Mengajukan Pinjaman Darurat, Untuk Kamu Yang Butuh Dana Cepat

Setiap orang memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda. Ada yang pendapatannya mampu menutupi segala kebutuhan biaya yang ada, namun ada pula yang perlu mencari sumber pendapatan lain agar bisa menutupi kondisi finansialnya.

Mengajukan Pinjaman Darurat

Idealnya, ada tabungan yang dialokasikan dari pendapatan tiap bulannya sebagai sumber dana apabila membutuhkan biaya secara mendesak. Seperti untuk biaya kesehatan ataupun renovasi kecil rumah kalau ada kerusakan.

Namun, ada kalanya pendapatan justru habis untuk menutup segala kebutuhan. Sehingga tidak ada yang tersisa untuk ditabung sebagai dana darurat.

Apabila kondisi ini terjadi, kamu bisa mencari sumber pendanaan dengan mengajukan pinjaman darurat di berbagai sumber pinjaman yang ada saat ini. Seperti di perbankan, pegadaian, ataupun pinjaman online.

Setiap jenis pinjaman ini memiliki cara pengajuan yang berbeda-beda. Seperti pengajuan dana darurat lewat Kredit Tanpa Agunan di perbankan berbeda dengan cara pengajuan pinjaman di Pegadaian. Oleh karena itu, berikut penjelasan cara mengajukan pinjaman darurat dari berbagai sumber pinjaman:

Cara mengajukan pinjaman KTA di Bank

Kredit Tanpa Agunan merupakan salah satu produk pinjaman dari perbankan yang memberikan kredit. Tanpa harus adanya agunan yang diserahkan dari nasabah ke perbankan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut.

Dengan tidak adanya jaminan yang dibebankan kepada nasabah, maka bank memberikan pinjaman tersebut berdasarkan riwayat kredit si pemohon kredit. Riwayat kredit dibangun melalui kepemilikan kartu kredit, kredit motor atau mobil, kredit KPR, serta kredit lainnya yang dimiliki nasabah.

Pada saat mengajukan pinjaman darurat, pilihlah bank yang tepat dengan cara melakukan perbandingan suku bunga, tenor, serta limit kredit yang bisa didapatkan melalui KTA. Saat ini sudah banyak sekali bank yang memiliki fasilitas kredit KTA dan informasinya bisa didapatkan melalui brosur ataupun website dari bank yang bersangkutan.

Dokumen yang dibutuhkan untuk KTA

Dalam pengajuan KTA, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi agar proses pengajuan KTA bisa diproses oleh bank.

Dokumen yang perlu dilengkapi antara lain:

  • KTP dan KK
  • Akta nikah/cerai/kematian/perjanjian pra nikah
  • NPWP/SPT
  • Rekening tabungan 3 bulan terakhir
  • Slip gaji karyawan/surat keterangan penghasilan

Dokumen-dokumen tersebut perlu dilengkapi dalam bentuk fotocopy. Namun khusus untuk slip ataupun surat keterangan penghasilan pada umumnya akan diminta dalam bentuk asli untuk dilampirkan.

Apabila dokumen-dokumen tersebut sudah lengkap, kamu bisa datang langsung ke bank yang menjadi pilihan untuk mengajukan KTA. Bisa pula dilakukan melalui internet untuk pengajuan KTA Online. Tentunya melalui aplikasi resmi yang disediakan bank.

Lalu bank akan melakukan verifikasi dan survey pada dokumen yang dilampirkan nasabah. Kamu perlu memastikan seluruh data yang dilampirkan dalam dokumen adalah benar.

Selain itu, kamu juga perlu memberitahu orang rumah ataupun kantor apabila mengajukan proses pinjaman KTA. Agar pada saat pihak bank melakukan verifikasi, orang rumah ataupun kantor bisa membantu memberikan informasi yang dibutuhkan.

Apabila seluruh tahap tersebut sudah dilakukan, maka kamu perlu menunggu keputusan dari bank. Apakah dana pinjaman bisa dicairkan dalam jangka waktu 3 hingga 7 hari kerja.

Namun, sebelum kamu mengajukan pinjaman darurat seperti KTA, pastikan kamu sudah melakukan berbagai pertimbangan. Seperti berapa jumlah dana yang dibutuhkan serta untuk apa dana tersebut digunakan.

Banyak yang menganggap pengajuan kredit KTA sangat mudah dan menjadi solusi saat menghadapi kebutuhan dan masalah keuangan yang mendesak. Namun, proses ini harus disertai perencanaan yang matang agar KTA tidak menjadi beban bagi kondisi keuangan di masa depan.

Jangan sampai kamu gagal membayar cicilan KTA yang sedang berjalan. Karena akan ada utang bunga dan denda yang timbul akibat kondisi tersebut. Sehingga beban utang yang harus dibayarkan menjadi lebih besar.

Kamu perlu memperhitungkan besaran rasio utang apakah masih bisa tertutupi oleh penghasilan setiap bulannya. Selain itu, hitung pula jumlah utang lainnya yang sudah ada sebelumnya.

Pengajuan pinjaman melalui Pegadaian

Selain melalui KTA perbankan, kamu juga bisa mengajukan pinjaman darurat melalui Pegadaian. BUMN ini memiliki berbagai jenis kredit yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Pegadaian memiliki beberapa jenis pinjaman, antara lain Kredit Cepat Aman, Kredit Angsuran Dengan Sistem Gadai, Kredit Angsuran Sistem Fidusia, Kredit Cepat Aman Prima, Produk Kreasi Fleksi, dan Pegadaian Rahn yang masing-masing memiliki prosedur tata cara dan kelebihan serta kekurangan yang berbeda.

Salah satu jenis kredit yang bisa diajukan di Pegadaian adalah Kredit Cepat Aman (KCA). KCA adalah sistem gadai yang diperuntukkan ke semua nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif ataupun produktif. KCA bisa jadi solusi pembiayaan dengan cara mudah, aman, dan cepat.

Pada saat mengajukan kredit, nasabah harus membawa agunan berupa barang berharga seperti emas batangan, perhiasan emas, kendaraan, laptop ponsel, serta barang berharga lainnya ataupun surat penting kendaraan.

Layanan produk ini tersedia di lebih dari 4.400 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. Prosedur yang dijalankan juga sangat mudah karena nasabah hanya perlu membawa agunan saja ke outlet Pegadaian. Proses pencairan juga cepat, hanya sekitar 15 menit.

(Baca Juga: Hindari Kesalahan Kesalahan Peminjam KTA Yang Perlu Kamu Tahu!)

Limit pinjaman mulai dari Rp50 ribu hingga Rp5 miliar tergantung jenis barang berharga yang diagunkan. Akan tetapi, jangka waktu pinjaman hanya bisa selama 4 bulan atau 120 hari saja, serta dapat diperpanjang dengan membayar sewa modal atau mengangsur sebagian dari uang pinjaman.

Sementara itu, pelunasan bisa dilakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu. Kamu juga tidak perlu membuka rekening terlebih dahulu. Nasabah yang mengajukan kredit ini bisa mendapatkan pinjaman berbentuk uang tunai.

Sewa modal ataupun bunga yang ditetapkan pada jenis kredit ini mulai dari 0,75% per 15 hari dengan biaya administrasi Rp2 ribu hingga Rp125 ribu.

Dokumen yang diperlukan untuk mengajukan kredit ini selain adanya agunan, adalah berupa fotokopi KTP atau identitas diri lainnya. Apabila yang diagunkan adalah surat berharga, maka perlu diserahkan yang aslinya, baik berupa BPKB, STNK, ataupun surat berharga lainnya. Nasabah juga harus menandatangani surat bukti kredit.

Sementara itu, untuk jenis-jenis kredit lainnya dari Pegadaian secara umum sama karena membutuhkan adanya agunan berupa barang berharga ataupun surat berharga. Selain itu, besaran jumlah kredit yang dicairkan bergantung pada nilai dari barang yang diagunkan.

Masa waktu pinjaman dari Pegadaian rata-rata bertenor pendek. Dengan jangka waktu pinjaman pada produk kredit tertentu paling lama selama 36 bulan atau 3 tahun.

Informasi lebih lengkap terkait ragam kredit dari Pegadaian bisa dilihat di website resmi Pegadaian ataupun dengan datang ke outlet resmi Pegadaian untuk bisa mengatasi masalah tanpa masalah.

Pengajuan pinjaman melalui pinjaman online

Pengajuan pinjaman online saat ini juga sedang marak digandrungi masyarakat karena prosesnya mudah dan cepat, serta tidak perlu ada barang yang dijadikan agunan.

Karena lebih mudah, bunga pinjaman yang dipatok oleh pinjaman online juga jauh lebih besar daripada bunga yang ditetapkan perbankan ataupun Pegadaian dengan besaran bunga maksimal 0,8% per hari.

Selain itu, pinjaman online juga mengenal biaya provisi sebesar 5-8% dari total pinjaman, biaya administrasi 1% dari total pinjaman, dan biaya layanan sebesar 1% dari total pinjaman. Apabila kamu telat membayar cicilan juga bisa dikenakan denda keterlambatan 1% dan bila keterlambatan melampaui 14 hari, dendanya akan menjadi 2%.

Cara pengajuan pinjaman melalui pinjaman online financial technology peer to peer lending sangat mudah, hanya dengan mengunduh aplikasi pinjaman online yang dipilih, kemudian isi aplikasi pinjaman dengan menyertakan informasi berupa data diri, KTP, serta informasi lain yang dibutuhkan secara online.

Sebaiknya, bandingkan dahulu jasa dan layanan antar fintech peer to peer lending sebelum mengajukan pinjaman. Dan yang terpenting adalah kamu harus memastikan hanya mengajukan pinjaman melalui peer to peer lending yang legal serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Jangan pernah sekalipun mengajukan pinjaman melalui pinjaman online ilegal. Karena akan membuat kamu terjerat dalam utang dengan bunga yang sangat besar. Cari tahu informasi mengenai fintech peer to peer lending yang legal ataupun ilegal melalui website Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK menginformasikan bahwa ada 120 entitas pinjaman yang memberikan penawaran kredit secara ilegal dan sangat berbahaya. Kamu perlu waspada karena banyak peer to peer lending ilegal yang beroperasi melalui website, aplikasi, ataupun penawaran melalui SMS.

Pada saat membutuhkan dana mendesak, kamu perlu memastikan opsi ataupun pilihan sumber pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi keuanganmu.

Hal terpenting yaitu dengan memastikan bahwa pinjaman tersebut benar-benar dibutuhkan dan pada saat dana pinjaman sudah tersedia, alokasikan untuk menutupi kebutuhan mendesak tersebut. Jangan digunakan untuk kepentingan lainnya yang tidak mendesak.

Apapun jenis pinjaman yang kamu ajukan, pastikan untuk bisa membayar cicilannya secara rutin dan tepat waktu agar terhindar dari denda dan jeratan utang yang membengkak.