Lajang, Bergaji 2 Juta dan Tinggal di Jakarta? Ini Triknya Agar Bisa Menabung

Lajang, Bergaji 2 Juta dan Tinggal di Jakarta? Ini Triknya Agar Bisa Menabung

Tak sedikit orang mengadu nasib ke Jakarta. Saat ini saja, penduduk Jakarta mencapai 10,1 juta jiwa di malam hari. Sedangkan saat siang hari, di mana terdapat tambahan dari warga kota sekitar yang bekerja di Jakarta, jumlahnya mencapai 13,5 juta jiwa.

Apakah kamu tergolong perantau yang mengadu nasib ke Jakarta? Berapa gaji atau penghasilanmu? Tak usah bersedih jika kamu baru mampu mengantongi Rp 2 juta per bulannya.

Asalkan kamu melakukan perencanaan keuangan dengan baik, hidupmu akan tetap lancar bahkan bisa menyisihkan penghasilan untuk menabung.

Dengan mengikuti 6 cara ini, kamu yang masih lajang dengan gaji Rp 2 juta tetap bisa menjalani hidup dan menabung.

Uang makan dengan menu sederhana Rp 800.000 – Rp 900.000 per bulan

Cukupkah uang Rp 800.000 – Rp 900.000 per bulan untuk makan selama sebulan di Jakarta? Cukup kok. Untuk sarapan, kamu bisa membeli nasi uduk seharga Rp 5.000 – Rp 8.000 per porsi.

Selingi dengan roti, bubur kacang hijau, bubur ayam, atau lontong plus aneka gorengan. Kamu hanya perlu mengeluarkan kurang dari Rp 10.000 untuk sarapan.

Kemudian untuk makan siang dan malam, makanlah dengan menu sederhana. Jika kamu makan di warteg, kamu bisa kok menghabiskan hanya Rp 10.000 – Rp 15.000 saja. Makanan lain seperti nasi goreng kaki lima dan ketoprak yang lezat dapat mengenyangkan perutmu dengan harga Rp 10.000 – Rp 14.000 saja.

Meski kamu sudah sangat berhemat dengan cara tersebut, masih ada beberapa trik untuk mengurangi uang makan misalnya dengan masak nasi sendiri, sehingga kamu cukupmembeli lauk pauk untuk makan.

Cari tempat tinggal dekat tempat kerja

Saat pindah ke Jakarta, jangan sembarangan pilih tempat tinggal. Tempat tinggal akan sangat berpengaruh pada pengeluaranmu.

Misalnya, jika kamu tinggal dekat mall, kamu pasti akan sering mengunjungi mall. Tanpa terasa, sekali kunjungan kamu bisa menghabiskan minimal Rp 50.000 – Rp 100.000 hanya untuk jajan atau makan.

Karena itu, upayakan mendapatkan tempat tinggal terdekat dari tempat kerjamu. Telusuri setiap gang dengan sabar hingga kamu menemukannya.

Yang terpenting, lokasinya masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki meski jaraknya agak jauh dari tempat kerjamu, hitung-hitung olahraga kan. Kamu akan berhemat banyak karena tak perlu mengeluarkan ongkos transportasi kerja.

Kos murah di Jakarta? masih ada kok

Selain dekat tempat kerja, upayakan mendapatkan kos yang murah. Memang untuk urusan yang satu ini terbilang tidak mudah.

Agar berhasil, kamu bisa minta rekomendasi teman yang sudah atau pernah tinggal di Jakarta. Maksimalkan internet untuk membantu pencarianmu. Asal mau mencari, kamu masih bisa mendapatkan kos seharga Rp 400.000-Rp 500.000 di Jakarta.

Siapkan Rp 100.000-Rp 150.000 untuk belanja bulanan

Saat belanja kebutuhan bulanan, siapkan daftar kebutuhanmu. Ingat, hanya berbelanja sesuai kebutuhan. Belilah perlengkapan mandi mulai dari sabun, pasta gigi, shampo, dan keperluan penting lainnya.

Siapkan anggaran Rp 100.000 – Rp 150.000 untuk urusan ini. Agar tidak sering kebobolan, usahakan hanya datang ke supermarket atau minimarket saat belanja bulanan saja. Jadi pastikan belanjaanmu cukup untuk pemakaian selama sebulan.

Minimal Rp 200.000 (10%) untuk tabungan dan investasi

Untuk apa kamu bekerja jika tak bisa menyisihkan pendapatan. Jangan biarkan hasil keringatmu menguap begitu saja.

Para perencana keuangan menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi. Jadi jangan lupa sisihkan minimal Rp 200.000 ya. Untuk urusan investasi.

Sebagai pilihannya, kamu bisa mencoba reksa dana. Mengapa reksa dana? Karena untuk memulainya kamu hanya perlu mengeluarkan Rp 100.000 saja lho. Kamu tinggal menambah nilai investasi setiap bulan.  Bicara soal keuntungan, kamu bisa memperoleh imbal jasil lebih dari 20% per tahun dari investasi reksa dana lho.

(Baca juga: Kiat Sukses Mita Mengembangkan Brand YOMI yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah)

Sisa gaji Rp 250.000-Rp 400.000 gunakan untuk dana darurat, hiburan, dan sosial

Nah ternyata, sisa gajimu masih cukup banyak, yakni Rp 250.000-Rp 400.000. Selain tabungan dan investasi, para ahli perencana keuangan menganjurkan pekerja lajang mengumpulkan dana darurat.

Jumlahnya minimal tiga kali pengeluaran bulanan. Sebaiknya, dana darurat sudah terkumpul sebagian atau seluruhnya sebelum memulai investasi. Dana darurat berguna sebagai solusi finansial jika terjadi risiko seperti sakit atau terkena PHK.

Selain menyisihkan untuk dana darurat, gunakan sisa penghasilanmu untuk keperluan lain seperti hiburan dan sosial. Mungkin sesekali kamu ingin makan di restoran, nonton bioskop, travelling bahkan bersedekah ataupun membayar zakat.

Butuh dana cepat untuk membiayai keperluan mendesak? Ajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan pencairan cepat di sini