5 Hal Saat Ingin Pelunasan Kredit KTA atau Pinjaman Lain

Pinjaman tanpa agunan memang memiliki persyaratan mudah, namun ada beberapa hal yang wajib Anda ketahui saat melakukan pelunasan KTA maupun pinjaman dengan agunan lainnya. Pinjaman tersebut bisa dari bank-bank seperti : Mandiri, BCA, CIMB Niaga, DBS, ANZ, dll. Info Lengkap Bank Pemberi KTA.

Karena kemudahannya, banyak orang yang mengambil pinjaman tanpa agunan ini. Mungkin saja karena kebutuhan sangat mendesak atau pun darurat, seperti biaya anak sekolah, renovasi rumah atau membayar biaya rumah sakit. Pinjaman ini pun memiliki masa kredit cukup singkat yakni maksimal 5 tahun. Pinjaman pribadi ini terkadang menuai masalah manakala tidak bisa melakukan pembayaran tepat waktu, sehingga akan dikenai denda. Bahkan riwayat kredit kita pun menjadi buruk dalam catatan Bank Indonesia. Jika Anda ingin melunasi pinjaman tersebut, sebaiknya Anda perlu menghindari 5 cara pelunasan dibawah ini.

1. Beralih ke Pinjaman Jangka Panjang

Misalkan Anda telah mengambil pinjaman pribadi, Tapi setelah beberapa waktu, Anda mungkin merasa angsurannya terlalu besar sehingga ingin segera melunasi. Masalahnya, dana yang ada tidak mencukupi. Apalagi Anda berpikir untuk mengambil kredit jangka panjang yang cicilannya lebih ringan guna menutup pinjaman tersebut. Apakah itu boleh? Kami tidak menyarankan.

Sebab, hampir semua pinjaman jangan pendek, diantaranya pinjaman pribadi, menggunakan perhitungan bunga flat, dimana jumlah bunga tiap bulan tetap. Sementara pinjaman jangka panjang menggunakan sistem bunga efektif. Dalam sistem bunga efektif ini, jumlah bunga yang dibayarkan semakin lama semakin kecil.

Bisa dibayangkan jika Anda mengambil kredit jangka panjang untuk menutup kredit jangka pendek. Sama saja Anda seperti membayar bunga lebih banyak (bunga dari kredit jangka panjang) untuk menutup pinjaman sebelumnya yang sebenarnya bisa dilunasi kapan saja dan tidak perlu terburu-buru karena besarnya bunga adalah tetap.

2. Lunasi dengan Kartu Kredit

Sebuah pinjaman perorangan umumnya digunakan untuk keperluan mendesak, sedangkan kartu kredit memudahkan pembayaran transaksi belanja Anda. Tidak jarang pengguna kartu kredit yang berpikir untuk melakukan pelunasan tagihan pinjaman yang dimilikinya dengan meminjam kembali dari kartu kreditnya. Bahkan, seseorang melunasi pinjamannya dengan gabungan kartu kredit lebih dari satu kartu. Hal inipun tidak disarankan.

Disini lagi-lagi masalah bunga. sebab, bunga kartu kredit lebih tinggi dibanding pinjaman pribadi yang Anda miliki.

(Baca juga: Cara Menghitung Bunga Kartu Kredit)

3. Menjual Aset Investasi

Misalnya, Anda memiliki pinjaman pribadi dan aset investasi dalam waktu yang bersamaan. Jika demikian, maka hal itu tidak disarankan adalah melunasi pinjaman pribadi dengan menjual aset investasi. Kenapa? karena investasi dirancang jangka panjang. Sedangkan pinjaman pribadi bersifat jangka pendek. Sehingga nilai timbal balik investasi Anda akan lebih kecil dibandingkan dengan bunga dari pinjaman pribadi Anda tersebut. Tujuannya pun berbeda. Biasanya pinjaman untuk keperluan darurat, sedangkan investasi digunakan untuk meningkatkan nilai aset di atas bunga bank atau bunga kredit.

4. Ambil Top Up

Sistem ini sering ditawarkan oleh bank disaat Anda telah menjalani masa cicilan lebih dari 1 tahun. Namun, pinjaman pribadi dengan bunga flat memungkinkan Anda mendapatkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi bunga pinjaman pada waktu yang berbeda.

Pinjaman top up adalah pinjaman baru yang diberikan kepada pemilik pinjaman pribadi yang mempunyai riwayat pembayaran bagus dengan cara menutup pinjaman sebelumnya dan memberikan sisa dari nominal pinjaman baru kepada peminjam dengan perhitungan bunga dan jangka waktu kredit yang berlaku saat pengajuan pinjaman baru (pinjaman top up) tersebut. Hal yang perlu diingat adalah bahwa tujuan Anda adalah melunasi pinjaman dan bukan membuka pinjaman baru.

5. Lunasi Pinjaman Terlalu Cepat

Anda mungkin sudah tahu, sebagian besar pinjaman dikenai denda atau penalti jika dilunasi sebelum jangka waktu kredit berakhir. Nilainya bervariasi. Untuk pinjaman pribadi biasanya sebesar 5%. Karena pinjaman pribadi biasanya menggunakan sistem bunga flat, jika Anda melunasi pinjaman terlalu cepat (kurang dari sepertiga jangka waktu kredit), ada beberapa kerugian yang harus Anda pertimbangkan yakni biaya pinalti dan biaya administrasi.