Mengenal Pengertian Biaya Tetap Serta Pengaruhnya Terhadap Break Event Point

Menjalankan suatu bisnis tentu membutuhkan serangkaian biaya guna menunjang keberhasilan produk yang akan dipasarkan.

Dari sekian banyaknya jenis biaya tersebut, biaya tetap alias fixed cost lah yang konstan dan tidak terikat dengan adanya unit yang di produksi.

Lantas, apa pengertian biaya tetap itu? Simak informasi serta pengaruhnya terhadap break event point disini!

Mengenal Pengertian Biaya Tetap Serta Pengaruhnya Terhadap Break Event Point

Biaya tetap merupakan biaya yang sifatnya statis walau terdapat perubahan dari segi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.

Biaya ini akan terus-menerus ada bahkan saat perusahaan sedang tidak melakukan aktivitas apapun.

Misalnya saat proses produksi, perusahaan wajib membayar sejumlah biaya tetap dengan besaran produksi tertentu.

Namun, saat biaya tetap disandingkan dengan unit produk, keduanya justru menghasilkan gagasan berbeda.

Bila produksi yang dilakukan kian meninggi maka biaya tetap per unitnya akan semakin menurun, begitupun sebaliknya, semakin menurun tingkat produksi yang dilakukan maka biaya per unit nya akan meninggi.

Jenis-jenis Biaya Tetap

Umumnya biaya tetap dibagi menjadi 2 jenis, biaya tetap yang telah ditentukan dan biaya tetap kebijakan. Keduanya mengacu pada pengertian biaya tetap yang sudah dijelaskan sebelumnya.

1. Biaya tetap yang telah ditentukan

Biaya tetap yang telah ditentukan atau committed fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan guna menjaga eksistensi perusahaan.

Pengertian biaya tetap yang satu ini masih erat kaitannya dengan investasi fasilitas dan struktur organisasi dalam perusahaan.

Apabila sewaktu-waktu perusahaan mengalami kebangkrutan, biaya ini tetap harus dikeluarkan.

Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan wajib menyusun perencanaan matang terkait rencana produksi dan penjualan.

Pasalnya, ketika biaya ini telah diterbitkan, manajemen perusahaan tidak memiliki wewenang khusus untuk mengubahnya mengingat sifat dari biaya tetap ini yang jangka panjang dan tidak dapat dikurangi secara mendadak.

2. Biaya tetap kebijakan

Biaya tetap kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan.

Pengertian biaya tetap yang satu ini mengarah pada ciri-cirinya, yaitu bersifat jangka pendek dan dapat diubah sewaktu-waktu, bila terjadi perubahan biaya diluar perkiraan manajemen.

Walaupun suatu perusahaan jarang mengeluarkan dana untuk biaya tetap kebijakan, tapi perlu diketahui bahwa nilai dari biaya ini justru berdampak besar bagi keberlangsungan bisnis, sehingga pihak manajemen harus mengkaji ulang pengeluaran maupun pembatasan biaya.

Idealnya, pemotongan biaya tetap kebijakan dapat dilakukan dalam jangka waktu singkat, yakni hitungan bulan hingga setahun.

Jika lebih dari itu, ditakutkan perusahaan mengalami kerugian karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan serupa lainnya.

Beda Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Ketika mencari Break Event Point, kamu harus mengetahui terlebih dahulu perbedaan pengertian biaya tetap dan biaya variabel.

Secara umum, biaya tetap adalah biaya yang sifatnya statis dan tidak terpengaruh meski jumlah barang dan jasa yang dihasilkan mengalami perubahan. Contoh dari biaya tetap adalah gaji, pajak dan biaya sewa bangunan.

Sedangkan, biaya variabel adalah biaya yang cenderung mengalami perubahan dalam output atau produk yang dihasilkan dan mengacu pada biaya elemen.

Biaya ini bervariasi dan dipengaruhi tingkat aktivitas perusahaan.

Adanya biaya variabel juga mempengaruhi tingkat persentase produksi, jadi bisa dikatakan ketika perusahaan tidak melakukan produksi, maka biaya variabel tersebut juga tidak akan ada. Contoh dari biaya variabel adalah bahan baku, biaya, dan komisi penjualan.

Contoh Perhitungan Biaya Tetap

Untuk memudahkan kamu dalam menentukan biaya tetap, mari kita buat perandaiannya dengan total biaya tetap Rp 20 juta dan output atau produk yang dihasilkan pada empat kuartal, masing-masing adalah 5000, 3000, 4000 dan 2000 unit.

Dilihat dari total biaya tetapnya yang tidak mengalami perubahan selama empat kuartal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

  • Pada kuartal pertama, total biaya per unitnya adalah Rp 20.000.000/5.000, yaitu Rp 4.000
  • Kuartal kedua, total biaya per unitnya adalah Rp 20.000.000/3.000, yaitu Rp 6.667
  • Kuartal ketiga total biaya per unitnya adalah Rp 20.000.000/4.000, yaitu Rp 5.000
  • Terakhir, kuartal ketiga dengan total biaya per unitnya adalah Rp 20.000.000/2.000, yaitu Rp 10.000

(Baca Juga: Cara Menghemat Uang Jajan Ala Mahasiswa Rantau)

Pengaruh Biaya Tetap Terhadap Break Event Point

Untuk menghitung break event point, kamu perlu memahami pengertian biaya tetap terlebih dahulu.

Pasalnya, biaya tetap merupakan komponen yang dibutuhkan oleh break event point untuk menghitung seberapa besar titik impas antara pendapatan dan pengeluaran produksi.

Dengan kata lain, break event point merupakan pedoman untuk mengetahui apakah besaran laba yang dihasilkan perusahaan, selaras dengan proses manufaktur dalam catatan akuntansi yang dibuat.

Selain untuk menentukan perubahan laba dan jumlah kerugian yang ditanggung perusahaan, break event point juga berfungsi untuk mengetahui berapa besar kapasitas yang tersisa setelah BEP tersebut dicapai, sehingga nantinya kamu bisa memperkirakan besaran laba yang bakal diterima.

Dapatkan berbagai informasi menarik seputar sektor ekonomi dan tips finansial lainnya, hanya di CekAja.com, di mana kamu juga bisa menemukan berbagai rekomendasi produk keuangan sesuai kebutuhan.