Mengenal Warna dan Bau Urine beserta Arti Dibaliknya, Yuk Kepoin!

Setiap waktu, warna dan bau urine manusia itu berbeda-beda. Hal ini tergantung dari apa yang dikonsumsi atau bahkan merujuk pada masalah kesehatan yang dialami.

Mengenal Warna dan Bau Urine beserta Arti Dibaliknya, Yuk Kepoin!

Pernahkah kamu memperhatikan warna dan bau urine sendiri?

Kalau iya, pasti kamu penasaran kan kenapa setiap waktunya warna dan bau urine bisa berbeda-beda.

Pada tingkatan normal, perubahan warna dan bau urine sebetulnya sangat wajar terjadi.

Hal ini bisa menandakan apakah tubuh terhidrasi dengan baik atau justru sebaliknya.

Enggak hanya itu saja, warna dan bau urine dapat berubah dengan sendirinya, tergantung dari kondisi tubuh.

Misalnya, saat tubuh memproses makanan yang dikonsumi atau bahkan saat tubuh mengeluarkan racun.

Biasanya kandungan dalam urine tidak sepenuhnya air dan sebaliknya berupa sisa-sisa limbah metabolisme tubuh yang telah disaring oleh ginjal.

Dari kandungan inilah, kita bisa tahu aroma urine sendiri.

Sebab, tinggi rendahnya kandungan air maupun limbah metabolisme ini sangat mempengaruhi bau urine yang keluar. 

Ciri Warna dan Bau Urine Normal

Menurut laman SehatQ, pada kondisi normal, warna urine manusia biasanya akan tampak berwarna kuning muda maupun transparan alias jernih.

Aroma yang dikeluarkan pun tidak begitu menyengat. Karena, tingkat kandungan air di dalamnya jauh lebih tinggi ketimbang zat beracun dan sisa limbah metabolisme tubuh.

(Baca Juga: 7 Bahaya Menahan Kencing bagi Kesehatan)

Warna-warna Urine dan Artinya

Selain berwarna kuning muda atau jernih, yang berarti kondisi tubuh dalam keadaan baik. Nyatanya masih terdapat beberapa warna lainnya dari urine manusia, berikut diantaranya:

  • Kuning: Ini termasuk warna urine normal, yang menunjukkan bahwa kondisi tubuh masih dalam keadaan sehat.
  • Kuning pekat: Menunjukkan kondisi tubuh sedang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Bisa juga disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya seperti gangguan fungsi hati hingga peradangan pada saluran kemih.
  • Cokelat: Menandakan kondisi tubuh tidak dalam keadaan baik. Biasanya disebabkan karena penyakit liver yang diderita.
  • Orange: Menandakan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi hati dan dehidrasi tinggi. Selain itu bisa juga dikarenakan konsumsi obat-obatan seperti phenazopyridine.
  • Biru atau hijau: Umumnya disebabkan karena pewarna makanan, namun dalam beberapa kasus tertentu bisa terjadi karena efek obat-obatan hingga infeksi bakteri.
  • Kemerahan: Bisa terjadi karena konsumsi makanan berwarna merah, seperti buah bit. Namun bisa juga menandakan masalah kesehatan, seperti penyakit batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

Bau Tak Normal dari Urine serta Penyebabnya

Bukan cuma warna, bau yang tidak sedap dari urine juga bisa menandakan suatu kondisi yang dialami lho.

Mengutip dari laman HelloSehat, berikut penyebab bau tak normal dari urine:

Bau menyengat

Bau menyengat pada urine disertai dengan warnanya yang tampak kuning pekat, bisa jadi tanda kalau tubuh kekurangan cairan alias dehidrasi.

Hal ini dapat terjadi karena kandungan air dalam urine yang tidak seimbang, sehingga lebih banyak zat ammonia di dalamnya.

Selain itu, bau menyengat pada urine juga bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi seperti suplemen vitamin B6 maupun perubahan hormon, terutama pada ibu hamil.

Bau manis

Kelebihan gula darah hingga terlalu sering mengonsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu, merupakan faktor utama yang menyebabkan urine beraroma manis.

Hal tersebut enggak bisa dianggap sepele, apalagi jika berhubungan dengan masalah kesehatan.

Sebaiknya, saat kamu merasa adanya perubahan warna dan bau urine, terlebih dalam waktu lama, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Bau amis

Pernah mendengar kata bau “pesing” kencing? Hal ini pasti sudah sering kamu dengar, dan ternyata aroma pesing atau amis dari urine itu ada penyebabnya lho.

Walaupun enggak melulu berhubungan dengan masalah kesehatan, bau amis urine dapat terjadi akibat tubuh kekurangan cairan, maupun karena jenis makanan yang dikonsumsi.

Jika kondisi ini terus dialami dan disertai gejala tak wajar, besar kemungkinan urine berbau amis ini dialami karena adanya masalah pada ginjal ataupun masalah kesehatan lainnya.

Penyebab Warna dan Bau Urine Berubah

Tadi, sudah dibahas sekilas mengenai beberapa penyebab warna dan bau urine berubah, salah satunya berhubungan dengan masalah kesehatan seperti dehidrasi.

Namun, ternyata enggak hanya itu saja lho, perubahan warna dan bau urine ini juga dapat terjadi, karena beragam faktor lainnya, seperti:

1. Terlalu sering mengonsumsi kopi

Kopi mungkin memang disukai oleh banyak kalangan, khususnya para pekerja kantoran.

Tapi, terlalu banyak mengonsumsi kopi juga membuat warna dan bau urine berubah.
Urine akan tampak berwarna pekat sekaligus beraroma kopi.

Penyebabnya karena senyawa polifenol yang ada pada kopi, di mana jika terpecah dalam tubuh bakal menjadi limbah metabolit.

Bukan hanya itu saja, akibat dari mengonsumsi kopi terus-menerus, juga membuat frekuensi buang air kecil jadi lebih sering.

Hal itu karena, kandungan kafein di dalamnya yang membuat kerja ginjal menjadi lebih banyak mengeluarkan cairan.

2. Diabetes

Orang yang menderita diabetes biasanya memiliki air kencing berbau manis. Ini dikarenakan tingginya kadar gula darah yang terdapata dalam tubuhnya.

3. Fistula vesikointestinal

Ini adalah kondisi dimana terdapat lubang antara usus dan kandung kemih.

Alhasil, bakteri dapat berpindah dengan mudahnya dan mengakibatkan infeksi bakteri pada kandungan kemih.

4. Fenilketonuria

Fenilketonuria merupakan kelainan genetik, yang membuat tubuh penderitanya tidak mampu memecah asam amino fenilalanin secara sempurna.

Akibatnya, zat tersebut terus menumpuk di dalam tubuh, dan membuat bau urine yang dikeluarkan seperti bau urine tikus.

5. Covid-19

Ternyata penyebab warna dan bau urine berubah juga bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona lho.

Menurut salah satu sumber yang beredar, dehidrasi pada tubuh hingga mengakibatkan warna urine menjadi kuning pekat dengan aroma yang tajam, bisa jadi tanda risiko virus Corona.

Namun hal ini tidak serta merta hanya karena warna dan bau urine ya. Akan tetapi ada beberapa gejala lainnya, seperti sulit bernapas, batuk, dan demam.

(Baca Juga: 5 Gejala Kanker Ginjal, Kenali Lebih Awal!)

Tips Menjaga Kesehatan Urine

Supaya masalah-masalah di atas enggak melulu dialami, ada baiknya memang kamu mengurangi risikonya sedari awal, dengan mengikuti beberapa cara berikut:

  • Rutin minum air putih, paling tidak 8 gelas per hari
  • Jaga pola hidup sehat, dengan rutin berolahraa dan batasi konsumsi kopi
  • Jangan menahan buang air kecil, apalagi dalam waktu yang lama
  • Setelah buang air kecil, basuh daerah organ intim dengan air bersih, dan jangan lupa lap kering organ intim agar tidak menimbulkan bakteri ataupun jamur

Kapan Harus ke Dokter?

Menjaga kesehatan memang sudah seharusnya dilakukan secara menyeluruh, termasuk dengan memperhatikan warna dan bau urine mu sendiri.

Apabila kamu menemukan warna dan bau urine yang tak wajar, terlebih dalam waktu lama, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter, agar cepat mendapat penanganan.

Selain sigap dalam melindungi diri sendiri, kamu pun bisa menambah proteksi untuk kesehatanmu dengan membeli asuransi kesehatan di CekAja.com.

Lewat CekAja, kamu dapat membandingkan sekaligus membeli polis asuransi dari rekanan asuransi kesehatan terbaik yang CekAja miliki.

Syarat pengajuannya pun terbilang mudah dan pastinya praktis karena seluruh prosesnya dilakukan secara online.

Yuk, akses laman CekAja sekarang juga kemudian beli polis asuransinya, biar bisa menikmati seluruh cakupan manfaatnya untuk kesehatanmu.