Mengenal Resesi Ekonomi dan 6 Tips Keuangan untuk Melaluinya

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 adalah negatif alias turun daripada tahun lalu.

Artinya, dunia akan mengalami resesi menyerupai krisis keuangan global 2008 atau bahkan lebih buruk dari itu.

resesi global 2020

Namun, tahukah kamu apa itu resesi ekonomi? Resesi ekonomi merupakan kelesuan ekonomi yang akhirnya berpengaruh pada berbagai sektor usaha lainnya, seperti lapangan kerja, investasi, hingga keuntungan perusahaan.

Tidak berhenti di situ, jika berlangsung secara berkepanjangan, resesi akan makin parah sehingga menjadi depresi ekonomi dan bisa berakibat fatal bagi perekonomian suatu negara.

Negara yang mengalami depresi ekonomi berarti mengalami kebangkrutan atau kolaps. Ketika sudah berada dalam tahap berbahaya ini, pemulihan perekonomian akan lebih sulit dilakukan.

Ciri-ciri Resesi Ekonomi

Untuk mengetahui apakah suatu negara mengalami resesi ekonomi ada beberapa ciri yang bisa dilihat antara lain:

  • Pertumbuhan ekonomi yang melambat selama 2 kuartal (enam bulan) berturut-turut
  • Inflasi atau deflasi yang terlalu tinggi
  • Nilai impor lebih banyak dari ekspor
  • Pengangguran tinggi
  • Tidak seimbangnya antara produksi dan konsumsi

Prediksi IMF

Meski begitu IMF masih optimis dunia tidak akan sampai pada depresi ekonomi, pasalnya di prediksi pada 2021 sudah terjadi pemulihan. Untuk mencapai itu, sangat penting bagi negara-negara di mana pun itu agar memprioritaskan penanggulangan dan memperkuat sistem kesehatan.

IMF juga mendukung langkah-langkah kebijakan fiskal yang telah ditempuh banyak negara untuk meningkatkan sistem kesehatan, melindungi pekerja, dan perusahaan yang terdampak. IMF juga menyambut baik respon kebijakan bank-bank sentral utama yaitu melonggarkan moneter.

Nah, agar kondisi keuangan kamu dan keluarga tetap sehat menjelang resesi ekonomi, ada baiknya melakukan 6 tips berikut ini:

1. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat atau emergency fund merupakan dana yang dipersiapkan untuk kondisi darurat yang tidak terduga, misalnya kehilangan pekerjaan akibat Corona.

Untuk bisa memiliki dana darurat yang ideal, biasakan untuk mencatat pengeluaran, berhemat, dan kalau perlu buka tabungan khusus yang bisa men-auto debet setiap bulannya.

2. Jangan Menumpuk Utang

Di zaman yang sulit seperti ini, bisa jadi dana yang tersedia tidak cukup. Namun usahakan sebisa mungkin untuk tidak menumpuk utang.

Sebab, kala krisis atau resesi terjadi dan kondisi keuangan makin sulit pasti untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah pas-pasan dan tidak ada lagi uang untuk membayar utang.

(Baca juga: Cara dan Syarat Lengkap Mendapatkan Token Listrik Gratis dan Keringanan Utang Saat Pandemi)

3. Mempersiapkan Kebutuhan Pokok

Bersiap sangat berbeda dengan panik sehingga menyebabkan membuat harga barang pokok naik lebih cepat dari biasanya.

Misalnya seperti saat ini, meski baru prediksi kamu bisa bersiap dengan mulai mengumpulkan barang bahan pokok tanpa menggagu stabilitas harga dengan membeli secara berlebihan.

Misalnya kamu bisa menyetok makanan kaleng seperti sarden dan makanan beku yang bisa bertahan cukup lama.

Kalau punya uang lebih, kamu juga bisa mulai mengumupulkan susu dan juga popok agar saat terjadi yang tidak dikehendaki sudah bersiap.

Selain itu, jangan lupakan untuk menyediakan vitamin dan suplemen lainnya agar menjaga tubuh tetap sehat.

4. Berhemat

Berhemat tentu sangat berbeda dengan pelit. Usahakan berhemat selagi bisa agar saat ada hal darurat keadaan finansila masih bisa diandalkan.

Kamu boleh menghibur diri dengan sesekali membeli hal yang kamu inginkan sebagai hadiah usai bekerja keras, tapi bukan berarti hal itu dilakukan terus menerus dan menggerus tabungan kamu.

Saat ingin membeli sesuatu, pastikan hal tersebut memang kamu butuhkan bukan hanya mengikuti nafsu yang akan kamu sesali.

5. Tetap Membantu Sesama

Jangan mentang-mentang kamu tengah berhemat kamu kemudian tidak peduli terhadap sesama dan lupa beramal.

Apalagi membatu sesama merupakan ajaran agama apapun, jadi pastikan meski kamu tengah bersiap untuk keadaan terburuk kamu jadi tidak pedulian dan melupakan kewajiban kamu untuk membantu sesama.

(Baca juga: Jangan Cuma Pamer Duit di ATM! Ini Daftar Artis yang Berdonasi Atasi Corona)

Apalagi saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain, kalau kamu memang tidak punya uang, kamu sangat mungkin untuk bisa memberikan apapun yang kamu anggap berlebih dari yang kamu punya.

6. Tempat Tinggal yang Aman dan Nyaman

Resesi ekonomi menyebabkan bukan hanya keluarga kamu yang terdampak, tapi banyak orang dan boleh jadi ingin membuat tingkat kejahatan meningkat. Oleh karena itu, usahakan memiliki tempat tinggal dan tempat tinggal dalam keadaan yang aman.

Ekonomi yang tidak stabil membuat banyak orang gelap mata dan berani melakukan tindak kejahatan untuk bertahan hidup.

Selain keamanan, pastikan pula listrik dalam keadaan menyala, bahkan kalau memungkinkan isilah daya hingga batas maksimal sehingga tetap nyaman kalau pun harus bertahan di rumah.

Itu tadi sejumlah tips yang bisa kamu lakukan agar keluarga tercinta bisa terhindar dari imbas buruk resesi ekonomi.

Jika kamu benar-benar terdesak dan butuh pinjaman uang, upayakan meminjam uang dari layanan pinjaman online yang resmi dan sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

CekAja.com merekomendasikan UangTeman, sebagai layanan pinjaman online yang terpercaya. Ajukan pinjaman UangTeman lewat CekAja.com, yang pastinya diproses dengan cepat dan mudah persyaratannya. Ajukan sekarang!