4 Tantangan Kesiapan Finansial yang Harus Dijawab Generasi Milenial

persiapan biaya pernikahan - CekAja.com

Pembahasan tentang generasi milenial sudah tidak akan pernah ada habisnya. Generasi yang berkisar di usia 18 tahun hingga 35 tahun ini diperkirakan sudah mulai menyusun rencana-rencana kehidupannya di masa depan.

Salah satunya adalah kesiapan finansial generasi milenial untuk masa depan nya. Sebagian generasi milenial dianggap masih memiliki banyak tantangan dalam mengelola keuangan mereka meskipun sudah memiliki pendapatan yang cukup besar.

1. Belum menyiapkan tujuan dari keuangan

Tantangan pertama yang harus dijawab para generasi milenial dalam adalah menentukan rencana keuangan mereka. Hal ini yang masih belum dilakukan oleh beberapa generasi milenial.

Douglas Boneparth, seorang penulis buku “Millennial Money Fix” mengungkapkan, sudah sewajibnya generasi milenial memiliki rencana dan mengidentifikasi apa saja hal-hal yang akan dilakukan dengan uang mereka. Sehingga sudah memiliki kesiapan finansial oleh generasi milenial sedini mungkin.

Boneparth mencontohkan, generasi milenial sebaiknya sudah mulai menyiapkan perencanaan uang mereka unguk berbagai kebutuhan seperti menyiapkan rumah, berkeluarga dan lain-lain.

Ditambahkan, generasi milenial yang ingin membeli rumah sendiri, bersiaplah untuk menentukan rumah yang akan dibeli, lalu hitung biayanya sebelum dibeli.

(Baca juga:  Cara Mudah Siapkan Uang Muka Kredit Rumah KPR Rumah Idaman)

Selain itu, tentukan prioritas apa yang sebaiknya dipersiapkan dalam menentukan kebutuhan dari uang yang sudah didapat selama bekerja.

2. Belanja bisa menjadi bencana

Tidak ada siapa pun yang melarang generasi milenial untuk berbelanja. Namun, jika belanja terus-terusan bisa mengubah keuangan menjadi bencana. Sehingga ini juga merupakan salah satu tantangan dalam mempersiapkan kesiapan finansial oleh para generasi milenial.

Belanja yang “ugal-ugalan” dan tanpa prioritas serta rencana kerap kali menjadi alasan generasi millenial kesulitan dalam mengelola keuangannya dengan baik.

Inilah yang menjadi tantangan generasi milenial dalam mengelola keuangannya di tahun 2018. Berbagai penawaran atau promo belanja yang tersebar secara online terkadang membuat beberapa generasi milenial mengabaikan rencana belanja. (Baca juga:  8 Cara Belanja Online Lebih Aman dan Menguntungkan)

Kebiasaan yang terus berlanjut seperti ini dapat menyebabkan uang bisa saja menjadi habis atau jika memakai kartu kredit maka tagihan akan melampaui kemampuan membayar. Padahal biasanya disebabkan karena membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Oleh karena itu, pastikan untuk membuat prioritas dalam mengeluarkan uang. Tentukan barang atau jasa apa saja yang menjadi prioritas dalam kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, mulailah untuk melakukan kebiasaan menerapkan pola hidup hemat dengan mengurangi menghabiskan untuk hal-hal yang tidak terlalu menjadi prioritas.

3. Investasi tanpa tahu tujuannya

Investasi sebenarnya adalah hal yang menyenangkan, begitulah yang diungkapkan dalam Douglas Boneparth dalam bukunya. Namun, masih banyak generasi milenial yang belum peka terhadap investasi.

Selain itu, sebagian generasi millenial yang sudah mulai berinvestasi pun sebenarnya melakukannya tanpa tahu untuk apa investasi ini di masa depan.

Oleh karena itu, Boneparth menambahkan, bagi generasi milenial yang akan berinvestasi untuk mengetahui tujuan dari rencana keuangan yang satu ini.

Buatlah perkiraan, tujuan apa yang sebenarnya diinginkan generasi milenial dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun yang akan datang.

Jika sudah mengetahui tujuan dari investasi, mulailah untuk berinvestasi dari penghasilan yang sudah didapatkan dan persiapkan target apa saja yang akan dipenuhi di tahun-tahun berikutnya.

(Baca juga: Mudah Dilakukan, 6 Ide Unik Ini Bisa Jadi Resolusi 2018)

4. Masih enggan menabung untuk masa pensiun

Waktu ini cukup singkat untuk dilalui hanya dengan bekerja. Pada satu titik tertentu generasi millenial pastinya akan berhenti dan mulai pensiun dari pekerjaan yang kini sedang dijalani. Oleh karena itu penting untuk mulai memikirkan kesiapan finansial oleh generasi milenial saat ini.

Sekitar dua puluh atau tiga puluh tahun lagi mungkin akan menjadi waktu yang ideal bagi beberapa generasi milenial untuk pensiun. Namun, apakah kita sudah siap untuk menghadapi masa-masa ini?

Jika generasi millenial belum mempersiapkannya dari sekarang, maka diprediksi generasi milenial akan mengalami kesulitan di masa pensiunnya. Tidak punya tabungan, hidup tanpa tujuan investasi yang jelas dan pada akhirnya akan membuat masa pensiun menjadi masa yang tidak nyaman di masa depan.

(Baca juga:  Investasi Modal Mini dengan Tabungan Emas Pegadaian)

Oleh karena itu, mulai dari sekarang rencanakan keuangan untuk masa depan dan juga masa pensiun. Hal ini lebih ditujukan agar di masa pensiun nanti, generasi milenial yang sekarang mampu mendapatkan hidup yang lebih baik dan layak.