Mengenal Sindrom Steven Johnson yang Membuat Al Ghazali Pingsan

Beberapa hari lalu, artis sekaligus anak musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty, yakni Al Ghazali diketahui pingsan saat mengendarai mobil di kawasan Condet, Jakarta Selatan.

Dari keterangan sang ayah, Al diduga mengidap Sindrom Steven Johnson. Mari mengenal sindrom tersebut secara lebih dekat.

Iuran BPJS Kesehatan Siap Naik 2 Kali Lipat Lo!

Dalam ilmu kesehatan, penyakit yang disebut Sindrom Steven Johnson ini tergolong langka di Indonesia. Seperti apa penyebab, gejala, dan cara penaganannya? Simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Munculnya Sindrom Steven Johnson

Sindrom Stevens Johnson merupakan suatu bentuk reaksi yang terjadi disebabkan oleh obat-obatan. Selain itu, sindrom ini dapat juga terjadi karena jamu dan zat-zat lain yang berbahaya. Oleh karenanya, pengidap harus berhati-hati ketika mengonsumsi obat atau jamu.

Adapun contoh obat-obatan yang memicu kemunculan sindrom ini adalah:

  • Obat-obat anti-asam urat, misalnya allopurinol
  • Obat-obat Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) yang banyak dipakai untuk meredakan nyeri, misalnya asam mefenamat, asam salisilat, atau piroxicam
  • Obat antibiotik, khususnya Penicilin
  • Obat kejang, biasanya dipakai oleh pengidap epilepsi

Seperti yang dikatakan Ahmad Dhani, penyakit langka ini juga tergolong genetik. Ada gen tertentu yang mempengaruhi, misalnya Gen HLA-B 1502 atau HLA-B 1508 yang membuat seseorang akan berisiko terkena sindrom ini.

Kemudian pada kasus tertentu, Sindrom Steven Johnson bisa dipicu pula oleh rangsangan fisik seperti tindakan radioterapi dan sinar ultraviolet.

Tapi kadang-kadang, penyebab pastinya tidak selalu bisa dipastikan sehingga sulit untuk dicegah.

Gejala Seseorang yang Mengalami Sindrom Steven Johnson

Saat sindrom ini muncul, ada beberapa gejala yang menandai seseorang itu kambuh. Pada fase awal, gejala-gejala tersebut meliputi demam, mata terasa panas, dan kelelahan.

Ketiga gejala tersebut jika dibiarkan bisa berujung pada kondisi tidak sadarkan diri, alias pingsan. Begitulah kira-kira yang dialami Al Ghazali.

Namun dalam gejala berikutnya, pengidap bisa mengalami hal lain yang lebih bereaksi pada tubuhnya secara fisik. Diantaranya adalah:

  • Betol-bentol berisi cairan
  • Ruam kulit bewarna kemerahan yang menyebar dalam waktu beberapa hari
  • Nyeri pada kulit
  • Pembengkakan wajah dan lidah
  • Kulit mengelupas
  • Persendian yang nyeri

Konsultan Alergi-Imunologi Anak, Prof. Budi Setiabudiawan mengatakan, Sindrom Stevens Johnson tidak menular, apalagi jika penyebabnya obat-obatan.

Akan tetapi kalau karena infeksi, pengidap dapat  berpotensi menularkan infeksi juga (bukan sindromnya).

(Baca juga: Intip Daftar Asuransi Kesehatan Rawat Jalan Terbaik 2020)

Pertolongan Pertama Pada Sindrom Steven Johnson

Hal pertama yang harus ditempuh untuk memulihkan sindrom ini tentunya berhenti mengonsumsi obat-obatan pemicu alergi.

Dokter sendiri hanya akan memberi obat khusus yang sifatnya anti alergi seperti antihistamin untuk meredakan gejala, atau kortikosteroid untuk mengontrol peradangan yang terjadi jika gejalanya cukup parah.

Pada tahap pengobatan selanjutnya, dokter akan melakukan terapi di rumah sakit. Terapi yang dirujuk biasanya adalah rehidrasi atau penggantian cairan tubuh yang hilang dengan menggunakan infus.

Jika terjadi luka, lapisan kulit mati harus dibersihkan kemudian lukanya ditutup dengan perban supaya tidak terjadi infeksi.

Penanganan yag intensif tersebut sangat perlu dilakukan sesegera mungkin saat sindrom hadir.

Sebab jika tidak, sejumlah komplikasi kemungkinan bisa muncul. Contohnya kerusakan organ dalam, kerusakan kulit permanen, infeksi darah, hingga gangguan mata.

Asuransikan Diri Anda, Segala Biaya Kesehatan Pun Diringankan

Tidak ada satupun orang yang menginginkan sakit. Tapi Anda bisa mencegahnya dengan melakukan konsultasi ke dokter spesialis, terutama jika Anda memiliki riwayat Sindrom Steven Johnson secara genetik.

Mengunjungi dokter spesialis mungkin terdengar mahal, tapi tidak jika Anda memiliki asuransi kesehatan. Jangankan biaya konsultasi, bill obat-obatan pun bisa ditanggung sepenuhnya oleh pihak asuransi.

Beberapa asuransi juga menanggung biaya untuk akomodasi ruangan, akomodasi ICU, tindakan bedah, rawat jalan, perawatan di rumah, layanan ambulan, cuci darah, dan lainnya.

Tentunya semua itu juga disesuaikan dengan isi perjanjian pada polis asuransi yang Anda pilih.

Yuk, mulai pilih asuransi kesehatan dari sekarang. Bandingkan, pilih, dan beli asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda secara online hanya di CekAja.com.