Kebiasaan Generasi Z yang Bisa Bikin Bangkrut

belanja - CekAja.com

Generasi Z paling dekat dengan perkembangan teknologi. Sayangnya, ketika mereka berusaha memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang kini datang di era teknologi mereka akan semakin mendekati kebangkrutan.

Kebiasaan belanja serta memiliki fasilitas yang memudahkan hidup memang menyenangkan. Sayangnya, dukungan teknologi bagi generasi Z ini bisa membuat mereka lebih senang menghambur-hamburkan uang. Generasi Z sendiri adalah sebutan bagi generasi muda yang lahir antara tahun 1992 – 2010, sebuah generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Mereka tumbuh bersama banyaknya penemuan teknologi yang semakin membuat kehidupan seakan lebih mudah. Dengan bermodal satu gadget di tangan, mereka bisa melakukan segalanya. Namun ternyata hal itu membentuk kebiasaan yang tidak menyenangkan. Jika diteruskan, bisa-bisa mereka membuat bangkrut keluarga atau tidak akan pernah bisa mandiri secara finansial. Berikut ini beberapa kebiasaan asyik generasi milenial yang bakal menjatuhkan mereka.

1. Ketagihan Belanja Virtual Barang-barang Tidak Nyata

Ada banyak tawaran belanja dari game online atau yang terdapat pada aplikasi smartphone. Sebenarnya tawaran itu tidak ada gunanya karena dibuat hanya demi menambah keuntungan pembuat layanan tersebut. Ketika dibeli, barangnya juga hanya terlihat di layar tanpa bisa dinikmati secara nyata. Namun, ketika sedang asyik bermain ada saja yang tergiur untuk bertransaksi online demi melanjutkan permainan ke level yang lebih tinggi.

(Baca Juga: Kalau Anak Mulai Masuk TK Tiga Tahun Lagi, Hitung Estimasi Tabungannya Yuk!)

Sayangnya, generasi Z termasuk salah satu sasaran dari game semacam ini sehingga tak sedikit dari mereka yang akhirnya berusaha mendapatkan cara agar bisa berbelanja barang-barang tersebut. Salah satu contoh kasus belanja barang ‘hantu’ ini adalah anak bernama Madison Kay yang menghabiskan uang US$ 1.400 atau kini sekitar Rp 19,3 juta yang susah payah didapatkan ibunya untuk Smurfberries, semacam sereal buah-buahan di game iPhone Smurf’s Village.

2. Ikut Tren Festival Lari

Olahraga yang satu ini memang sedang mendapat tempat di masyarakat, termasuk generasi Z. Memang yang lebih terdampak tren ini adalah para pekerja muda atau mereka yang merupakan generasi milenial. Tren ini kemudian semakin meriah dengan maraknya kegiatan festival lari yang menawarkan beragam variasi pengalaman seru. Mulai dari festival lari dengan semprotan cat warna, lari dengan tantangan aral rintang yang berat, atau lari di malam hari.

Namun, untuk mengikuti kegiatan seru ini kocek yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Setidaknya setiap peserta harus merogoh kocek sampai dengan ratusan ribu hanya untuk berlari. Mereka bisa lebih bijak dengan lebih selektif memilih festival lari yang hendak diikuti agar tak selalu boros hanya karena ingin berlari. Karena, olahraga yang satu ini sangat mudah dan murah diterapkan. Bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

3. Selalu Ingin Gadget Tipe Terbaru

Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut perubahan perangkatnya yang juga akhirnya mengikuti kecepatannya. Tidak jarang smartphone merek tertentu bisa memiliki banyak variasi jenis hanya karena penambahan satu fitur tertentu yang tidak ada pada jenis sebelumnya. Tren ini akhirnya menyasar pada generasi Z yang tentu tak ingin ketinggalan dari rekan-rekannya yang terbiasa meng-update smartphone mereka.

Padahal, jika dibandingkan mungkin tidak banyak perubahan pada jenis terbaru smartphone yang diinginkan. Namun, generasi Z seakan masih tertular kebiasaan generasi milenal juga untuk masalah satu ini. Mereka merasa perlu memiliki smartphone jenis terbaru meski sebetulnya tidak terlalu membutuhkannya.

(Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Orang Kaya Bisa Makin Kaya)

4. Rajin Nge-Starbucks

Merebaknya kedai kopi dengan layanan jaringan internet memang menggiurkan. Salah satu yang kerap menjadi favorit terutama masyarakat urban adalah kedai seperti Starbucks, Coffee Bean, Bengawan Solo, dan semacamnya. Selain mendapatkan tempat nyaman untuk menikmati kopi, pengunjung bisa mendapatkan jaringan internet untuk melakukan segala aktivitas di dunia maya sekaligus hangout dengan teman. Generasi Z tampaknya banyak yang tertular dengan kebiasaan ini.