5 Rencana Finansial yang Mesti Disiapkan Jika Valentine Tahun Ini Berencana Melamar Pasanganmu
2 menit membaca
Tanggal 14 Februari sering dijadikan momen spesial oleh pasangan kekasih. Karena bertepatan dengan hari kasih sayang alias Valentine, banyak pasangan yang menjadikan tanggal tersebut untuk menyatakan cinta, memberi hadiah spesial, atau menikmati momen romantis bersama.
Bahkan, menunjukkan keseriusan hubungan dengan melamar pasangan menuju jenjang pernikahan.
Namun, melamar pasangan, apalagi mengajaknya untuk langsung ke jenjang pernikahan, bukan sekadar modal kata-kata manis untuk meyakinkan pasangan.
Sebab, dengan melakukan hal itu artinya kamu wajib memiliki rencana jauh ke depan demi memulai hidup bersama. Khususnya dalam hal finansial. Nah, agar rencana dapat berjalan sukses, pastikan beberapa hal ini telah kamu miliki.
Tanggal Pernikahan
Kamu kalau memutuskan untuk melamar si dia, sebaiknya kamu mulai mencari-cari tanggal yang tepat untuk pernikahanmu.
Kalau orangtuamu atau orangtuanya tidak percaya pada tradisi tanggal baik, kamu bebas menyesuaikan dengan tanggal cuti atau tanggal kosongnya gedung. Tentu sebelumnya kamu harus membidik lokasi pernikahan beserta durasi semua persiapan pernikahan.
Biaya Nikah
Diterima atau tidaknya lamaranmu, kamu wajib menyiapkan dana menikah. Saat ini untuk menyelenggarakan pernikahan skala sederhana dibutuhkan uang sekitar Rp 50 juta dengan perhitungan Rp 10 juta untuk gedung, ketring Rp 30 juta, dan sewa baju beserta make up Rp 10 juta.
Tapi kamu yang bergaji Rp 5 juta/bulan sebenarnya bisa merencanakan pernikahan dalam delapan bulan saja loh. Coba bagi pengeluaran kamu menjadi tiga bagian.
Artinya, sekitar 30% untuk biaya sehari-hari, 30% untuk bayar cicilan, dan 40% ditabung. Jadi, dari Rp 5 juta gaji kamu, artinya hanya sekitar Rp 1,5 juta saja yang bisa dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sisa 40% uang tabungan ditempatkan ke tabungan khusus untuk menikah. Jadi, bila uang yang ditabung sebesar Rp 2 juta per bulan, maka dalam delapan bulan akan terkumpul setidaknya uang Rp 16 juta untuk membayar DP gedung dan ketring.
Selebihnya kamu bisa melakukan investasi atau mengajukan pinjaman. Untuk lebih lengkapnya,
(Baca: Gaji 5 Juta Ingin Menikah dalam 8 Bulan? Ini Strateginya!)
Tabungan Bulan Madu
Setelah prosesi pernikahan yang melelahkan, bulan madu merupakan kesempatan untuk melepas penat. Bulan madu ke luar negeri tidak selalu indentik dengan kata mahal.
Faktanya kamu tetap bisa menikmati bulan madu dengan pasangan dengan budget terbatas asal tahu triknya.
Yang pertama adalah hunting tiket pesawat dari jauh-jauh hari karena semakin jauh waktu booking dari tanggal keberangkatan, akan semakin murah pula harga tiket.
Yang kedua yakni rajin mengecek promo-promo penginapan yang berafiliasi dengan maskapai penerbangan.
AirAsia misalnya, sering mengadakan diskon untuk hotel bintang tiga sampai bintang lima jika memesan sekaligus dengan penerbangan pulang pergi. Tak perlu memakai agen travel karena kamu pun bisa merencanakan bulan madumu.
Tempat Tinggal
Ke mana kamu akan membawa istrimu nanti? Rumah mertua? Rumah kontrakan? Atau rumah yang sedang kamu cicil via KPR? Kamu wajib memikirkan ini sebagai bekal jika ditanya-tanya mertua. Menyiapkan bekal jawaban ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar serius berumah tangga.
Kamu yang berpenghasilan pas-pasan jangan ragu untuk mengajukan KPR. Sejak 1 Maret 2015 lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama pemerintah meluncurkan program khusus Kredit Kepemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP) dengan uang muka 1%.
Sebelumnya, kamu perlu menyiapkan 5% untuk uang muka tersebut. Target utama program ini adalah masyarat berpenghasilan rendah, yakni yang memiliki gaji di bawah Rp 4 juta/bulan.
Tak hanya uang muka, bunga KPR bagi MBR juga akan diturunkan, dari 7,5% menjadi 5%. Bunga KPR ini flat selama 15-20 tahun.
(Baca Juga: Bingung Ke Mana Saat Valentine? Kota-kota Romantis Ini Bisa Jadi Pilihan)
Biaya Anak
Kalau kamu berniat langsung memiliki anak setelah menikah, maka kamu harus menghitung biaya persalinan. Biaya untuk melahirkan normal di Jakarta mulai dari Rp 7-12 juta.
Melahirkan lewat operasi cesar tentu lebih mahal lagi. Jika proseduer cesar terpaksa dilakukan, biaya yang harus disiapkam mencapai Rp 15-30 juta. Ini belum termasuk biaya perlengkapan dan perawatan bayi. Sudah siap?