4 Keuntungan Berinvestasi di Reksadana Mandiri

Selain deposito dan saham, reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang jadi pilihan banyak masyarakat.

Salah satunya adalah reksadana Mandiri Sekuritas, yang memiliki kemampuan mengelola dana investasi dengan tepat. Lalu apa keuntungan yang bisa diperoleh dari produk ini?

Nah, bagi kita yang pertama kali ingin berinvestasi melalui jenis instrumen investasi ini atau ingin mencoba pengalaman baru menggunakannya, maka produk investasi dari Bank Mandiri ini memiliki beberapa keuntungan yang bisa diperoleh. Berikut beberapa diantaranya:

1. Dikelola dengan manajer investasi terbaik

Ada berbagai macam jenis reksadana yang disediakan oleh bank Mandiri. Setiap produk dikelola oleh manajer investasi yang profesional karena mendapatkan izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)

Melalui kehadiran manajer investasi terbaik, setiap nasabah akan dibantu untuk mengalokasikan investasinya sesuai dengan tujuan investasi sehingga mencapai hasil yang memuaskan.

(Baca:  Inilah Bank dengan Produk Reksadana Terbaik di Indonesia)

Saat ini, Mandiri bekerjasama dengan hampir tujuh manajer investasi yang terdiri dari PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Danareksa Investment Management, PT Fortis Investments, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dan PT Schroder Investment Management Indonesia.

2. Dapat dijual kembali dengan cepat

Salah satu keunggulan berinvestasi di bank mandiri adalah likuiditas atau setiap nasabah dapat melakukan penjualan kembali unit penyertaannya.

Nah, hal yang sama juga terjadi ketika kita sudah tergabung sebagai nasabah di bank Mandiri. Setiap nasabah juga dapat menjual unit penyertaan reksadana dengan cepat karena kepercayaan investor lainnya terhadap bank Mandiri yang memiliki kecenderungan dengan setiap nilai investasi yang ditawarkan.

3. Kemudahan dalam berinvestasi

Kualitas kemudahan, ditambah dengan keamanan serta kenyamanan adalah faktor penting dalam mengelola produknya. Hal ini juga ditawarkan bank Mandiri kepada setiap nasabah yang tergabung dalam reksadana.

Untuk pelayanan transaksi reksadana dapat dimulai dari bank Mandiri atau agen penjual yang sudah bekerjasama dengan manajer investasi.

Kemudahan berikutnya adalah dalam fasilitas transaksi yang diberikan yaitu fasilitas Monthly Dividen berupa kemudahan kepada pemodal yang telah dan berencana memiliki reksadana dan menjualnya secara otomatis unit penyertaan reksadana setiap bulannya.

Fasilitas berikutnya adalah Installment, yaitu berupa kemudahan kepada setiap nasabah untuk membeli reksadana tanpa perlu melakukan transaksi pembelian di kantor cabang.

Cara Installment ini artinya rekening nasabah akan didebet sesuai dengan jumlah dan tanggal yang sudah disepakati.

4. Profesionalisme dalam laporan keuangan

Salah satu kekhawatiran terbesar dalam investasi adalah tidak adanya keterbukaan dalam laporan keuangan. Namun, kerjasama dari bank Mandiri dan manajer investasi yang profesionalisme membuka kesempatan dapa keterbukaan tentang laporan keuangan.

Melalui Fund Fact Sheet secara berkala yang menjadi program dari reksadana mandiri maka bukti keterbukaan investasi akan dapat dilihat langsung oleh pemodal dan juga nasabah.

Cara ini diklaim dapat membantu nasabah atau investor untuk mengetahui komposisi investasi dan kinerja reksadana yang mereka miliki.

Tips Memulai Investasi Reksadana Bagi Pemula

persiapan pensiun _ investasi - CekAja.com

Setiap calon nasabah atau investor pemula yang baru pertama kali ingin mengelola reksadana kerap dibuat binggung bagaimana cara memulainya.

Nah, agar investasi rekadana berjalan sukses dari awal hingga akhir, CekAja akan berbagi empat tips sederhana bagaimana memulai investasi reksadana yang tepat.

1. Pilih reksadana yang aman

Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Oleh karena itu, saat pertama kali mencoba jenis investasi ini pastikan untuk mendapatkan informasi yang akurat apakah reksadana yang dijalankan memang aman dan benar-benar bekerjasama dengan Bank Mandiri.

(Baca:  Cek Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional?)

Berikutnya, pastikan juga apakah manajer investasi yang mengelola reksadana sudah memiliki izin dan sertifikasi profesional dalam mengelola reksadana.

Cara ini setidaknya membantu kita agar tidak tertipu dengan perusahaan atau manajer investasi yang menatasnamakan bank Mandiri sebagai rekan mereka dalam mengelola investasi.

Selain itu, cara ini membantu kita terhindar investasi bodong yang tidak memiliki izin dan tidak memenuhi standar pengelolaan investasi.   Hal ini karena investasi bodong tentu saja tidak memiliki izin karena tidak memenuhi standar dan persyaratan dalam mengelola investasi yang bersih dan sehat.

2. Pelajari melalui buku panduan reksadana

Setiap bank atau lembaga keuangan selalu memiliki buku panduan bagaimana pertama kali berinvestai melalui produk bernama reksadana. Dalam reksadana, buku panduan ini bernama prospektus.

Melalui prospektus kita akan mendapatkan beragam informasi tetang perisinan penyelenggaran reksadana, manajer investasi, biaya hingga bagaimana cara membeli dan menjual kembali reksadana.

Hal ini penting untuk dilakukan karena kita harus mengetahui semua proses uang yang akan diinvestasikan. Jika masih belum paham dengan prospektus reksadana, jangan ragu untuk bertanya kepada ahli investasi atau keuangan yang benar-benar paham akan reksadana.

3. Diskusikan jangka waktu investasi

Hampir semua jenis investasi memiliki satu poin penting yang bernama jangka waktu. Hal yang sama juga berlaku ketika kita akan berinvestasi di reksadana.

Rata-rata reksadana membutuhkan jangka waktu yang berbeda-beda, mulai dari satu hingga tiga thaun, bahkan ada yang lebih dari lima tahun.

Jangka waktu ini nantinya akan memberikan gambaran tentang reksadana apa yang akan dipilih. Misalnya jika kurang dari satu tahun, biasanya kita akan diarahkan untuk memilih reksadana pasar uang.

Jika lebih dari lima tahun, maka biasanya setiap calon nasabah akan diarahkan untuk memulai berinevstasi di reksadana saham.

Masih ragu-ragu untuk memilik reksadana mana yang sesuai? Konsultasikan pilihan kita dengan konsultan keuangan atau manajer investasi yang nantinya akan membantu kita dalam mengelola reksadana.

4. Kenali potensi hasil dan risiko dalam reksadana

Selain keuntungan, hal penting yang perlu kita perhatikan saat akan mengelola reksadana adalah risiko. Reksadana Mandiri sendiri menawarkan empat risiko yang penting untuk kita ketahui, diantaranya adalah konservatif, moderate dan agresif.

Mengenali profil risiko adalah langkah penting untuk menentukan target investasi yang diinginkan. Nantinya, setiap nasabah akan memiliki gambaan risiko yang berbeda-beda ketika berinvestasi melalui reksadana.

Jadi, jangan ragu untuk mempelajari segala macam risiko yang terjadi dalam reksadana.