Mengenal Vaksin Pfizer Lebih Jauh, Benarkah Efektifitasnya Tinggi?
5 menit membacaSetelah menggunakan beberapa jenis vaksin, Pemerintah Indonesia menambah jumlah pasokan vaksin pada bulan Agustus mendatang. Ini saatnya kamu mengenal vaksin Pfizer sebagai salah satu vaksin baru yang bakal digunakan di Indonesia.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kini kian bertambah. Pasca larangan mudik saat Idul Fitri di bulan Mei lalu, kegiatan yang kembali normal kemudian memicu mobilitas warga yang tinggi. Belum lagi dengan adanya mutasi virus corona yang melahirkan varian baru, sehingga penularan pun semakin cepat.
Tingginya angka penderita Covid-19 di Indonesia tak ubahnya seperti banyaknya kasus yang terjadi di India beberapa waktu lalu. Karena tidak adanya sistem atau aturan yang jelas, serta ketidakpatuhan warga terhadap pembatasan kegiatan di luar rumah dan penerapan protokol kesehatan membuat kondisi semakin carut marut.
Saat ini banyak fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan merawat pasien virus corona. Kapasitas ranjang, tabung oksigen, dan jumlah tenaga kesehatan (nakes) membuat banyak pasien yang terlantar meskipun kondisinya sudah bergejala berat dan tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah lagi.
Maka dari itu, guna mencegah penularan virus Covid-19 semakin bertambah, Pemerintah menerapkan PPKM darurat di area Jawa dan Bali sebagai daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak. Selain itu, penambahan jumlah vaksin terus diproses lebih cepat agar lebih banyak warga yang menerima vaksin.
Sejak awal tahun 2021, Pemerintah sudah memulai proses vaksinasi massal. Mulai dari vaksin untuk tenaga kesehatan, kemudian vaksin untuk kaum lansia, dan hingga saat ini memasuki fase vaksinasi massal untuk warga usia 18 tahun ke atas.
Bulan Agustus mendatang, vaksin Pfizer yang diimpor akan menambah jenis vaksin untuk warga Indonesia. Maka dari itu, kamu wajib mengenal vaksin Pfizer lebih lanjut, mulai dari kandungan hingga cara kerja dan tingkat efektifitasnya.
(Baca Juga: Mengenal Varian Delta Covid-19 dan Serba-serbi Terlengkapnya)
Jenis Vaksin yang Sudah Lebih Dulu Digunakan
Sebelum mengenal vaksin Pfizer, Indonesia telah menggunakan beragam jenis vaksin Covid-19. Vaksin-vaksin ini sudah melalui uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM, dan mengantongi izin penggunaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Berikut daftarnya:
Vaksin Sinovac
Vaksin asal Tiongkok, yang berbahan dasar virus corona yang dimatikan (inactivated virus), sehingga tubuh bisa membentuk antibodi pada tubuh yang disuntikkan dua kali dengan jarak 14 hari.
Tingkat efektivitas sekitar 65 persen, dengan efek samping ringan seperti nyeri otot dan sakit kepala.
Vaksin Sinopharm
Vaksin lain asal Tiongkok yang juga berisi virus corona yang dimatikan. Tingkat efektivitas Sinopharm lebih tinggi jika dibandingkan dengan Sinovac, yakni sebesar 79 persen.
Jarak waktu pemberian vaksin yaitu 3 minggu, dengan dosis dua kali vaksin. Efek sampingnya masih tergolong ringan dan aman.
Vaksin Oxford-AstraZeneca
Vaksin asal Inggris yang dibuat dari hasil rekayasa genetika. Tubuh yang mendapat vaksin akan membentuk antibodi lebih dini untuk melawan virus corona.
Dosis vaksin yang perlu diberikan yakni dua kali dengan jarak waktu pemberian dosis antara 4 minggu sampai 12 minggu. Efektivitas sekitar 75 persen dengan efek samping yang berbeda-beda bagi tiap penerima vaksin, karena tergantung dengan respon tubuh penerimanya.
Contoh efek samping penggunaan vaksin AstraZeneca antara lain nyeri otot, gatal, demam, sakit kepala, mual, flu, batuk, penurunan nafsu makan, dan lain sebagainya.
Mengenal Vaksin Pfizer
Dari ketiga vaksin yang sudah digunakan, Indonesia berniat mengambil empat jenis vaksin baru. Yakni vaksin Pfizer, vaksin Moderna, dan vaksin Novavax yang ketiganya berasal dari Amerika Serikat, serta vaksin CanSino yang berasal dari Tiongkok.
Kali ini, CekAja akan memberikan informasi mengenai vaksin Pfizer, agar kamu semakin mengenal vaksin Pfizer lebih jauh.
Vaksin Pfizer adalah vaksin asal Amerika Serikat yang dibuat dari bahan genetik virus mRNA. Tubuh yang disuntikkan akan memproduksi protein yang mirip dengan virus corona.
Dengan begitu, sistem imun tubuh akan membentuk antibodi yang mampu melawan virus corona yang sebenarnya, saat tubuh penerima vaksin benar-benar terinfeksi.
Vaksin Pfizer diberikan dengan dosis sebanyak dua kali, dengan jarak wkatu pemberian vaksin pertama dan kedua sekitar tiga minggu.
Efektivitas vaksin Pfizer masuk ke dalam kategori tinggi, yakni sebesar 95 persen dan dosis lengkap akan bekerja secara efektif hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Artinya, vaksin Pfizer mampu bekerja untuk mencegah kondisi seseorang meburuk akibat infeksi virus corona selama 6 bulan.
Tingginya tingkat efektivitas ini tentu saja sangat baik untuk mereka yang mengenal vaksin Pfizer serta menerima suntikan vaksin jenis ini. Apalagi bagi orang-orang yang memiliki gangguan imun, atau penyakit bawaan yang lebih berisiko kesulitan melawan virus.
Dengan teknologi mRNA, vaksin Pfizer menghasilkan antibodi tingkat tinggi, sehingga sangat efektif melawan virus corona sekalipun bertemu dengan mutasi baru.
Efek samping yang ditimbulkan vaksin Pfizer sejauh ini tergolong aman, hanya berupa sakit kepala, demam, mual, bengkak di area suntikan, nyeri otot dan sendi, dan kelelahan.
Vaksin Pfizer Aman untuk Anak
Melalui uji klinis di Amerika Serikat, vaksin Pfizer terbukti memberikan efektifitasnya pada penerima vaksin usia 12 tahun ke atas. Maka dari itu, BPOM Amerika Serikat (FDA) setuju untuk menggunakan vaksin Pfizer sebagai vaksin yang diberikan untuk warganya yang masih tergolong anak-anak, yakni usia 12 tahun sampai 15 tahun.
Di Indonesia, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) sudah memesan vaksin Pfizer sebanyak lebih dari 5 juta dosis vaksin. Jika memungkinkan, pemerintah bahkan menjadwalkan kedatangan vaksin Pfizer hingga 10 juta dosis vaksin.
Dengan banyaknya jumlah dosis dan hasil uji klinis yang baik, semoga saja vaksin Pfizer juga akan diperuntukkan bagi anak-anak Indonesia. Mengingat saat ini anak-anak dan remaja usia di bawah 18 tahun belum bisa mendapatkan vaksin.
Sebab semakin banyak warga yang sudah disuntik vaksin, maka semakin meningkat pula angka kekebalan massal.
Selain Pfizer, sebelumnya hasil uji klinis vaksin Sinovac juga dinyatakan aman untuk anak-anak. Namun saat ini pemberian vaksin untuk anak-anak masih menunggu giliran, setelah seluruh warga usia 18 tahun ke atas mendapatkan vaksin terlebih dulu.
(Baca Juga: Cara Cegah Penularan Covid-19 di Dalam Mobil yang Wajib Dilakukan)
Tahan Disimpan di Kulkas
Pendistribusian vaksin di berbagai daerah di Indonesia sering kali terkendala oleh jauhnya lokasi, kesulitan akses, hingga kurangnya fasilitas tambahan. Kondisi geografis Indonesia yang luas serta merupakan negara maritim juga menghambat kelancaran vaksinasi massal secara serentak.
Karena membutuhkan waktu yang lama untuk proses distribusi, vaksin dikhawatirkan akan kadaluarsa atau kandungannya rusak saat di perjalanan karena penyimpanan yang kurang tepat serta suhu yang tidak sesuai.
Untungnya, baru-baru ini BPOM Amerika Serikat memberikan kabar baik terkait dengan ketahanan vaksin Pfizer. Yakni dikatakan bahwa vaksin Pfizer dapat disimpan di kulkas dengan suhu dua derajat hingga delapan derajat Celsius. Dalam suhu ini, vaksin Pfizer mampu bertahan hingga satu bulan lamanya.
Sebelumnya, pihak BPOM dari berbagai negara menyebutkan bahwa ketahanan vaksin Pfizer harus dijaga pada suhu minus 60 derajat hingga minus 80 derajat Celsius agar tahan lebih lama. Atau hanya bertahan lima hari jika disimpan pada suhu dua derajat hingga delapan derajat Celsius.
Itulah segala fakta mengenai vaksin terbaru agar kamu bisa mengenal vaksin Pfizer lebih mendalam.
Di masa pandemi ini, sudah selayaknya kamu memberikan proteksi ekstra untuk menjaga diri dari risiko biaya kesehatan yang kini semakin mahal.
Milikilah asuransi kesehatan dari penyedia asuransi terpercaya. Kamu bisa membandingkan produk asuransi serta mengajukannya via CekAja.com.
Kami akan membantumu memberikan rekomendasi asuransi kesehatan terbaik, yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Sehingga besaran premi dijamin terjangkau.
Untuk pengajuannya, kamu hanya perlu mengisi formulir pengajuan online serta membayar premi bulan pertama. Selanjutnya, kartu asuransi siap pakai akan langsung dikirimkan ke alamatmu.
Ayo segera berikan perlindungan dari risiko kesehatan di masa mendatang. Ajukan asuransi kesehatan lebih mudah lewat CekAja.com!