Kiat-Kiat Berbisnis Tas Branded

Melihat wanita yang kini amat menggilai tas branded, pastinya sudah tidak mengherankan lagi. Tas keluaran rumah mode dunia seperti Hermes, Chanel, Louis Vuitton, Gucci, Balenciaga, atau Dior adalah segelintir merek yang kerap menjadi bulan-bulanan.

tas branded sosialita_kartu kredit - CekAja.com

Walaupun harga tas branded tersebut bisa mencapai ratusan juta rupiah, mereka tak gentar untuk tetap memilikinya dengan berbagai cara.

Bukan hanya sekedar menunjang penampilan, ternyata hampir semua tas branded tadi memiliki nilai investasi yang cukup besar. Pasalnya, setiap tahun harga tas bisa naik 12% hingga 14% secara global.

Jika terus dirawat dengan baik, nilai dari tas-tas tersebut bisa terus meningkat bahkan mampu mengalahkan logam mulia, deposito, saham hingga reksa dana. Nah dengan besarnya antusiasme kaum hawa terhadap tas branded, di Indonesia sendiri bisnis ini kian menjamur.

Ada yang mengambil stok langsung dari luar negeri, sebagian ada pula yang menjualnya dalam kondisi preloved.

(Baca juga:Kartu kredit Paling Tepat Buat Kamu yang Doyan Belanja Barang Branded )

Mengapa Tas Branded Harganya Selangit?

Sebagian orang mungkin akan bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat harga tas branded bisa semahal itu? Paling terjangkaunya saja hanya sekitar Rp 20 juta.

Penjelasannya begini. Jadi, industri fashion secara umum dibagi ke dalam dua segmen, yakni brand dan retailer. Brand lebih fokus kepada desain dan produksi, sementara retailer mengelola persedian produk yang akan dijual ke konsumen.

Sebelum produk sampai ke tangan konsumen, brand terlebih dahulu menjual produknya ke retailer. Dalam tahap ini, brand tentu sudah melipat gandakan harganya.

Lalu ketika retailer mendapatkan produk tadi, mereka akan menaikkan produknya lagi sebanyak dua lipat lagi sebelum dijual ke konsumen.

Di samping faktor produksi dan distribusi, tingginya harga tas branded juga turut dipengaruhi oleh bahan premium yang dipilih. Contohnya Hermes, brand kenamaan asal Prancis ini tak tanggung-tanggung dalam menentukan bahan pembuatan tasnya.

Beberapa seri ada yang terbuat dari kulit buaya asli, ditambah hiasan emas serta kancing berlian.

Belum lagi proses pembuatannya. Jauh sebelum produksi dimulai, ada pelatihan khusus untuk setiap calon pengrajin hingga dinyatakan layak.

Satu orang pengrajin butuh waktu sekitar 18 jam untuk menyelesaikan 1 unit tas. Mereka juga melakukan segala sesuatunya dengan tangan, mulai dari menjahit, memotong, memangkas dan melipat bahan, hingga memasang kancing serta berbagai aksesori.

Hanya segelintis bagian dari tas saja yang membutuhkan bantuan mesin, sisanya ya benar-benar handmade. Lalu jika dipantai dari dari segi gaya hidup, masyarakat kelas atas selalu menginginkan sesuatu yang lebih eksklusif.

Termasuk tas yang mereka miliki. Hal inilah yang berusaha dihadirkan oleh label-label high end. Makanya harga tas branded di pasaran sengaja dibuat begitu meroket, yakni untuk menghadirkan eksklusifitas yang dicari oleh para target konsumennya itu.

Kalau melihat alasan-alasan ini, rasanya wajar tas branded dibanderol dengan harga selangit. Apalagi daya tahannya juga kuat alias tidak cepat rusak.

(Baca juga: Kira-kira Berapa Ya Biaya yang Dihabiskan Sosialita untuk Tas Branded?)

Agar Sukses Berbisnis Tas Branded, Ini Tipsnya

Terjun ke bisnis tas branded sebenarnya tidak sulit. Selama Anda pribadi juga menggemarinya, segala hal tentang tas tersebut pun bisa dipahami sampai ‘khatam’. Dengan begitu, Anda jadi lebih mudah menjadikannya suatu bisnis yang sangat menjanjikan. Berikut ini tips-tipsnya:

1. Gabung ke komunitas

Jangan segan untuk ikut tergabung dalam komunitas pecinta tas branded, mulai setidaknya dari sosial media seperti Instagram. Bila perlu datangi acara khusus yang rutin digelar, misalnya Irresistible Bazaar.

Melalui komunitas ini, maka Anda bisa terus up to date dengan produk terbaru, bagaimana selera pasar, serta tas mana saja yang harganya potensial untuk dijual.

Terkadang antar teman di suatu komunitas juga kerap kali saling membeli tas jualan masing-masing, jika kebetulan Anda memiliki seri tas yang mereka inginkan ataupun sebaliknya.

2. Cari tahu merek tas yang paling digemari

Selera pasar tentunya berbeda-beda. Di Indonesia, pasti setiap penggila tas memiliki preferensi tersendiri akan produk yang mereka inginkan.

Lebih mudah lagi kalau melihat gaya beberapa public figure. Misalnya ketika Ibu Iriana Jokowi tampil dengan tas Dior Mini ‘Lady Dior’ berwarna hitam, banyak orang yang kemudian langsung mencari tas tersebut.

Permintaan pun otomatis meningkat. Tas satu ini memang banyak digemari oleh banyak wanita karena meski tampak simple, namun tetap memberi kesan classy.

(Baca juga: Kenapa Sih Wanita Lebih Suka Belanja Barang Branded?)

3. Tentukan target pasar

Jangan lupa tentukan target pasar. Misalnya jika eksekutif muda, cukup jual tas yang mereka gemari.

Kalangan tersebut umumnya memiliki jiwa yang unik. Louis Vuitton mungkin agak membosankan bagi mereka, sehingga desain tas yang artsy seperti Balenciaga dan Fendi lebih difavoritkan.

Kalau sudah tau seperti apa target pasar Anda, tentu akan mempermudah bisnis tas branded ini. Tak perlu menyediakan banyak stok dari berbagai merek, cukup beberapa saja asalkan sesuai dengan keinginan target pasar tadi.

4. Jalin kerjasama dengan kerabat di luar negeri

Punya kenalan atau saudara yang bermukim di luar negeri? Coba saja jalin kerjasama untuk membantu usaha ini.

Pada saat tertentu toko-toko tas di beberapa negara sering melakukan penjualan dengan harga murah, nah pada saat inilah anda bisa meminta bantuan mereka untuk berbelanja produk diskon tersebut.

Produk diskon berharga murah masih memberi keuntungan bila anda jual di sini.

(Baca juga: Alasan Menunda Membeli Barang Branded Meskipun Cocok Dikenakan)

5. Rawat dan perhatikan kelengkapan tas

Bila sektor bisnis tas branded Anda adalah preloved, rawat sebaik mungkin sebelum dijual kembali nantinya. Untuk tas berbahan kulit, minimal satu minggu sekali harus diangin-anginkan agar tidak lembab.

Selain itu, masukkan silica gel untuk menjaga agar tetap kering. Kemudian supaya ukuran tas tetap baik sebaiknya dimasukkan kertas-kertas yang lembut dan bersih.

Perhatikan juga kelengkapan tas yang dimiliki, tetaplah simpan paper bag, kotak, dustbag, care card, hingga struk pembelian agar nilai jual tidak menurun.

Dalam bisnis di dunia jual-beli tas branded, kepercayaan buyer adalah nomor satu. Menjaga nama baik itu kuncinya.

Jangan sesekali menjual tas dengan kualitas mirror, sekalipun secara fisik hampir keseluruhannya mirip. Setiap penggila tas branded biasanya tahu apakah barang tersebut asli atau tidak, bahkan dengan hanya melihat saja tanpa menyentuhnya. Bagaimana, tertarik untuk terjun ke bisnis ini?