Kucumbu Tubuh Indahku dan Sederet Film Karya Anak Bangsa yang Kontroversial

Di tengah euforia masyarakat menyaksikan film Avengers: End Game, hanya ada dua film karya anak bangsa yang diputar bersamaan dengan pertempuran Iron Man cs melawan Thanos di jaringan bioskop Indonesia.

Kucumbu Tubuh Indahku

Malangnya, salah satu film, yakni Kucumbu Tubuh Indahku, besutan sineas kawakan Garin Nugroho justru dicekal dan dilarang tayang di beberapa bioskop.

Pelarangan film itu dimulai di Depok oleh sang Wali Kota karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Akibat pelarangan tersebut bahkan beredar petisi di dunia maya untuk menolak film yang berkisah tentang penari Lengger yang memiliki sisi maskulin dan feminin sekaligus di dalam dirinya.

Akibat hal tersebut Garin Nugroho sempat menyampaikan keberatannya. Karena menurut Garin, ajakan di media sosial tanpa proses dan ruang dialog.

Bahkan tanpa perlu menonton lebih dahulu, netizen bisa memberikan penghakiman akibat informasi desruptif yang viral di media sosial.

Bagi Garin, anarkisme massa di media sosial yang tanpa proses dialog ini akan mematikan daya pikir terbuka serta kualitas warga bangsa, memerosotkan daya kerja serta cipta, serta mengancam kehendak atas hidup bersama manusia untuk bebas dari berbagai bentuk diskriminasi dan kekerasan sebagai tiang utama demokrasi.

“Lewat keprihatinan ini, saya ingin menyatakan keprihatinan terbesar atas gejala menjamurnya penghakiman massal tanpa proses dialog dan penegakan hukum berkeadilan.

Bagi saya, kehendak atas keadilan dan kehendak untuk hidup bersama dalam keberagaman tanpa diskriminasi dan kekerasan tidak akan pernah mati dan dibungkam oleh apapun, baik senjata hingga anarkisme massal tanpa proses berkeadilan,” ujar sang sutradara.

Film ini sendiri telah diakui kualitasnya di dunia dan memenangkan Asia Pacific Screen Award, film terbaik Festival Des 3 Continents Nantes 2018, dan mengikuti seleksi Festival Film International di Venesia.

Namun, prestasi di dunia internasional ternyata tidak membuat film ini bisa melenggang di bioskop tanah air.

(Baca juga: Cek Fakta Film “Dilan 1991”, Nomor 5 Berat Kamu Gak Akan Kuat!)

Film yang Pernah Dilarang Penayangannya

Selain film Kucumbu Tubuh Indahku, beberapa film juga pernah dilarang penayangannya. Mau tahu apa saja? Yuk cek daftar berikut ini!

1. Doa yang Mengancam (2008)

Film bertema religi memang susah-susah gampang untuk diterima masyarakat. Seperti film Doa yang Mengancam karya Hanung Bramantyo ini, sempat dicekal karena berani mengancam Tuhan.

Film ini bercerita tentang Madrim seorang buruh yang hidupnya selalu kekurangan. Dia bahkan ditinggalkan istrinya yang sangat cantik.

Saking sedihnya, Madrim mengancam Tuhan dan memberikan tenggat waktu selama tiga hari untuk mengabulkan doa-doanya tersebut. Jika tetap tidak terkabul, ia akan berpaling pada setan.

Ancaman inilah yang dianggap menyalahi makna dari doa sehingga beberapa kalangan menyayangkan film ini.

2. Perempuan Berkalung Sorban (2009)

Film yang tayang pada 2009 ini juga sempat dilarang tayang dan dicekal karena dianggap telah menyakiti ummat Islam dan kalangan pesantren. Seruan untuk memboikot film ini dilakukan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal saat itu.

Film ini berkisah tentang Anissa seseorang perempuan yang dibesarkan di kalangan pesantren.

Anissa berusaha melawan kebiasaan pesantren yang dianggap mendiskriminasi perempuan dan bahkan menggugat Islam yang dianggap tidak adil terhadap perempuan.

Perempuan Berkalung Sorban diangkat dari novel berjudul sama karya Abidah El Khaleiqy.

3. Cinta Tapi Beda (2012)

Kalau dua filmnya hanya dicekal dan bisa tetap tayang, Cinta Tapi Beda karya Hanung Bramantyo hingga harus ditarik dari peredaran untuk meredakan protes dari organisasi Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI).

Film ini dianggap menjelek-jelekan suku Minang dan budaya yang ditampil dalam film ini dianggap tidak sesuai dengan budaya bangsa.

Film yang rilis pada akhir Desember 2012 ini berkisah tentang sepasang kekasih yang berbeda suku dan agama namun berencana menikah.

Sang perempuan berasal dari Minang namun beragama Kristen dan hobi menyantap daging babi yang dianggap sangat tidak sesuai dengan budaya Minang.

Sementara itu, Hanung memberikan jawaban bahwa tokoh perempuannya adalah pendatang bukan asli Minang. Sayangnya hal tersebut tidak bisa mengubah pencekalan film tersebut.

4. Something in The Way (2013)

Tidak seperti dua film lain yang dicekal, Something in The Way bahkan belum sempat diputar dan tidak diizikan tayang karena dikhawatirkan menuai kontroversi akibat tema kontroversial termasuk seks dan LGBT.

Padahal film ini dibintangi aktor kawakan yang filmnya selalu Box Office di Indonesia, Reza Rahadian. Konon dalam film ini, terdapat Reza tanpa busana dan sehelai benang pun.

Meski tidak tayang sama sekali di Indonesia, film karya Teddy Soeriaatmadja menorehkan prestasi dengan masuk world premiere dalam Berlin International Film Festival (Berlinale) ke-63 pada 2013.

5. Jagal – The Act of Killing (2012) dan Senyap – The Look of Silence (2014)

Berbeda dengan film-film sebelumnya yang dicekal karena sentimen agama atau budaya, dua film terakhir adalah dokumenter yang berkisah tentang sejarah kelam bangsa Indonesia, yaitu G30S/PKI.

Film Senyap dan Jagal sendiri dibuat oleh sineas asal Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer dan sempat masuk nominasi Oscar kategori film dokumenter.

Film Jagal bercerita tentang para pelaku pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) di kawasan Sumatera Utara.

Sementara film Senyap bercerita tentang kehidupan adik dari korban yang dibunuh karena dituduh PKI, dan usahanya untuk menemui orang-orang yang membunuh kakaknya.

(Baca Juga: 5 Film Inspiratif Wajib Nonton Buat Belajar Bisnis)

Kedua film tersebut dianggap sebagai antitesa dari film G30S/PKI, sehingga dianggap adil kalo diputar bersamaan dengan film pengkhianatan G30S/PKI.

Sayangnya, banyak pihak yang tidak beranggapan demikian dan merasa G30S/PKI merupakan hal yang sangat sensitif.

Karena sifatnya yang kontroversial, kemungkinan besar kamu akan kesulitan untuk menonton film-film tersebut.

Jauh lebih sulit dibandingkan mencari produk finansial yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Untuk urusan memberikan rekomendasi kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), asuransi, dan produk finansial lainnya, kamu bisa mempercayakannya kepada CekAja.com.