Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Deposito?

5 Alasan Reksadana Itu Menguntungkan untuk Kelola Dana

Suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan biasa. Karena itu, deposito bisa dimanfaatkan sebagai investasi bagi pemula dengan risiko rendah.

Setiap bank bisa menawarkan bunga yang berbeda-beda. Nilainya bisa mencapai lebih dari 5%, dan lebih tinggi dari tabungan biasa yang kerap mematok bunga kurang dari 2%.

Setoran awal minimal untuk deposito biasanya berada di kisaran Rp1 juta – Rp8 juta, tetapi ada produk tertentu yang khusus untuk menyimpan dana dalam jumlah jauh lebih besar lagi. Karena memiliki jangka waktu tertentu, apabila mencairkan sebelum waktunya nasabah akan terkena denda.

Deposito sangat cocok bagi seseorang yang tengah mendapatkan uang dalam jumlah cukup banyak, tetapi belum akan menggunakannya dalam waktu dekat. Selain aman karena dana tersimpan di bank, juga akan mendapatkan keuntungan yang lumayan.

Tak hanya dalam bentuk mata uang rupiah, ada pula deposito dengan mata uang asing atau valuta asing, yang disebut Deposito Valas.

Mengingat deposito tergolong investasi yang minim risiko, maka cocok untuk seseorang yang tidak siap menempatkan dana di instrumen investasi dengan risiko tinggi seperti saham atau reksadana saham.

(Baca juga:  4 Strategi Agar Deposito Jadi Investasi Menguntungkan)

Mengenal Jenis-Jenis Deposito

Mau Mulai Menabung Saham, Ini Panduan Lengkapnya

Deposito terdiri dari beberapa jenis. Apabila tertarik membeli deposito, pahami dulu beberapa jenis deposito yaitu Deposito Berjangka, Deposito On Call, dan Sertifikat Deposito.

1. Deposito Berjangka

Bentuk deposito ini yang paling umum. Seperti namanya, deposito yang satu ini memiliki jangka waktu tertentu yaitu 1, 2, 3, 6, 12, 18, atau 24 bulan. Nasabah hanya dapat mencairkan dana sesuai tanggal yang disepakati dengan bank.  Deposito berjangka terbit atas nama perorangan atau lembaga.

Pada deposito berjangka, terdapat dua sistem yang memudahkan nasabah, yaitu Automatic Roll Over dan Non Automatic Roll Over. Deposito Automatic Roll Over merupakan deposito yang akan diperpanjang otomatis oleh pihak bank apabila jatuh tempo. Sedangkan Deposito Non Automatic Roll Over tidak akan diperpanjang otomatis.

(Baca juga: 5 Investasi yang Cocok untuk Karyawan Kantoran dengan Gaji Rp 5 Juta)

2. Sertifikat Deposito

Bentuk selanjutnya adalah Sertifikat Deposito. Deposito dalam bentuk ini memiliki sertifikat, sehingga dapat diperjualbelikan atau pindah tangan ke orang lain. Pada sertifikat deposito, bunga bisa dibayarkan di awal saat nasabah menempatkan dana.

3. Deposito On Call

Deposito On Call merupakan deposito dengan jumlah besar mencapai puluhan hingga ratusan juta. Deposito On Call memiliki jangka waktu lebih singkat yaitu minimal 7 hari dan maksimal kurang dari satu bulan.

Kelebihannya adalah suku bunganya tidak mengikuti ketentuan bank, tetapi berdasarkan negosiasi dengan pihak bank.

(Baca juga:  Bukti Deposito Syariah Lebih Baik Dibanding Deposito Konvensional)

Fakta Penting Seputar Deposito

tips kaya di usia muda _ investasi - CekAja.com

Suku bunga deposito yang tinggi tentu terlihat menggiurkan. Namun, berhati-hatilah karena suku bunga yang terlalu tinggi bisa jadi tidak aman. Mengapa? Cari jawabannya dalam dua fakta penting terkait deposito berikut ini :

LPS Menjamin Deposito dengan Syarat Tertentu

Pemerintah memiliki Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang akan bertanggung jawab terhadap simpanan di bank apabila terjadi sesuatu yang buruk. Namun, terdapat syarat tertentu agar simpanan bisa terjamin, salah satunya terkait suku bunga simpanan.

LPS menetapkan batas tertentu untuk suku bunga. Jadi, apabila terdapat simpanan (termasuk deposito) yang suku bunganya melebihi batas tersebut, tidak akan dijamin. Untuk periode 16 Mei 2017 – 14 September 2017, batas untuk Bank Umum adalah 6,25%.

Deposito Adalah Objek Pajak

Deposito dikenakan pajak apabila jumlahnya di atas Rp7,5 juta. Untungnya, pemerintah telah memangkas besar pajak deposito sehingga menjadi lebih ringan. Pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 26/PMK.010/2016, pajak deposito mulai dari 2,5% tergantung jangka waktu atau sumber dana.

Tips Investasi Deposito

Sebelum menyimpan dana dalam bentuk deposito, perhatikan 3 hal berikut:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Menentukan tujuan investasi penting karena akan memudahkan untuk menentukan jangka waktu deposito. Dengan adanya tujuan yang pasti, deposito pun bisa mencair di waktu yang tepat. Nantinya, nasabah dapat menggunakan hasil investasi sesuai kebutuhan yang direncanakan.

2. Jangan Lupa Membandingkan

Seperti telah disebutkan di atas, bank bisa menawarkan deposito dengan suku bunga yang berbeda satu sama lainnya. Untuk itu, demi memperoleh keuntungan yang maksimal, sebaiknya bandingkan terlebih dahulu produk deposito satu dengan lainnya.

Agar lebih mudah, carilah toko finansial yang menyediakan produk deposito seperti CekAja.com. Sebelum memilih deposito, nasabah dapat membandingkan berbagai jenis deposito khususnya dari segi suku bunga yang ditawarkan.

3. Jangan langsung tergiur bunga tinggi

Setiap orang pasti menginginkan mendapatkan hasil tertinggi ketika berinvestasi. Namun, tak selamanya suku bunga deposito yang tinggi akan menguntungkan.

Mengapa? Ingat, LPS hanya menjamin deposito dengan batasan tertentu, salah satunya dari segi suku bunga. LPS selalu memperbarui batasan tersebut, kita dapat mengeceknya langsung di website resmi LPS.