Mengenal Sosok Irfan Setiaputra, Dirut Garuda yang Baru

Perusahaan maskapai milik pemerintah, PT Garuda Indonesia (Persero), akhirnya menetapkan Irfan Setiaputra sebagai direktur utama setelah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 22 Januari 2020. Keberadaan Irfan Setiaputra menggantikan posisi Plt Dirut Garuda Indonesia, Fuad Rizal, sebagai pemegang tertinggi di maskapai plat merah tersebut.

Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra juga menggantikan posisi Dirut sebelumnya, Ari Askhara yang dicopot karena skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. Nama Irfan berhasil menyingkirkan dua kandidat lainnya yang namanya sempat ditujukan oleh Kementerian BUMN kepada Presiden Joko Widodo.

Selain Irfan, dalam jajaran direksi BUMN tersebut, juga dipilih Komisaris Utama Triawan Munaf dan Wakil Komisaris Utama Chairal Tanjung. Mereka akan mendampingi tugas Irfan sebagai direktur utama.

Sebagai pemimpin baru di maskapai plat merah, banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi Irfan. Misalnya, membereskan persoalan hubungan industrial yang selama ini tak pernah selesai antara manajemen dengan serikat pekerja terutama awak kabin.

Begitu juga dengan adanya dualisme serikat pekerja awak kabin yang tercipta sejak era dirut Ari Askhara. Tak hanya itu saja, Garuda Indonesia juga mempunyai banyak permasalahan lainnya, seperti kisruh manajemen, staf, dan pegawainya, hingga kinerja keuangan yang lesu.

Nah, mungkin masyarakat bertanya-tanya, siapakah sosok Irfan Setiaputra, dan kenapa dia bisa terpilih menjadi direktur utama PT Garuda Indonesia? Berikut penjelasannya.

1. Lulusan S-1 Teknik Informatika ITB

Pria ini ternyata merupakan lulusan S-1 Teknik Informatika ITB, yang terdaftar di angkatan 1989. Setelah lulus, dia pun mulai melanglang buana di sejumlah perusahaan di bidang teknologi informatika.

(Baca juga: Kejanggalan yang Dialami Awak Kabin Garuda)

2. Berpengalaman dalam memimpin perusahaan milik BUMN

Sebelumnya, Irfan merupakan direktur utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti). Dia ditunjuk oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, untuk menempati kursi pemimpin pada tahun 2009. Namanya pun mencuat setelah tiga tahun menjabat. Sayangnya, Irfan mengundurkan diri dari perusahaan pada tahun 2012, karena merasa gajinya terlalu kecil dibandingkan dengan jabatan sebelumnya.

3. Pernah memimpin beberapa perusahaan swasta

Sebelum bekerja di perusahaan milik pemerintah, Irfan juga tercatat pernah memimpin beberapa perusahaan milik swasta, seperti IBM, LinkNet, dan Cisco. Kemudian, selepas dari memimpin PT Inti, Irfan berkarier di PT Titan Mining Indonesia dari Agustus 2012 hingga Juni 2014. Kemudian, dia menjadi CEO PT Cipta Kridatama yang bergerak di sektor batu bara, pada rentang Juli 2014 hingga Mei 2017.

Irfan juga pernah diangkat sebagai COO ABM Investama Tbk PT (ABMM) sejak Mei 2015 hingga Mei 2016. Selanjutnya, Irfan menjadi President Director and CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017. Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, pria kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 ini merupakan CEO Sigfox Indonesia. Sigfox Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang mengelola jaringan Internet of Things (IoT) sejak Februari 2019 lalu.

4. Sempat deg-degan saat ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir, untuk menjadi Dirut PT Garuda Indonesia

Irfan mengaku sempat deg-degan saat Erick Thohir menunjuknya sebagai Dirut PT Garuda Indonesia. Sebelumnya, dia diajak berdiskusi oleh tim Menteri BUMN. Diskusi itu membahas tentang kelanjutan perusahaan-perusahaan milik BUMN ke depannya. Dia pun diminta pandangannya sebagai orang yang pernah memimpin salah satu BUMN. Namun, hal tersebut baru seputar diskusi saja, bukan tawaran sebagai direktur utama sebuah BUMN.

Hingga akhirnya, datanglah tawaran tersebut untuk menjadi direktur utama maskapai penerbangan plat merah. Suami dari Luthfiralda Sjahfirdi ini pun bersedia untuk menerimanya dan siap menjalankan amanah yang diberikan.

5. Penggemar mobil mewah

Irfan ternyata menggemari mobil-mobil mewah, terutama buatan Mercedes-Benz. Hal ini bisa dilihat di laporan di situs e-Announcement LHKPN. Dalam laporan tahun 2009 ketika dirinya masih menjabat sebagai Dirut PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), disebutkan bahwa dia memiliki 3 buah mobil mewah   Mercedes-Benz.

Mobil pertama ada Mercedes-Benz Vito buatan tahun 2000 yang dibelinya pada 2008 sebesar Rp125 juta. Mobil kedua ada Mercedes-Benz A150 buatan tahun 2007 yang dibelinya pada 2007 sebesar Rp150 juta. Terakhir, ada Mercedes-Benz E240 buatan tahun 2004 yang dibelinya pada 2007 senilai Rp400 juta. Namun, belum diketahui secara pasti apakah sekarang dia masih memiliki mobil-mobil tersebut atau sudah menjualnya.

6. Mengaku malu kalau keuangan BUMN disuntik modal terus oleh negara

Irfan mengaku malu kalau sampai keuangan Garuda Indonesia tidak stabil. Apalagi sampai harus terus menerus disuntik modal oleh negara. Karena itu, dia ingin agar keuangan PT Garuda Indonesia bisa kembali stabil.

Dia menilai kalau saat ini mulai banyak penumpang yang tak mempedulikan harga tiket pesawat untuk bepergian. Tetap ada saja yang menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Hal inilah yang akan menjadi sasaran Garuda Indonesia, agar bisa mendapatkan keuntungan dan tidak lagi disuntik modal dari negara.

(Baca juga: 5 Deputi Kementerian BUMN Jadi Bos di BUMN)

7. Buta soal dunia penerbangan

Jika melihat dari track record dirut PT Garuda Indonesia yang baru ini, sama sekali tidak ada yang berhubungan dengan dunia penerbangan.   Meskipun begitu, Irfan menegaskan kalau dirinya tidak akan mengecewakan dalam menjalankan amanah sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia. Pengalamannya dalam memimpin beberapa perusahaan akan dijadikan sebagai bekal tersendiri.

Itulah beberapa info yang berhasil dirangkum soal direktur utama PT Garuda Indonesia. Semoga dia bisa memajukan dunia penerbangan di Indonesia, dan menjadikan Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan yang terbaik di Indonesia.

Buat kamu para traveller, pasti sudah akrab sekali dengan nama Garuda Indonesia. Jangan lupa ya gunakan asuransi perjalanan tiap berlibur. Cek pilihannya di CekAja.com!