidak ingin malu dan dilihat orang, keinginan anak pun langsung dituruti.

Padahal, kebiasaan ini bisa membentuk mentalitas anak yang tidak baik. Anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Bisa-bisa saat dewasa anak akan menjadi sangat konsumtif.

“Kita gak ada uang”

Kalimat ini sering jadi jurus pamungkas bagi orang tua saat anaknya meminta sesuatu. Jadi dibandingkan memberi penjelasan pada anak, kalimat ini memang lebih simpel karena menutup argumentasi. Padahal, jawaban orang tua seperti ini justru menutup keran kreatifitas.

Maksudnya, dibanding langsung menolak permintaan anak, kenapa tidak mengajak berdiskusi dan melakukan perencanaan keuangan bersama anak. Contohnya bila anak menginginkan membeli peralatan olahraga terbaru, tantang anak mewujudkan keinginannya itu.

Tidak terbuka mengenai masalah uang

Bila anak tidak mendapatkan pendidikan finansial yang memadai dari sekolah, maka tugas orangtua adalah mengajarkannya. Namun, ada orang tua yang menganggap diskusi mengenai uang dengan anak adalah hal yang tabu dilakukan. Lantas, dari mana anak akan mendapatkan pendidikan mengenai uang.

(Baca juga: Kebiasaan yang Akan Berubah di Bulan Puasa dan Harus Kamu Siapkan Mulai dari Sekarang)

Mengeluh soal pekerjaan

Tanpa disadari, anak akan melihat pekerjaan yang kamu lakukan sebagai beban dan sesuatu yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, jika kamu seorang ayah atau ibu, cobalah untuk lebih berhati-hati menjaga omongan.

Bila ingin bicara soal pekerjaan dengan anak justru hal yang baik. Berikan penjelasan mengenai hubungan pekerjaan, kebutuhan hidudp hingga karier. Hal ini bisa membentuk anak menjadi pribadi yang lebih menganggap pekerjaan sebagai alat merealisasikan diri.