Mengenal Jeff Bezos, Salah Satu Orang Terkaya di Dunia
3 menit membacaJeff Bezos, familiarkah kamu dengan nama ini?
Bezos, pendiri sekaligus CEO Amazon, merupakan salah satu orang paling berpengaruh di bidang teknologi dan masuk dalam jajaran Daftar Terbaru Miliarder & Orang Terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$ 59,2 miliar. Toko online serba ada miliknya, Amazon.com, bahkan menyentuh rekor penjualan hingga US$100 miliar.
Namanya memang tidak setenar Bill Gates atau Mark Zuckerberg. Tapi, perjalanan hidup Jeff Bezos pun layak dipelajari bagi kamu yang tengah merintis jalan menuju kesuksesan. Berikut ini ulasannya.

Bezos Bukan Ayah Kandungnya
Ibu Jeff, Jackie, masih remaja ketika melahirkannya pada tahun 1964. Pernikahan ibu dan ayah kandung Jeff tidak berlangsung sampai setahun. Ibunya kemudian menikah dengan imigran asal Kuba, Mike Bezos, yang turut membesarkan Jeff.
Miliarder berkepala plontos ini tidak tahu kalau Mike bukan ayah kandungnya sampai dia berusia 10 tahun.
Tunjukkan Kecerdasan Sejak Kecil

Jeff sudah menunjukkan kecerdasan sejak kecil. Saat balita, dia membongkar boks bayi menggunakan obeng karena dia ingin tidur di kasur sungguhan. Kemudian saat masih anak-anak, dia juga pernah membuat alarm elektrik untuk memberi sinyal jika saudaranya masuk ke kamar.
Kakeknya, Preston Gise, merupakan inspirasi terbesar bagi Jeff untuk sukses di bidang akademik. Dalam sebuah pidato penghargaan tahun 2010, Jeff berkata jika kakeknya mengajarinya kalau ‘Lebih susah menjadi orang baik dibandingkan orang pintar’.
Penuh Ide Kreatif

Saat sekolah dulu, Jeff ingin menjadi pebisnis di bidang antariksa. Kini impian masa kecilnya ini tercapai, karena selain memiliki Amazon.com, Jeff memiliki perusahaan penjelajah luar angkasa yang diberi nama Blue Origin.
Sejak kecil Jeff memang penuh dengan ide kreatif. Setelah melewati musim panas menyengsarakan saat remaja, Jeff dan istrinya coba-coba membuat DREAM Institute, sebuah program kemping musim panas untuk anak-anak.
Meski Jeff memberlakukan tarif US$600 per anak (tarif yang cukup mahal untuk kemping selama 10 hari), dia berhasil mengajak enam peserta dan mendapatkan untung banyak dari sana.
Semangat Membangun Perusahaan Sendiri

Jeff mendapatkan gelar sarjana ilmu komputer dari Princeton. Setelah lulus, dia menolak tawaran dari Intel dan malah memilih bergabung dengan startup bernama Fitel. Keluar dari Fitel, Jeff mendapatkan pekerjaan di perusahaan pendanaan D.E. Shaw. Dia berhasil menjadi senior vice president hanya dalam empat tahun.
Bezos memutuskan untuk meninggalkan D.E. Shaw meski kariernya sangat bagus. Bosnya, David E. Shaw, berusaha meyakinkan Jeff untuk tetap bekerja. Namun Jeff sudah bertekad untuk membangun perusahaan sendiri. Dia merasa lebih baik gagal dalam berbisnis startup daripada tidak pernah mencoba sama sekali.
Mulai Amazon dari Garasi

Pada 1994, Bezos membaca artikel yang menerangkan kalau situs terus tumbuh, pertumbuhannya bahkan mencapai 2.300% dalam setahun. Dia lalu memutuskan untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan tersebut.
Dia membuat 20 produk paling memungkinkan untuk dijual secara online. Dengan berbagai pertimbangan, Jeff memutuskan untuk menjual buku sebagai produk dari amazon.com.
Jeff memulai Amazon.com dari garasi di rumahnya. Tak disangka, startup yang dibangunnya cepat meraih sukses. Tanpa promosi, Amazon berhasil menjual buku ke seluruh Amerika dan 45 negara berbeda hanya dalam 30 hari peluncuran. Dua bulan kemudian, Amazon meraih keuntungan US$20.000 hanya dalam seminggu.
Di masa-masa awal membangun bisnis, sebuah bel akan dibunyikan jika ada kostumer yang membeli. Kemudian seluruh karyawan akan berkumpul untuk mengetahui apakah mereka kenal dengan kostumer tersebut atau tidak. Hanya butuh empat minggu sampai bel terus menerus berbunyi saking banyaknya pembeli. Sekarang mereka tidak lagi menggunakan bel tersebut.
Dikenal Sebagai Bos Penuntut

Terlepas dari kesuksesannya sebagai pebisnis, Jeff Bezos dikenal sebagai bos yang suka menuntut dan mudah marah dengan karyawan. Dia juga melarang penggunaan Powerpoint dalam presentasi.
Sebaliknya, dia mengharuskan karyawan untuk menuangkan ide mereka dalam enam lembar kertas untuk merangsang kebiasaan berpikir kritis, alih-alih menggunakan poin-poin sederhana.
Selain dikenal tegas, dia juga dikenal sebagai bos yang hemat. Jika Google memberikan segala fasilitas nyaman termasuk makanan gratis bagi karyawannya, tidak demikian dengan Jeff. Tapi ternyata, Jeff merupakan salah satu investor Google saat perusahaan bentukan Sergey Brin ini masih berstatus startup. Pada 1998, Jeff menanamkan US$250.000. Uang tersebut kini bernilai US$2,2 miliar.
Membeli Washington Post

Pada Agustus 2013, Jeff membeli The Washington Post senilai US$250 juta. Setelah dipegang Jeff, Washington Post tumbuh cepat. Pada Oktober di tahun yang sama, The Washington Post berhasil mengalahkan The New York Times dalam meraih pengunjung baru.
(Baca juga: Pebisnis Pemula Akan Cepat Sukses Jika Ikuti 5 Cara Ini)
“Yang terpenting dari sebuah perusahaan adalah kemauan untuk mencoba hal baru dan menghargai kegagalan meskipun berada di posisi sulit.”
Kini Amazon.com yang dimulai di garasi dikenal sebagai e-commerce terbesar di Amerika. Pada awal tahun 2016, Bezos memiliki kekayaan yang diestimasi lebih dari US$ 59,2 miliar dan menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Mau mengikuti jejak Bezos sebagai pengusaha?