Mengenal Varian Delta Covid-19 dan Serba-serbi Terlengkapnya
5 menit membacaDunia kembali digemparkan dengan varian Delta Covid-19. Varian ini dianggap jauh lebih mematikan dari jenis virus Covid-19 lainnya. Lewat artikel berikut, yuk kita mengenal varian Delta Covid-19.

Awal Mula Kemunculan Varian Delta
Untuk mengenal varian Delta Covid-19, tentu kamu harus tahu dulu darimana virus ini pertama kali ditemukan bukan? Atau mungkin kamu sekilas telah membaca mengenai kemunculan awal varian tersebut?
Ya, benar. Varian Delta ini pertama kali ditemukan di India tepatnya pada akhir 2020. WHO menyebut bahwa varian Delta ini merupakan turunan dari linier B1617.
Mulanya, varian Delta ini disebut ‘varian India’, namun tak berapa lama diubah oleh WHO agar tidak terjadi kasus diskriminisasi negara.
Menurut WHO, varian Delta masuk dalam kategori ‘varriant of concern’, atau yang berarti memiliki tingkat risiko penularan lebih tinggi.
Tidak hanya itu saja, WHO juga sempat memprediksi bahwa varian ini bakal menjadi yang paling dominan secara global, sebab ditemukan peningkatan trasmisibilitasnya.
Tak perlu waktu lama, prediksi tersebut pun benar adanya, di mana varian ini telah dilaporkan meluas di hampir 70 negara di dunia, termasuk Indonesia.
(Baca Juga: Daftar Lokasi Vaksin di DKI Jakarta)
Mengenal Varian Delta Covid-19

Menurut para ahli, varian Delta ini memang memiliki tingkat penularan jauh lebih cepat, bahkan persentase angkanya dapat mencapai 60 persen ketimbang varian Alpha.
Tidak hanya itu saja, varian Delta pun dinilai dapat menyebabkan gejala jauh lebih parah, terutama bagi mereka yang memiliki sistem imun rendah serta belum melakukan vaksinasi.
Di Indonesia sendiri, varian Delta ini tercatat sebanyak 160 kasus. Itupun berdasarkan data Kemenkes per 20 Juni 2021 lalu.
Varian ini ditemukan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Banten, Gorontalo, dan Jawa Barat.
Dari sejumlah wilayah tersebut, varian Delta banyak terdeteksi di Jawa Tengah, dengan jumlah 80 kasus per 20 Juni.
Keganasan varian ini memang belum bisa tertandingi. Sehingga, orang-orang yang terpapar varian virus Delta tentunya akan mengalami gejala berat hingga berpotensi kematian jika imun tubuhnya lemah.
Mengutip Kompas.com, terdapat beberapa gejala yang pasti akan dialami oleh mereka yang tertular varian virus Delta, diantaranya seperti:
- Sakit kepala
- Telinga berdenging atau linu di bagian dalam
- Nyeri sendi
- Sakit perut
- Tidak selera makan
- Muntah
- Mual
- Nyeri sendi
- Demam
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Diare/mencret
Beberapa gejala di atas juga dapat dialami oleh anak-anak. Ya, varian ini sangat rentan ‘menyerang’ anak-anak.
Bahkan, menurut beberapa ahli medis Indonesia, varian Delta dapat menyebabkan berbagai gejala pada anak, termasuk gangguan sistem pernapasan dan pencernaan.
Apabila anak mengalami gejala-gejala varian Delta Covid-19 seperti yang disebutkan tadi, baiknya orangtua langsung menghubungi layanan kesehatan terdekat, dan jangan gunakan pengobatan sendiri di rumah.
Benarkah Lonjakan Virus Covid-19 di Indonesia Karena Varian Delta?

Kasus Covid-19 di Indonesia bisa dibilang mengalami lonjakan kembali. Per 28 Juni 2021, total kasus baru mencapai 20.694.
Mulanya, lonjakan kasus virus Corona ini dianggap karena Libur Lebaran lalu. Namun, hal itu tak senada dengan anggapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Menurut IDI yang CekAja lansir dari laman Kompas.com, peningkatan kasus Corona di Indonesia sendiri adalah karena varian Delta.
Penyebarannya yang cepat ditambah lagi peran masyarakat dan pemerintah yang diangap teledor menjadi faktor lainnya dari lonjakan kasus Corona saat ini.
Ketua Umum Pengurus IDI, Slamet Budiarto, juga turut meminta kepada pemerintah agar semakin memperketat akses bagi masyarakat dari luar negeri yang hendak masuk ke Indonesia.
Mengingat, riwayat penularan varian Delta ini terjadi karena perjalanan ke luar negeri dan sebagian lainnya dari transmisi lokal.
Tempat-tempat yang Harus Dihindari Guna Cegah Varian Delta

Lalu, bagaimana agar lonjakan virus Covid-19 dapat terkendali? Selain dari peran pemerintah, kita sebagai masyarakat juga bisa kok membuat varian Delta Covid-19 ini setidaknya enggak mengalami lonjakan.
Caranya sederhana, namun mungkin akan sulit dilakukan jika kita masih merasa ‘bosan’ hanya di rumah saja.
Padahal, di masa sekarang, memang baiknya di rumah saja melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak berkerumun di tempat umum.
Nah, berbicara mengenai tempat umum, setidaknya ada beberapa lokasi yang disarankan untuk tidak didatangi masyarakat, guna mencegah varian Delta Covid-19, diantaranya yaitu:
- Café
- Pasar
- Kantor/tempat kerja
- Tempat ibadah
- Transportasi umum
- Sekolah
(Baca Juga: Daftar Negara yang Menerapkan Vaksinasi Covid-19)
Belum Usai Varian Delta, Kini Muncul Lagi Varian Delta Plus

Nyatanya, bukan hanya varian Delta saja yang berbahaya. Baru-baru ini muncul kembali varian baru dan merupakan versi varian Delta yaitu Delta Plus.
Varian Delta Plus ini pertama kali dilaporkan badan kesehatan pemerintah Inggris, Public Health England pada awal Juni lalu.
Mengutip Kontan, varian Delta Plus telah terdeteksi di 11 negara dengan total sekitar 200 kasus. Delta Plus sendiri punya mutasi ekstra yang dijuluki K417N. Mutasi ini tidak sepenuhnya baru dan mempengaruhi protein spike.
Sama seperti varian Delta biasa, varian virus Delta Plus juga termasuk yang mengkhawatirkan lho.
Pasalnya, tingkat penularan dari varian ini dan ‘pengikatan’ pada reseptor sel paru-paru juga termasuk yang kuat.
Negara-negara yang dilaporkan memiliki kasus varian virus Delta Plus Covid-19 diantaranya India, Amerika, Inggris, Jepang, Nepal, Kanada, Polandia, Portugal, Rusia, Swiss, hingga Turki.
Efektivitas Vaksin Terhadap Varian Delta

Meski varian ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun menurut beberapa riset yang dilakukan para ahli, varian Delta ini bisa saja diminimalisir penyebarannya dengan vaksin.
Dilansir dari Liputan6, berdasarkan riset yang dilakukan Oxford University yang dipublikasikan di jurnal Cell, vaksin AstraZeneca terbukti efektif terhadap virus Corona varian Delta dan Kappa, yang terdeteksi di India.
Tidak hanya itu saja, berdasarkan hasil analisa Public Health England, vaksin Pfizer pun juga menawarkan perlindungan tinggi bahkan hingga 90 persen terhadap rawat inap dari varian Delta ini.
Jadi, dari pernyataan tersebut dapat kita tarik kesimpulannya bahwa vaksinasi yang dilakukan saat ini, tentu saja efektif untuk mencegah varian Delta atau varian virus Corona lainnya.
Beri Perlindungan yang Tepat untuk Diri dan Keluarga

Bagaimana, sudahkah kamu mengenal varian Delta tersebut secara mendalam? Ohiya, tadi kan sudah dijelaskan bahwa kita bisa saja mengurangi lonjakan varian Delta salah satunya dengan vaksinasi.
Jadi, mulai dari sekarang yuk kita bantu pemerintah dengan ikut program vaksinasi yang ada. Selain itu, janga lupa untuk memiliki asuransi kesehatan ya.
Asuransi kesehatan ini memberikan perlindungan yang optimal lho, dan bukan hanya untuk Covid-19 saja.
Bahkan, hampir seluruh penyakit termasuk penyakit berbahaya seperti kanker juga dapat tercover dengan asuransi kesehatan.
Pilihan asuransi kesehatan terbaik bisa kamu temukan di CekAja.com, dengan proses pengajuan yang cepat dan premi terjangkau.
Tunggu apalagi? Segera cek asuransi kesehatan di CekAja dan beli polisnya untuk kamu dan keluarga hingga jangka panjang.