Menelusuri 7 Museum Ekstrim di Dunia

Ketika duduk di bangku SD, Anda pasti tidak asing lagi dengan museum. Museum adalah tempat mengabadikan suatu benda yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Dibangunya museum tak lain sebagai pembelajaran bagi generasi penerus yang membutuhkan “asupan” ilmu.

Itulah mengapa tiap ada karyawisata, museum selalu menjadi tujuan utama.

Ada beberapa jenis museum yang umumnya dikunjungi. Dari mulai museum arkeologi, museum sejarah, museum militer, museum biografi, hingga museum seni.

Mana di antaranya yang pernah Anda datangi bersama teman-teman dulu? Nah, tidak seperti kebanyakan museum lainnya, museum-museum berikut ini justru menyimpan koleksi yang tergolong aneh dan ekstrim.

Anda mungkin akan tercengang ketika baru mendengar namanya saja. Penasaran? Ini 7 museum ekstrim di dunia tersebut.

1. The Icelandic Phallological Museum – Reykjavik, Islandia

Berkunjung ke Islandia, bukan hanya panorama alamnya saja yang menarik untuk disambangi.  The Icelandic Phallological Museum pun kerap menjadi incaran para turis.

Museum tersebut menyimpan berbagai macam koleksi penis. Ada sekitar 261 macam alat kelamin dari 90 spesies yang diawetkan.

Mulai penis terbesar yaitu milik ikan paus sepanjang 1,7 m, sampai penis termungil yakni dari hamster yang hanya berukuran 2 mm.

2. Museum Penyiksaan – Kairo, Mesir

Aura sadis dan mencekam amat terasa begitu memasuki Museum Penyiksaan. Sesuai namanya, museum tersebut memiliki beragam koleksi lebih dari 180 alat penyiksaan dari berbagai era dan dinasti kekuasaan di seluruh dunia.

Anda akan disuguhi benda-benda yang dulunya digunakan untuk menyiksa tahanan penjara. Seperti alat pemenggal kepala, peti mati berduri, serta roda penghancur.

Beberapa instrumen cukup mudah dimengerti, sedangkan ada beberapa lainnya tidak membuat Anda menebak kegunaannya karena bentuknya yang rumit.

(Baca juga: DBD Mewabah, Lakukan Tindakan Pencegahan Ini)

3. Museum Parasitologi – Meguro, Jepang

Dari pertama kali dibangun pada tahun 1953, museum ini telah memiliki 60 ribu sampel parasit. Keberadaaan Museum Parasit Meguro tersebut berfungsi sebagai media pembelajaran dan pusat riset.

Nuansa edukatif pun begitu terasa dengan adanya pemutaran film agar memudahkan pengunjung untuk memahami beragam informasi terkait organisme berbahaya itu.

Selain memamerkan aneka parasite dan caranya menginfeksi bagian tubuh, museum tersebut juga menerbitkan hasil penelitian terkait kesehatan manusia.

4. Sex Museum – Amsterdam, Belanda

Terletak di Damrak 18, 1015 LH Amsterdam, Sex Museum memiliki ratusan koleksi gambar, patung, hingga karya seni lainnya yang identik dengan seks.

Begitu masuk ke dalam, pengunjung akan dipaparkan perkembangan sejarah aktivitas seks manusia dari masa ke masa. Tentunya museum ini tak memamerkan unsur pornografi tanpa arah dan tujuan.

Banyak ilmu pengetahuan yang bisa diambil. Seperti aktivitas seks yang sempat diangap tabu, dalam sejarahnya pelan-pelan justru menjadi suatu ‘industri’.

Hal ini terlihat dari potongan-potongan majalah berbau seks yang turut diperlihatkan di sana.

5. Museum Kematian – Bangkok, Thailand

Siapkan mental Anda ketika mengunjungi museum ini! Museum Kematian menyimpan beberapa kerangka, awetan janin atau bagian tubuh yang meninggal karena berbagai sebab.

Dalam museum ini kamu dapat melihat bagaimana paru-paru manusia yang rusak akibat tusukan seorang psikopat, atau otak yang mengalami pendarahan, dan anggota tubuh lainnya.

Walaupun koleksinya cukup mengerikan, ternyata museum ini didirikan untuk keperluan medis. Bahkan lokasinya saja ada di Rumah Sakit Siriraj.

6. Museum Kuntskamera – St. Petersburg, Rusia

Di Rusia, ada museum yang tak kalah ekstrimnya. Setiap pengunjung akan bergidik ngeri melihat tiap koleksi pada Museum Kunstkamera ini.

Anda dapat melihat berbagai jenis makhluk hidup yang diawetkan dalam toples-toples kaca.

Makhluk hidup yang diawetkan tersebut umumnya lahir dengan kondisi yang tidak sempurna.

Ada hewan yang berkepala dua, ada pula bayi dengan struktur tubuh tidak lengkap.

7. Hair Museum – Avanos, Turki

Museum Rambut di kota Avanos, Turki ini dibuat oleh seorang pengrajin bernama Galip.

Ide tersebut bermula ketika teman wanita yang dekat dengannya hendak meninggalkan Avanos kemudian ia memberikan sedikit potongan rambutnya sebagai kenang-kenangan.

Setelah itu ia pun getol mengoleksi potongan rambut dari para wanita yang berkunjung ke tokonya hingga kini telah terkumpul lebih dari 16.000 untai rambut.

Kendati lokasinya tak di Indonesia, tentu butuh sejumlah usaha untuk melepas rasa penasaran terhadap deretan museum ekstrim tersebut.

Paling tidak, sudah ada bucket list agar ketika mengunjungi salah satu negara tadi, Anda tidak bingung lagi ingin kemana.